Kelompok Pecinta dan Pemerhati Budaya Nusantara (Kecapi Batara) fokus pada budaya Tionghoa, khususnya bangunan-bangunan tua dan pelestariannya. Selain itu, mereka juga ingin mengedukasi masyarakat banyak bahwa etnis Tionghoa sendiri sebenarnya tidaklah homogen.
Keseriusan Komunitas itu dalam pelestarian budaya Tionghoa membuat mereka menelurkan banyak program, di antaranya penelitian, diskusi publik, konservasi, jejaring, dan advokasi kebijakan.

Salah satu rumah di permukiman Tionghoa Toko Tiga Seberang, Jakarta via Kecapi Budaya/Ahmad Fajar Adam
Tahun ini Kecapi Batara akan banyak melakukan kegiatan di luar Jakarta, terutama ke situs-situs “yang tidak banyak dilihat atau dikunjungi orang.”
Jejak-jejak budaya Tionghoa di Banyumas
Terletak di titik tengah Jawa Barat dan Jawa Tengah, siapa sangka kalau Banyumas bukan cuma jadi arena akulturasi budaya Sunda dan Jawa, namun juga Tionghoa.
Sudah sejak lama etnis Tionghoa hidup berdampingan dengan kelompok budaya lain di Banyumas. Bahkan, nggak jarang terjadi pernikahan antara orang Jawa dan Tionghoa di wilayah tersebut. Inilah yang pada akhirnya berpengaruh pada akulturasi budaya Tionghoa ke dalam budaya Jawa, atau sebaliknya.

Dokumentasi Selusur Jejak Leluhur edisi Permukiman Cina Benteng via Kecapi Batara/Ini Mala Pastinya
Nggak heran kalau kamu bakal bisa menemukan banyak rumah maupun permukiman bergaya Tionghoa di daerah itu. Menelusuri peninggalan-peninggalan itu akan memberikan banyak wawasan baru mengenai sejarah serta hidup dan kehidupan kelompok budaya Tionghoa di Banyumas.
Selusur Jejak Leluhur, menelusuri permukiman Tionghoa di Banyumas
Tanggal 28-29 April 2018 besok Kecapi Budaya mengajak kamu untuk menelusuri permukiman Tionghoa di Banyumas. Kamu akan dibawa ke Pendopo Banyumas, Klenteng Boen Tek Bio Banyumas, Rumah Keluarga Ong, Rumah Batik Banyumas keluarga Kwee, Klenteng Hok Tek Bio Sokaraja dan Purwokerto, Hotel Besar Purwokerto, dan Roti Go.
Selain itu, dalam Selusur Jejak Leluhur kamu juga bisa ngobrol-ngobrol sama masyarakat Tionghoa, ikut workshop fotografi, dan—sekalian—hunting foto buat mempraktikkan ilmu yang kamu dapat lewat workshop.

Poster Selusur Jejak Leluhur via Kecapi Batara
Istimewanya, dalam Selusur Jejak Leluhur kamu akan traveling bareng Rasdian A. Vadin (dosen dan fotografer lepas, pernah menjadi fotografer Harian Republika perwakilan Jawa Barat dan redaktur foto Harian Jurnal Nasional), Diyah Wara (pemerhati bangunan tua Tionghoa), dan Jatmiko W. (Komunitas Banjoemas History & Heritage Community/BHHC).
“Selusur Jejak Leluhur ini gratis atau bayar?” Bayar, dong. Tapi cuma Rp 1.250.000/orang. Biaya pendaftaran itu sudah mencakup akomodasi, makan, transportasi selama di lokasi, donasi bangunan, dan sertifikat workshop fotografi. Tapi, nggak termasuk biaya transportasi ke/dari Banyumas, ya.
Pendaftaran paling lambat tanggal 23 April (CP: Ini Mala Pastinya, 0818-809-768). Kalau kamu berminat, segera saja daftar, soalnya acara ini terbatas buat 10 orang peserta.
Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.
Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.