Ketika Karnaval Peringatan HUT RI Masuk Gang

Kemeriahan HUT RI ke-76 memang sedikit berkurang ketika masih terjadi pemberlakuan PPKM Level 3 di Kota Bandung, namun hal itu tak menyurutkan warga untuk memperingatinya. Karena terjadi pelarangan melakukan karnaval di jalan raya, tentu saja karnaval masuk gang-lah yang menjadi pilihan. Hal itu muncul karena warga butuh hiburan setelah merasa peringatan HUT RI tahun 2020 terasa hambar walaupun ada lomba-lomba tetapi dilakukan secara terbatas.

Sebenarnya aku dan rekan-rekan panitia HUT RI tingkat RT sedang sibuk mengurusi persiapan lomba-lomba. Sang ketua RT memberitahu jika RT lain mengajak untuk bersama-sama melakukan karnaval. Kataku tak ada salahnya untuk berpartisipasi. Antusias warga masyarakat tak begitu kuat ketika aku menawarkan ke rumah-rumah bagi mereka yang akan mengikuti kegiatan karnaval itu. Kupikir mungkin hanya anak-anak saja yang akan mengikuti kegiatan itu.

Esok harinya seluruh panitia sibuk melaksanakan kegiatan HUT RI di RT kami. Panitia memang sepakat untuk melaksanakan lomba sampai pukul 15.00 WIB karena warga juga akan mengikuti karnaval. Seperti biasa, lomba-lomba pun digelar dengan segala keseruannya. Acara dibuka dengan lomba cerdas cermat tingkat SD yang sudah lama jarang dilaksanakan. Ada juga balap kerupuk, balap karung, balap memasukkan paku ke dalam botol, dan ada lomba giring balon dengan terong. Gang Ciroyom III hari itu benar-benar menyenangkan. 

Tiga orang anak berpose dengan gaya berbeda sebelum karnaval
Tiga orang anak berpose dengan gaya berbeda sebelum karnaval/Deffy Ruspiyandy

Ketika jeda acara lomba. Aku serta warga yang ada disuguhi dengan kenyataan unik yang membuat tersenyum bahkan boleh dikatakan sampai tertawa terpingkal-pingkal. Apa sesungguhnya yang menjadi kehebohan? Anak-anak memakai pakaian dengan beragam corak, bahkan ada anak yang sengaja dihias menjadi tuyul. Yang paling unik dan membuat tertawa adalah ketika sebagian laki-laki malah bertingkah sebagai perempuan dengan gaya khas dan itu membuat warga tertawa ketika melihatnya. Sungguh sebuah hiburan tak terduga yang membuat bahagia warga saat itu.

Jelas tak pernah terduga sebelumnya. Jika satu hari sebelumnya warga tak begitu antusias mengikuti karnaval, ternyata hari itu warga yang mau ikut karnaval lumayan banyak khususnya ibu-ibu yang ingin mendampingi anak-anaknya. Beruntung koordinator karnaval di RT-ku bisa mengatur secara baik sehingga kontingen karnaval itu bisa diatur sedemikian rupa. Maka setelah siap, rombongan itu diberangkatkan untuk bergabung dengan rombongan dari RT lain yang diiringi dengan musik dangdut.

Peserta karnaval wanita yang antusias pada momentum tersebut
Peserta karnaval wanita yang antusias pada momentum tersebut/Deffy Ruspiyandy

Warga yang tidak mengikuti kegiatan karnaval menyaksikan arak-arakan ini dari dalam gang. Saat itu kau membayangkan akan mengularnya seperti apa peserta karnaval tersebut. Aku sendiri sudah takjub dengan banyaknya peserta karnaval RT-ku yang begitu mengular maka dapat kubayangkan jika digabung dengan RT-RT lain maka rombongan akan semakin panjang.

