#dirumahajaItinerary

COVID-19 Jadi Bencana Nasional, Tunda Dulu Rencana Traveling-mu

Dikutip dari Tirto, Pemerintah Indonesia menetapkan pandemi virus corona, COVID-19, sebagai Bencana Nasional. Status tersebut diumumkan pada Sabtu (14/3/2020) oleh Presiden melalui Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni Monardo, di Gedung BNPB.

Menyusul penetapan pandemi virus corona COVID-19 sebagai bencana nasional, Presiden Joko Widodo memberikan instruksi untuk masyarakat Indonesia agar kerja, belajar, dan ibadah di rumah. Tentunya, sebagai warga negara yang baik, kita juga dianjurkan untuk menghindari tempat-tempat ramai, menggunakan alat transportasi publik, dan tentunya juga menunda perjalanan kalau emang nggak butuh-butuh banget buat keluar rumah.

Tapi sayangnya masih banyak masyarakat yang bandel dan menganggap hal ini sepele. Instruksi untuk kerja, sekolah, dan ibadah di rumah ini malah dijadikan momentum untuk liburan.

Nah, kalau biasanya TelusuRI ngajakin kamu untuk menelusuri keberagaman pariwisata Indonesia, kali ini kita ngajakin kamu buat #dirumahaja. Tentunya, ada alasannya, dong, kenapa sebaiknya kamu nggak melakukan perjalanan dulu walaupun dalam jarak dekat.

Virus corona menyebar dengan cepat melalui “droplet”

Cara penularan SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 ialah melalui kontak dengan droplet, partikel kecil dari mulut penderita yang mengandung kuman penyakit, yang dihasilkan saat batuk, bersin, atau berbicara. Droplet dapat melewati sampai jarak tertentu (biasanya 1 meter).

Droplet bisa menempel di pakaian atau benda di sekitar penderita saat batuk atau bersin. Namun, partikel droplet cukup besar sehingga nggak akan bertahan atau mengendap di udara dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, orang yang sedang sakit diwajibkan untuk menggunakan masker demi mencegah penyebaran droplet.

Lagi sakit batuk dan flu? Baiknya di rumah aja. Kalau terpaksa harus pergi ke luar rumah, ya pakai masker. Jangan sampai batuk dan bersin di tempat umum dan droplet-mu ke mana-mana.

Oh ya, virus corona bisa menyebar dengan sangat cepat dan di beberapa kasus virus ini nggak menunjukkan gejala pada orang yang sudah terinfeksi. Jadi, mending menjauh, deh, dari mana-mana.

Dengan tidak keluar rumah, kita mengurangi resiko penyebarannya

Karantina menjadi salah satu cara untuk menghentikan penyebaran penyakit menular. Kalau biasanya karantina hanya dilakukan oleh orang yang menderita penyakit, kamu yang sehat juga bisa kok mengarantina diri sendiri untuk melindungi diri dari wabah virus corona.

Istilah social distancing baru-baru ini muncul. Istilah ini dipakai untuk mengajak masyarakat menghindari kerumunan orang. Misalnya, nih, ikut dalam pertemuan besar, jalan-jalan ke pusat perbelanjaan, atau acara-acara yang berpotensi dihadiri banyak orang.

Nah, kalau ketemu banyak orang aja sebaiknya nggak dilakukan, apalagi traveling yang memungkinkan kamu buat ketemu lebih banyak orang. Ingat, Sob: kamu nggak ngerti juga ‘kan riwayat kesehatan dan traveling mereka kayak gimana?

Masih mau tanggung risiko?

Meski sehat, walaupun terpaksa keluar rumah, ada beberapa hal yang mesti kamu perhatiin, misalnya selalu menjaga jarak dengan orang, menjaga kebersihan tangan dengan rajin mencuci tangan pakai sabun atau menggunakan cairan antiseptik, nggak pegang-pegang area wajah termasuk mata dan hidung, juga mengganti pakaian setiap kali balik dari luar rumah.

Ribet? Iya emang. Makanya, kalau nggak mau ribet, mending di rumah aja, deh.

Kita punya tanggung jawab terhadap kesehatan pribadi dan juga masyarakat

Beberapa orang merasa dirinya baik-baik saja dan yakin nggak akan tertular virus corona karena memiliki sistem imun yang baik. Tapi, gimana dengan orang lain?

Kita boleh aja percaya kalau diri kita sehat. Tapi, saat melakukan perjalanan walau cuma sebentar dan dekat aja, kita punya tanggung jawab nggak hanya terhadap kesehatan diri sendiri tapi juga orang lain.

Imunitas setiap orang itu beda, Sob. Bisa jadi kamu sehat dan “kebal” dengan virus corona tapi orang lain belum tentu. Makanya, sebaiknya hindarkan diri untuk ketemu banyak orang demi meredam penyebaran virus corona.

Bekerja, belajar, dan beribadah di rumah bukan berarti libur, apalagi liburan. Pokoknya #bukanliburan. Pokoknya tetap produktif!

Dengan #dirumahaja, kamu sudah berkontribusi dalam menghambat penyebaran virus corona. Dan jangan lupa, tetap jaga kesehatan serta kebersihan diri sendiri dan lingkungan.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *