Travelog

Rela Antre di Warung Rujak Soto Mbok Mbret

Kuliner Nusantara sangatlah beragam, diantaranya adalah soto dan rujak. Keduanya termasuk hidangan  yang banyak digemari masyarakat. Berbagai jenis soto dan rujak di tiap daerah memiliki ciri khas dan keunikan masing-masing. Namun bagaimana rasanya jika rujak dan soto dicampur dalam sebuah hidangan? Mungkin sebagian orang merasa belum akrab, karena rujak dan soto adalah dua makanan yang memiliki penampilan berbeda. Rujak hidangan berbalut bumbu kacang, sedangkan soto adalah sajian berkuah.

Banyuwangi terkenal dengan kuliner lokalnya yang kebanyakan terdiri dari perpaduan dua jenis makanan, salah satunya adalah rujak soto. Dalam hidangan ini, rujak sayur berbalut bumbu kacang bertemu dengan guyuran kuah soto daging atau soto babat dan dilengkapi kerupuk udang. Ada juga yang memadukan rujak sayur dengan soto ayam maupun soto ceker (kaki ayam) yang didampingi telur asin. 

Menurut budayawan Banyuwangi, Hasnan Singodimayan, rujak soto mulai muncul setelah tahun 1970-an. Makanan tersebut merupakan sebuah keisengan dari penikmat rujak di kota yang juga dikenal dengan julukan Bumi Blambangan. Bahkan Festival Rujak Soto turut diadakan setiap tahun sejak 2014, yang termasuk dalam rangkaian festival tahunan bernama Banyuwangi Festival. Rasanya belum lengkap ke Banyuwangi jika belum mencicipi rujak soto.

Penjual rujak soto bertebaran di wilayah Banyuwangi, mulai dari warung rumahan, rumah makan, hingga hotel berbintang. Namun kebanyakan rujak soto yang terkenal justru yang dijual di warung rumahan karena diracik langsung oleh pembuatnya. Sehingga otentisitasnya terjaga. 

Es dawet/Malikha Emayusita

Jika rujak soto Losari adalah rujak soto legendaris, maka rujak soto Mbok Mbret salah satu yang terlaris. Kalau bertanya tentang rujak soto, warung ini salah satu yang banyak direkomendasikan oleh orang, bahkan selalu masuk dalam daftar rujak soto terkenal di kota yang berjuluk Kota Gandrung.

Tak hanya rujak soto, kita bisa memilih rujak cingur, rujak buah, nasi rujak, dan lontong soto. Minuman yang tersedia yaitu es campur, es dawet, es teh, dan es temulawak dan masih diramaikan pula dengan bubur ketan hitam, jenang grendul, dan jenang sumsum.

Gorengan Mbok Mbret/Malikha Emayusita

Gorengan yang Menggoda

Daya tarik lainnya, Mbok Mbret juga menjual gorengan berupa bakwan sayur, tahu isi, tempe, dan pisang goreng, yang begitu matang diletakkan di nampan, aromanya memanggil para pembeli yang sedang menunggu pesanannya dibuat, lantas mengambil beberapa dan diletakkan di piring. Ada juga yang datang membeli gorengan saja untuk dibawa pulang, tak tanggung-tanggung yang diambil lebih dari sepuluh buah. Tak berapa lama ada yang datang untuk membeli gorengan dengan jumlah sama banyaknya, tentu saja gorengan panas yang baru saja diletakkan langsung tandas.

Begitu gorengan berikutnya matang, saya bergegas mengambilnya, takut kehabisan. Tampilannya memang menggiurkan, tak mengkilap, warnanya bersih. Saat saya menggigit bakwan, renyahnya sayuran berbaur dengan tepung yang garing di luar dan dalamnya empuk, lalu manisnya wortel berimbang dengan rasa asin dan gurih. Yang paling saya suka yaitu pisang gorengnya, tepung yang menyelimutinya tipis sehingga fungsinya hanya menjaga pisang goreng tetap crispy, tak sampai mendominasi pisang goreng. Wajar jika gorengan di Mbok Mbret sayang untuk dilewatkan.

Rujak soto dengan daging melimpah/Malikha Emayusita

Daging Soto Melimpah

Jika tak ingat masih akan melahap rujak soto yang sedang dibuat, setelah bakwan dan pisang pisang goreng, jemari ini akan segera mengambil gorengan ketiga. Saat rujak soto dihidangkan, tak seperti rujak soto pada umumnya yang berisi jeroan seperti usus dan babat, rujak soto Mbok Mbret dominan daging sapi, dalam seporsi hanya menemukan tiga potong babat saja, jeroan lainnya tak ikut nimbrung. Bagi yang bukan penggemar jeroan, salah satunya saya, cocok memilih rujak soto Mbok Mbret. Ciri khas lainnya, rujak soto di sini tak disajikan dalam mangkok, melainkan dalam piring, sehingga porsinya sedang, tak membuat isi perut terlalu penuh. 

Sebagai pendamping makan, kami memesan es dawet, salah satu menu favorit para pelanggan. Perpaduan pas antara dawet berbahan dasar tepung beras dengan gula merah dan santan.Para pembeli bisa memilih untuk duduk di dalam warung sambil melihat pramusaji hilir mudik mengambil piring berisi rujak yang telah diulek di teras lalu membawa ke dalam untuk diguyur kuah soto, kemudian diantarkan ke pembeli, atau bisa juga duduk di depan etalase dekat tempat penjualnya mengulek rujak. Kursi lainnya juga disediakan di samping warung.

Harga dan Lokasi

Warung Rujak Soto Mbok Mbret buka mulai Senin-Sabtu jam 10.00-16.00. Datanglah sebelum jam makan siang jika tak ingin antri berlama-lama. Saat pemilik warung dan pramusaji baru saja membuka warung untuk bersiap-siap menata bahan beserta pelengkapnya, pembeli sudah mulai berdatangan.

Rujak soto dibanderol Rp20.000, makanan lainnya mulai dari Rp10.000, minuman mulai dari Rp3.000-Rp5.000. Beralamat di Dusun Kepatihan Desa Cluring Kecamatan Cluring Banyuwangi, bersebelahan dengan bekas gedung bioskop Sylva, dan berjarak 750 meter dengan Hutan De Djawatan, yang menjadi salah satu tempat wisata favorit di Banyuwangi.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Suka sekali membaca, menulis, dan bepergian menjelajahi tempat baru, serta berkenalan dengan budayanya termasuk kuliner. Lalu membagikan cerita di akun Instagram @maliheh_muchith

Suka sekali membaca, menulis, dan bepergian menjelajahi tempat baru, serta berkenalan dengan budayanya termasuk kuliner. Lalu membagikan cerita di akun Instagram @maliheh_muchith

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Worth reading...
Merengkuh Keelokan Nan Mistis De Djawatan