Tatkala menunggu kedatangan peserta karnaval, banyak aktivitas yang dilakukan oleh warga. Mereka ada yang sengaja menyapu jalan karena banyak sampah ketika kegiatan lomba dilaksanakan, ada juga yang sengaja mengobrol sambil duduk-duduk, ada yang menyeduh kopi lalu menikmatinya bahkan ada yang tidur-tiduran di bangku mungkin karena merasa kecapekan setelah menjadi panitia lomba. Namun mereka tetap antusias menunggu kedatangan peserta karnaval..

Kurang lebih 30 menit lamanya aku dan warga lain menunggu kedatangan peserta karnaval itu. Tampak sekali warga sangat butuh hiburan. Anak-anak, remaja, dewasa bahkan mereka yang sudah disebut kakek dan nenek saja hadir ingin menyaksikan kegiatan itu. Betul saja, keramaian semakin memuncak ketika terdengar iringan musik yang terdengar keras. Tak lama arak-arakan itu muncul. Gang yang lebarnya sekitar 2 meter itu menjadi lautan manusia yang jelas membuat sesak mereka yang berada di dalamnya. Namun mereka tak mempedulikan itu. Semuanya Bahagia dan tak terlihat rasa cemas id wajah mereka. Ada yang berjoget ada pula yang sekedar berjalan saja.

Kontingen karnaval perwakilan sebuah RT
Kontingen karnaval perwakilan sebuah RT/Deffy Ruspiyandy

Arak-arakan yang memanjang hampir 100 meter itu semakin menarik ketika menampilkan peserta dengan kostum yang berbeda-beda. Ada yang sengaja membawa roda dengan terisi bayi besar sambal menyedot botol susu yang diperankan oleh orang dewasa. Ibu-ibu yang sengaja memakai seragam merah putih. Beberapa anak memakai seragam ulama, seragam polisi, tentara bahkan ada pula yang memakai pakaian yang terbuat dari karung goni. Semuanya berbaur menjadi satu dan semakin meramaikan suasana saat itu. Saat itu mereka semua bergembira dan senang walaupun mereka harus berdesak-desakkan.

Ternyata arak-arakan dengan begitu banyak orang membuat para peserta yang baru setengah jalan harus mundur dari kegiatan tersebut. Alasannya karena rupanya walaupun jaraknya dekat ternyata cukup menguras tenaga ketika ada banyak orang disekitarnya. Juga mereka yang tak melanjutkan arak-arakan karena merasa panas dan juga sedikit terasa sesak nafas. Namun yang masih kuat tetap meneruskan karnaval itu. Karena begitu panjangnya arak-arakan maka terjadi pula kemacetan yang mengular Panjang hingga melewati gang itu hampir dua puluh menit lamanya apalagi peserta karnaval di belakang malah berjoget-joget dengan lagu dangdut yang diputar.

Tentu saja momen ini sangat menghibur warga yang dilewati oleh peserta karnaval tadi. Tentu saja hal ini menciptakan kerumunan namun aku bersyukur tak terjadi apa-apa karena kudengar mereka yang mengikuti karnaval sehat semua. Dengan adanya kegiatan karnaval ini membuat acara lomba pukul balon bagi anak-anak di RT kami akhirnya urung dilaksanakan dan salah seorang peserta karnaval anak-anak di daerahku ternyata handphone miliknya hilang mungkin karena jatuh hingga sampai malam pun barang tersebut belum berhasil ditemukan.

Tetapi kejadian itu tak mengurangi kegembiraan semua orang dengan adanya acara karnaval masuk gang itu. Sebuah hiburan gratis yang mungkin selama ini sulit didapatkan. Semoga saja untuk peringatan HUT RI tahun depan acaranya semakin marak dan mudah-mudahan negeri ini sudah merdeka dari COVID 19. Kita berdoa, semoga hal itu benar-benar terwujud dan kita bisa melaksanakan kehidupan secara normal di masa adaptasi kebiasaan baru pada tahun 2022.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Suka jalan-jalan dan kumpul dengan teman-teman. Penulis artikel yang juga suka nulis ide cerita di sebuah televisi swasta.

Leave a Comment