Konten sudah menjadi makanan sehari-hari para pengguna media sosial, terutama saat #dirumahaja seperti sekarang. Sebagaimana halnya makanan, tentu konten memikatlah (engaging) yang bakal segera dilahap audiens, termasuk konten perjalanan.
Akhir pekan lalu, saat live “Travel Photography: Photo Hacks and Creating More Engaging Contents” di akun Instagram @sahabatperjalananmu, TelusuRI ngobrol bareng Satya Winnie, travel influencer yang senang membagikan pengalamannya lewat akun Instagram @satyawinnie, soal gimana bikin konten yang memikat.
Menurut Satya, konten yang oke nggak cuma yang kasih lihat “foto yang ciamik,” tapi juga punya “caption yang apik.” Karena dunia pariwisata sedemikian luas cakupannya, Satya merasa bahwa menulis caption untuk konten perjalanan lebih mudah dibanding ketimbang lainnya.
Bercerita adalah kuncinya
Tips pertama yang Satya sebutkan adalah soal bercerita (storytelling). Satya menekankan pentingnya bercerita dalam penulisan caption. Ia percaya bahwa followers ingin membaca cerita perjalanan selain, tentunya, melihat foto.
Di gambar di atas, Satya ingin bercerita soal mengenang liburan. Tujuannya, ingin menyentuh perasaan orang-orang yang mungkin sudah lama nggak jalan-jalan dan kangen pantai dan laut. Supaya lebih makjleb, pada caption itu Satya menuliskan rekomendasi lagu-lagu yang biasa didengarkannya ketika sedang “sunsetan” di pantai.
Konten yang asli, unik, dan personal lebih baik
Menurut Satya, konten akan semakin memikat kalau caption-nya berisi tulisan seperti bercerita kepada teman sendiri. Kenapa? Karena orang lain bisa dengan mudah merasakan pengalaman perjalananmu lewat gaya bercerita seperti itu. Jadi, kalau lagi bingung mau menulis caption apa, bayangkan saja apa yang akan kamu katakan saat sedang ngobrol sama teman. Tapi, meskipun caption itu bernuansa santai, jangan lupa untuk memperhatikan penggunakan tanda baca.
Salah satu tips pengeditan dari Satya adalah pastikan agar caption tersusun rapi. Menurut Satya penting sekali memberi jeda antarparagraf. Supaya menulis caption jadi makin mudah, ia merekomendasikan sebuah generator bernama pretty-caption.com yang bakal bikin caption-mu seperti cerita pendek yang enak dibaca.
Ia juga merekomendasikan untuk mengunggah lebih dari satu foto per postingan agar pengalaman bisa tersampaikan secara lebih kronologis dan detail. Tapi, ia berpesan agar kita nggak mengunggah foto-foto yang berulang dan menceritakan hal yang sama.
Informatif
Ada baiknya jika konten yang kamu unggah adalah konten yang positif dan informatif. Selain berguna, konten yang positif dan informatif juga punya kesempatan yang lebih besar untuk di-repost. Jadi, sekali menyelam dua-tiga pulau terlampaui, deh.
Banyak orang yang bilang bahwa supaya dapat engagement tinggi, dalam sebuah konten mesti ada gambar seorang model. Tapi, menurut Satya, ada model atau tidak sebenarnya sama saja, sebab pada akhirnya semua akan kembali pada preferensi audiens. Ada yang menganggap foto lanskap bikin mereka bisa merasakan sensasi berada di tempat yang fotonya diunggah, ada pula yang sudah bisa jalan-jalan hanya dengan membaca caption.
Selipkan percakapan yang dibumbui sedikit humor
Satya bercerita bahwa beberapa fotonya sering dijadikan humor oleh para audiens, soalnya ia sering tampak sendirian. Namun, Satya asyik-asyik saja menanggapinya. Malah, menurutnya, itu tandanya konten yang ia unggah nggak cuma informatif tapi juga menghibur. Menurut Satya, caption yang ditulisnya sering kali terkesan serius. Sebab itu, ia sering menyelipkan percakapan yang santai dengan sedikit humor. Menurutnya, percakapan itu akan membuat cerita jadi lebih hidup.
Perhatikan (pilihan) waktu mengunggah—dan relevansi konten
Satya sendiri mengaku termasuk orang yang ketika berada di suatu tempat akan mengambil gambar dulu baru kemudian melakukan pengeditan, membuat cerita, hingga akhirnya mengunggah konten di pengujung hari.
Soal relevansi, Satya mengontekskannya dengan kondisi sekarang. Supaya konten tetap terasa relevan meskipun sedang nggak bisa jalan-jalan, saat sedang di rumah aja sekarang, kita bisa mengangkat topik yang memperingati hari-hari penting, entah Hari bumi, Hari Kartini, dan sebagainya.
Itulah beberapa tips dari Satya buat bikin konten perjalanan jadi lebih memikat. Menarik banget, ya? Mungkin bisa kamu coba di perjalananmu berikutnya selepas pandemi ini.
#RamadanLebihBaik bersama Sahabat Perjalananmu
Meskipun Ramadan tahun ini kita terpaksa beribadah di rumah aja, nggak lantas kualitas ibadah kita juga jadi berkurang, dong. Kamu bisa ikutan tantangan #RamadanLebihBaik bersama Sahabat Perjalananmu. Caranya gampang banget; bagikan cara kamu untuk beribadah yang lebih baik selama Ramadan. Bakal ada hadiah dengan total 50 juta rupiah untuk cerita dan kreativitas paling menarik!
Tantangan #RamadanLebihBaik berakhir pada 14 Mei 2020. Untuk lebih jelasnya, kepoin aja akun Instagram Sahabat Perjalananmu.
Jangan lupa ikuti keseruan #NgobrolBareng Sahabat Perjalananmu selanjutnya akhir pekan ini, ya! Pastikan kamu udah follow @ayotelusuri biar nggak ketinggalan informasinya. Sampai ketemu!
Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.