Menikmati bulan Ramadan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, tak lengkap kalau belum mempir ke Pasar Wadai (wadai artinya kue). Tiap tahun, pasar Ramadan Banjarbaru ini selalu digelar di lokasi yang sama, yakni di samping kolam renang alias Jalan Taman Gembira. (Setidaknya sejak tahun 1995 ketika saya pertama kali ke sana.)
Di Pasar Wadai tersedia beraneka makanan, misalnya jajanan-jajanan khas Banjar berikut:
Bingka kentang
Biasanya ada dua jenis bingka yang dijual di Banjarbaru, yakni bingka tape ketan (yang berwarna hijau dan sedikit asam) dan bingka kentang.
Seperti yang bisa ditebak dari namanya, bahan dasar utama bingka kentang adalah kentang. Adonannya kemudian dipanggang dengan cetakan loyang berbentuk bunga. Karena itulah kue ini berwarna kuning pucat dengan bercak-bercak hitam sisa panggangan. Rasanya cenderung manis dan sedikit gurih, mirip kue lumpur tapi lebih basah.
Papari
Nama kue ini seimut penampilannya. Papari adalah kue berwarna hijau. Bahan utamanya adalah tepung beras yang kemudian diisi gula merah bercampur parutan kelapa.
Bentuknya seperti daun. Teksturnya kenyal. Karena ada gula merah dan parutan kelapa, rasanya dominan manis.
Amparan tatak pisang
Sama seperti kue lapis, kue sari pengantin, atau lakatan, amparan tatak pisang juga tergolong kuliner basah. Terbuat dari pisang dan santan, amparan tatak adalah campuran manis dan asam pisang yang berpadu dengan gurihnya santan.
Uniknya, jajanan ini disajikan dalam loyang besar. Namun, meskipun ditaruh dalam satu wadah besar, bukan berarti kita harus beli semua. Nanti, penjualnya akan memotong-motong kue sesuai porsi yang kamu inginkan.
Ipau
Bosan yang manis-manis? Nggak usah khawatir. Di Pasar Wadai juga banyak kok makanan yang tidak manis. Wadai ipau, misalnya. Kuliner ini sering disebut lasagna ala Banjar, soalnya bentuknya mirip lasagna yang berlapis-lapis.
Tapi, beda dari lasagna yang topping-nya dari daging giling dan saus tomat, ipau dilengkapi dengan wortel, kentang, seledri, dan—juga—daging giling. Rasanya gurih dan cenderung asin.
Serabi, putu mayang, dan lupis
Serabi dan lupis barangkali ada di mana-mana. Cuma, bedanya serabi dan lupis di banjarbaru berkuah gula merah encer. Rasa kuahnya pun unik, yang tak hanya manis namun juga sedikit asam.
Selain dua makanan itu, ada juga putu mayang. Kue ini teksturnya mirip bihun. Bentuknya seperti rambut yang digelung. Seperti serabi dan lupis, putu mayang juga disajikan dengan gula merah encer yang menggugah selera.
Laksa
Seperti ipau, laksa juga adalah jajanan asin. Laksa adalah kue yang adonannya seperti mie, berdiameter besar, dibentuk seperti gelungan, lalu disiram kuah dari rebusan ikan, santan, dan rempah-rempah.
Kenikmatan menyantap laksa akan terasa maksimal saat hujan turun, sebab kuah laksa ampuh sekali untuk menghangatkan tubuh.
Itulah beberapa jajanan khas Banjar yang bisa kamu nikmati di Pasar Wadai, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Oh ya, ada kabar baik. Tahun ini di Pasar Wadai ada areal untuk berbuka puasa. Jadi, kamu bisa buka puasa on the spot!
Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.
Merantau dari Banjarmasin ke Yogyakarta sejak 2005. Kadang mencuri waktu untuk jalan-jalan di antara kesibukan meneliti dan mengajar di universitas.