Warga Jogja pasti sudah nggak asing lagi sama Kampoeng Ramadhan Jogokariyan. Hampir setiap hari selama bulan Ramadan, Jalan Jogokaryan selalu dipenuhi pengunjung.

Lho, kenapa? Karena ada banyak sekali jajanan untuk berbuka puasa di sana. Pokoknya, dari ujung ke ujung, isinya jajanan semua.

kampoeng ramadhan jogokariyan

Suasana Jogokariyan sore-sore selama Ramadan/masclink_kulineran

Waktu jalan-jalan ke sana, kamu juga akan menjumpai sebuah masjid yang rutin mengadakan kajian Islam khas Ramadan. Istimewanya, masjid itu juga menyediakan takjil untuk jamaah. Nggak main-main, tersedia sekitar 1000 porsi—dan selalu ludes!

Puncak keramaian Kampoeng Ramadhan Jogokariyan sekitar jam 5 sore

Kampoeng Ramadhan Jogokariyan mulai buka setelah asar dan bakal jadi rame banget sekitar jam 5 sore. Soalnya jam buka puasa di Jogja itu sekitar 5.30 sore.

Lapak sate kere/masclink_kulineran

Kalau kamu ke sana pas Jogokaryan lagi rame-ramenya, kamu bakal susah nyari jalan, apalagi kalau ada mobil yang melintas. (Kalau mau parkir, mending di lapangan futsal di ujung timur jalan.)

Kampoeng Ramadhan Jogokariyan rame banget karena nggak cuma warga sekitar saja yang mengunjunginya. Orang-orang yang tinggal dari wilayah Jogja bagian utara juga banyak banget yang sengaja datang jauh-jauh ke Jogokaryan cuma buat mencoba takjilan di sana.

Soalnya, di Kampoeng Ramadhan Jogokariyan memang banyak banget jajanan dan kuliner lain yang jarang bisa kamu temukan di hari-hari biasa, misalnya sate kere atau sate gajih, pempek bakar, dan es pisang ijo.

Uniknya, mendekati jam 6.30 malam atau mendekati isya, para pedagang mulai disuruh untuk berkemas. Bakal ada pengumuman dari corong pengeras yang bunyinya kira-kira: “Jika tidak berbenah, akan dibongkar paksa.” Kalau mendengar sendiri, kamu pasti senyum-senyum sendiri.

kampoeng ramadhan jogokariyan

Lapak penjual pempek dan sempol/masclink_kulineran

Mulai awal sampai akhir Ramadan

Ternyata buat jualan di sini nggak dikenakan tarif tertentu. Para penjual cukup bayar infak saja. Paling banter, ya, uang kebersihan.

Pasar Ramadan di Kampoeng Ramadhan Jogokariyan ini berlangsung dari awal sampai akhir Ramadan. Namun, mendekati lebaran bisanya makin sepi karena sebagian warga sini—santri-santri di pesantren—sudah mulai mudik.

kampoeng ramadhan jogokariyan

Beberapa pilihan minuman di Jogokariyan/masclink_kulineran

Jadi, kapan mau ke sana? Atau malah sudah pernah datang tapi mau ke sana lagi? Wajar, sih. Kampoeng Ramadhan Jogokariyan memang ngangenin.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Tinggalkan Komentar