Tulisan ini kolaborasi antara pendakiindonesia dan TelusuRI


Pendaki yang sudah lama nggak naik gunung itu ibarat motor yang sudah lama nggak ganti oli: butek. Jika ganti oli motor indikatornya adalah hitungan kilometer, tanda-tandanya pendaki perlu naik gunung itu beda, lur. Nih, kalau gejala-gejala ini mulai terasa, tandanya kamu sedang rindu naik gunung:

1. Jalan mendadak terasa terlalu ramai dan berisik, padahal sebenarnya sama saja

tandanya kamu sedang rindu naik gunung

Keheningan gunung yang susah didapat di kota/Fuji Adriza

Tiap hari pas berangkat dan pulang kerja, kamu lewat jalan yang sama. Kamu sudah terbiasa sama keramaiannya, suara klaksonnya, dan hal-hal menjengkelkan lainnya. Tapi, suatu hari pas berangkat kerja, jalanan itu mendadak terasa terlalu ramai dan berisik, padahal sebenarnya sama saja. Nah, kalau kamu merasa gejala seperti ini mulai terasa, tandanya kamu sedang rindu naik gunung.

2. Kaki kamu sudah gatel ingin melakukan perjalanan panjang

tandanya kamu sedang rindu naik gunung

Tanjakan nyebelin yang justru dikangenin pas di kota/Fuji Adriza

Di kota, kamu jarang mengayunkan kaki. Kamu lebih banyak menggunakan kendaraan bermotor. Mau jalan kaki, males. Soalnya ntar keringetan setiba di sekolah atau kantor. Nah, kalau tiba-tiba kamu pengen jalan kaki lama-lama buat ngeluarin keringat yang terpendam di tubuh, itu tandanya kaki kamu ngasih kode supaya kamu naik gunung.

3. Di rumah, kamu terus-terusan memandangi ransel yang tergantung di pojokan

tandanya kamu sedang rindu naik gunung

Pemandangan yang ngalah-ngalahin “wallpaper” laptop/Fuji Adriza

Ransel yang selama ini kamu acuhkan mendadak tampak bersinar. Sekarang kamu lebih sering memperhatikan ransel yang tergantung di pojokan, sambil membayangkan bagaimana bentuknya kalau ransel itu diisi oleh perlengkapan naik gunung: pasti indah banget. Kamu juga membayangkan rasanya kalau ransel yang penuh itu kamu angkat, talinya kamu raih, kemudian nangkring sempurna di punggungmu. Kalau gejala itu kamu alami, itu tandanya kamu sedang rindu naik gunung.

4. Kamu membersihkan alat-alat pendakian, padahal sudah bersih

tandanya kamu sedang rindu naik gunung

Berpose dengan latar belakang Gunung Merbabu via pendakiindonesia

Tiba-tiba kamu nyari-nyari sleeping bag, terus menjemurnya di bawah matahari. Kamu juga pergi ke rak sepatu lalu mencuci sepatu gunungmu sampai bersih. Kamu juga ke lemari nyari-nyari jaket, kaos tangan, celana cargo, dan perlengkapan-perlengkapan pendakian lain lalu memeriksanya apakah sudah bersih atau belum. Head lamp juga nggak luput dari perhatianmu: kamu bongkar terus kamu pasangi dengan baterai baru, lalu kamu coba hidupkan. Nah, kalau kamu tiba-tiba melakukan ini, apalagi artinya kalau bukan kamu sedang rindu naik gunung?

5. Kamu mulai curi-curi pandang foto-foto pendakian di akun-akun Instagram

tandanya kamu sedang rindu naik gunung

“Selfie” di Pasar Bubrah Merapi via pendakiindonesia

Kalau ada waktu lowong, kerjaan kamu tiap hari cuma scrolling linimasa media sosial buat melihat foto-foto pendakian terbaru yang dipasang di akun-akun Instagram tentang pendakian gunung. Kamu ngekek sendiri melihat tingkah polah para pendaki yang merekam adegan-adegan lucu dalam video. Dan kamu juga ikutan berdebar-debar waktu melihat foto pendaki lagi berpose di Puncak Sejati Gunung Raung. Nah, tandanya kamu sedang rindu naik gunung, lur!

6. Film yang kamu tonton akhir-akhir ini berbau petualangan

tandanya kamu sedang rindu naik gunung

Naik gunung via pendakiindonesia

Ini kamu lakukan tanpa sadar: film-film yang kamu tonton akhir-akhir ini berbau petualangan. Misalnya Seven Years in Tibet (1997), Vertical Limit (2000), Everest (2015), dan lain-lain. Melihat para aktor dalam film-film itu ngobrol-ngobrol atau ngopi di tenda, kamu juga mendadak pengen ngopi dan ngobrol-ngobrol di tenda. Nah, kalau kamu mengalami hal seperti ini, buruan nanjak, karena itu tandanya kamu sedang rindu naik gunung.

7. Kamu membuka tenda yang lama teronggok di pojokan, tapi di kamar/garasi

tandanya kamu sedang rindu naik gunung

Rehat sejenak/Fuji Adriza

Karena keinginan buat mendirikan tenda sudah nggak terbendung, akhirnya kamu membuka tenda dan mendirikannya di kamar atau di garasi. Kamu juga mengeluarkan kompor dan masak-masak di depan tenda. Orang-orang mungkin menganggap itu aneh. Yah, soalnya mereka nggak tahu kalau dalam hati kamu sedang merindukan suasana gunung.

8. Tiap kali lihat rombongan lagi jalan bawa tas segede kulkas, entah kenapa jantung kamu berdebar lebih kencang

tandanya kamu sedang rindu naik gunung

Rombongan pendaki/Fuji Adriza

Ini nih yang paling nyesek. Berkali-kali kamu melihat serombongan orang jalan membawa tas segede kulkas di pinggir jalan. Mereka tampak senang sekali, meskipun kotor dan kakinya baret di sana-sini. Dan entah kenapa, setiap kali melihat mereka jantung kamu berdebar lebih kencang, deg-degan. Bahkan kamu bisa merasakan adrenalin terpompa kuat dari kelenjarnya. Kalau itu terjadi, jangan ragu-ragu buat ngosongin jadwal, cari tiket, dan naik gunung!

Jadi, gimana? Kamu rindu naik gunung?

1 komentar

Kenapa Pendaki Perdana Bisa Kapok Naik Gunung? - Basecamp Mdpl 28 Desember 2019 - 13:05

[…] Ada yang bilang kalau kapoknya naik gunung itu kayak kapoknya orang abis makan sambel yang pedes banget. “Abis ini nggak lagi-lagi, deh.” Tahu-tahu ngajak lagi. Namun, ada juga pendaki yang benar-benar kapok—kapok serius—setelah melakukan pendakian perdana. Inilah beberapa alasan kenapa pendaki perdana kapok naik gunung. […]

Reply

Tinggalkan Komentar