Itinerary

5 Aktivitas yang Sebaiknya Nggak Dilakukan di Museum

Tiap tahun, mulai bulan Agustus sampai Desember, nuansa masa lalu kental banget di Indonesia. Wajar saja, sih, kayaknya. Tanggal 17 Agustus kita sama-sama memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan. Satu setengah bulan kemudian, tanggal 1 Oktober, se-Indonesia mengenang Hari Kesaktian Pancasila. Geser sedikit lagi, 28 Oktober, bakal ada peringatan Hari Sumpah Pemuda. November adalah bulannya para pahlawan.

Salah satu cara yang pas buat menikmati nuansa masa lalu itu adalah berkunjung ke museum. Di museum, kamu bisa melihat peninggalan-peninggalan dari masa lalu yang bisa jadi “keywords buat belajar lebih banyak tentang sejarah. Tapi, sebelum ke museum, ada baiknya kamu mengetahui beberapa aktivitas yang sebaiknya nggak dilakukan di museum:

1. Makan dan minum

Jaga-jaga kalau kamu lapar atau haus pas tur museum, tuntaskan dulu semua hasrat itu sebelum kamu masuk ke museum. Nekat diam-diam bawa makanan dan minuman ke museum, kamu mempertaruhkan nasib benda-benda dan artefak-artefak di tempat itu, yang bisa jadi cuma satu-satunya yang tersisa di dunia.

Lagian, seandainya kamu nggak sengaja menumpahkan sesuatu ke benda-benda dan artefak-artefak itu, siap-siap saja bakal didenda atau dihukum nggak boleh lagi ke museum itu sepanjang sisa hidupmu. Nggak enak banget, ‘kan?

di museum macan
Pengunjung melihat karya seni yang ditampilkan di Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara (Museum MACAN) di Jakarta via TEMPO/Fakhri Hermansyah

2. Bersuara terlalu kencang alias berisik

Pengunjung museum nggak cuma kamu sendiri. Karena itu, demi kenyamanan bersama, hindari buat bersuara terlalu kencang, apalagi sampai ketawa-ketawa nggak jelas.

Kamu mungkin ke museum cuma buat nambah-nambah koleksi foto di Instagram, tapi orang lain barangkali memang benar-benar penikmat sejarah yang pengen tahu cerita-cerita masa lampau yang tersembunyi dalam artefak-artefak museum.

3. Lari-lari nggak jelas di museum

Kalau cuma mau lari-larian nggak jelas, mending kamu ke arena lari ketimbang museum. Di arena lari, rintangan yang harus kamu lewati cuma tekad dan para pelari lain yang juga sedang olahraga. Nah, kalau di museum, rintanganmu adalah etalase-etalase dan benda-benda berharga yang mungkin saja sudah lapuk.

Seandainya kamu lagi sial terus merusak salah satu artefak langka, yang rugi bukan cuma kamu (karena membayar denda) dan meseum, Sob, tapi juga umat manusia.

di museum bahari jakart
Warga mengunjungi Museum Bahari, Jakarta via TEMPO/Subekti

4. Menyentuh benda-benda yang dipajang, kecuali memang yang diizinkan untuk dipegang

Plang larangan untuk memegang artefak itu bukan cuma hiasan, tapi sesuatu yang seharusnya diperhatikan dan ditaati. Tapi, nyatanya para pengunjung museum banyak yang santai-santai saja menyentuh benda-benda yang dipajang. Kalau nggak percaya, coba saja amati sendiri fenomena itu pas kamu ke museum nanti.

Meskipun begitu, di beberapa museum (misalnya Museum Dirgantara Mandala di Yogyakarta), sengaja disediakan koleksi yang bisa dipegang. Pokoknya, supaya aman, jangan menyentuh benda-benda yang dipajang kecuali memang ada pemberitahuan.

5. Nyolong koleksi museum

Nyolong di mana-mana salah, sih. Tak terkecuali di museum. Nah, kalau kamu kedapatan nyolong koleksi museum, mending langsung cari pengacara dan segera siap-siap traveling ke pengadilan.

Nah, pas mampir ke museum nanti, jangan lupakan lima hal di atas, ya!


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *