Itinerary

Mau Nggowes di Jogja? Cobain 5 Rute Sepedaan Ini Aja!

Sebagai salah satu kota paling rame di Indonesia, Jogja masih enak banget buat dijelajahi naik sepeda. Lho, kok bisa? Soalnya, meskipun rame, jalanan Jogja masih manusiawi buat para pesepeda.

Di antara banyak rute yang tersedia, inilah 5 rute sepeda Jogja yang perlu kamu coba:

1. Malioboro—Keraton—Kotagede

rute sepeda jogja

Kotagede/morishige

Rute sepeda Jogja ini bisa kamu telusuri seharian penuh. Kenapa? Soalnya di Malioboro, Keraton, dan Kotagede ini banyak atraksi wisata yang bisa kamu samperin.

Di sekitar Malioboro, kamu bisa nggowes ke Kepatihan, Pasar Bringharjo, Benteng Vredeburg, Gedung Agung, dan Kilometer Nol. Ke selatan sedikit, kamu bakal nyampe di Keraton. Kamu juga bisa mampir di Museum Kereta Kuda, Tamansari, Alun-Alun Selatan, dan Plengkung Gading.

Buat ke Kotagede, kamu cuma perlu bersepeda sejauh 6 km ke arah timur. Nah, di bekas Ibu Kota Mataram Islam itu kamu bisa kulineran di Pasar Legi, menelusuri lorong-lorong di Kotagede, atau mampir ke Makam Raja-Raja Mataram dan atraksi sejarah lain di sana.

2. Menelusuri Selokan Mataram dari ujung ke ujung

kamera analog saat traveling

Menelusuri Selokan Mataram via flickr.com/djongiskhan

Provinsi D.I. Yogyakarta dibelah sama sebuah selokan kecil yang diberi nama Selokan Mataram. Panjangnya 31,2 km dan membujur dari Kali Progo sampai Kali Opak.

Nah, di samping Selokan Mataram ada jalan kecil yang bisa dilewati kendaraan. Jalanan itu cocok banget buat bersepeda. Rute sepeda Jogja yang satu ini bakal bawa kamu melewati pedesaan dan persawahan sambil menghirup udara segar yang masih bebas dari polusi.

Kalau kamu menelusuri Selokan Mataram sampai ke ujung barat, kamu bakal tiba di Ancol, pinggir Kali Progo. Sementara kalau kamu ke timur, ujungnya adalah pematang Kali Opak yang deket banget sama Candi Ratu Boko.

3. Kota Jogja—Kaliurang

tahun baru di jogja

Gunung Merapi akan tampak semakin jelas di Kaliurang atas/Fuji Adriza

Rute sepeda Jogja yang ini kayaknya cuma cocok buat pesepeda kelas berat. Kalau kamu biasanya cuma sepedaan ke warung deket rumah, rute ini nggak direkomendasiin. Kenapa? Soalnya nanjak banget, jauh pula (sekitar 26 km).

Tapi pemandangan yang bisa kamu lihat (pas hari cerah) keren banget. Kalau mau nyobain rute ini, mending bareng komunitas pesepeda lokal. Jalur berat seperti Kaliurang bakal lebih asyik dilewati sama orang-orang yang “satu frekuensi.” Percayalah.

Jalur ini biasanya ramai tiap minggu pagi. Orang-orang bakal nggowes ke atas pagi-pagi banget dan turun sekitar tengah hari. Tapi kamu mesti ingat satu hal ini: jangan lupa pemanasan!

4. Kota Jogja—Parangtritis

wisata di bantul

Gumuk Pasir/Gallant Tsany Abdillah

Waktu yang paling pas buat menjajal rute sepeda dari Jogja ke Parangtritis adalah pagi-pagi sekitar jam 6.30. Kamu bakal sepedaan bareng anak-anak sekolah dan para petani yang sedang menuju sawah.

Jarak dari Jogja ke Parangtritis lumayan jauh, sekitar 30 km. Tapi, karena jalanannya datar jarak segitu bisa kamu tempuh dalam waktu 45 menit sampai 1 jam saja!

Kamu bisa mampir di Helipad, Pantai Parangtritis, Gumuk Pasir, atau ke Pemandian Air Panas Parang Wedang. Pas pulang, kamu bisa mampir di beberapa kafe dekat kampus ISI di Sewon, Bantul.

5. Kota Jogja—Makam Raja-Raja Mataram Imogiri

kamera analog saat traveling

Pohon di tengah sawah daerah Imogiri via flickr.com/djongiskhan

Untuk ke Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri, kamu mesti sepedaan sejauh sekitar 17 kilometer lewat Jalan Imogiri Timur. Karena jalannya agak kecil dan nggak terlalu mulus, perlu waktu sekitar 1-1,5 jam buat ke sana kalau kamu ngayuhnya santai.

Di Imogiri, jangan lupa cobain wedang uwuh yang dijual di warung-warung dekat makam para raja. Pas pulang, jangan lupa juga buat berhenti di Warung Sate Klathak Pak Pong yang legendaris.

Supaya enak, sediakan waktu seharian penuh buat sepedaan dari Jogja ke Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri.

Jadi rute sepeda Jogja mana nih yang menurutmu paling seru buat dijajal?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *