Akhir-akhir ini virus corona menjadi perbincangan hangat di linimasa. Per 29 Januari 2019, virus mirip SARS dan MERS yang mewabah dari Wuhan ini telah menelan korban melebihi 130 jiwa.
Sebagai upaya untuk menghindari penyebaran corona, negara-negara di Asia Tenggara sudah mulai mengambil kebijakan-kebijakan khusus.
Filipina, contohnya, telah menerbitkan penangguhan Visa on Arrival untuk warga negara China. Negeri jiran Malaysia juga sudah menghentikan sementara kebijakan bebas visa untuk WN China.
Meskipun belum mengambil kebijakan serupa, pemerintah Indonesia sudah mulai melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona.
Di sektor pariwisata, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, lewat surat bernomor KB.07.00/11/MBPEK/2020 tertanggal 27 Januari 2019, mengeluarkan imbauan Upaya Preventif Pencegahan Virus Corona di Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang isinya:
Pemerintah Indonesia sudah melakukan berbagai upaya preventif untuk mencegah penularan virus corona masuk ke Indonesia.
Melalui Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Hukum dan Ham, Kementerian Luar Negeri beserta segenap jajarannya, berbagai upaya tersebut telah sejalan dan mendukung terciptanya ekosistem pariwisata yang aman.
Sebagai langkah konkrit dan komitmen bersama dalam meningkatkan kewaspadaan tinggi untuk mencegah penularan virus corona tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan ini menghimbau:
- Kepada seluruh kepala Dinas Pariwisata Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk turut serta memantau arus kedatangan wisatawan mancanegara di pintu masuk kedatangan negara, baik darat, laut, maupun udara di daerahnya masing-masing serta berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait di daerah dalam upaya pencegahan dan penanganan terhadap wisatawan jika ada yang terdampak.
- Kepada seluruh asosiasi dan pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif untuk meningkatkan kewaspadaan tinggi, menyiapkan SDM untuk tanggap menangani wisatawan yang mengalami gejala-gejala terinfeksi virus corona, antara lain mengeluh sakit, terganggunya saluran pernafasan, pilek, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan demam yang dapat berlangsung selama beberapa hari. Bila menemukan wisatawan dengan ciri tersebut, wisatawan tersebut dapat dirujuk ke rumah sakit terdekat.
- Kepada agen perjalanan wisata agar memperhatikan situasi dan imbauan pemerintah dalam penjualan paket wisata outbound ke China maupun inbound China ke Indonesia.
- Mengalihkan untuk sementara waktu aktivitas promosi dan pemasaran wisata ke daerah-daerah yang tidak terdampak penyebaran virus corona.
- Kemenparekraf terus melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait untuk merespon kondisi saat ini.
- Segenap jajaran Kemenparekraf berharap keadaan segera pulih dan wabah dapat ditangani sesigap mungkin, sehingga tidak semakin meluas dan kekhawatiran terkait penyebaran virus corona tidak menimbulkan keresahan bagi kita semua.
Demikian disampaikan atas perhatian dan kerjasama semua pihak diucapkan terima kasih.