Itinerary

Inilah Tips Memilih Buku yang Pas buat Dibawa Traveling

Membaca buku adalah salah satu aktivitas yang bisa kamu lakukan saat traveling, terutama waktu kamu lagi berpindah dari satu tempat ke tempat lain atau pas kamu lagi nunggu sesuatu.

Tapi, kamu nggak bisa sembarangan memilih buku buat dibawa traveling. Salah-salah, bukunya nggak bakalan kebaca dan cuma berat-beratin bawaan kamu saja. Supaya kamu nggak salah bawa buku, ini TelusuRI kasih tipsnya:

1. Pilih buku sesuai minat

Kalau kamu suka sama buku yang kamu bawa, tentu saja bakalan lebih mudah dan enak buatmu untuk membacanya. Suka novel, bawa novel; suka buku sejarah, bawa yang berbau sejarah; suka memoar, bawa memoar.

Maksain bawa buku yang nggak sesuai minat, kamu bakalan enggan baca buku itu. Buku yang kamu bawa bakal terlupakan di pojok ransel, terlebih kalau perjalanan yang kamu lakukan membuatmu harus sering berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

ingin melakukan petualangan
Toko buku bekas via pexel.com/Pixabay

2. Tapi jangan terlalu “berat”

Agak susah buat fokus membaca pas traveling, soalnya bakalan banyak banget hal menarik yang bisa kamu lihat sepanjang jalan.

Makanya buku hanya bakalan keluar saat kamu sudah benar-benar bosan. Pas kamu benar-benar bosan, terus ternyata yang kamu buka adalah buku “berat,” besar kemungkinan kamu bakalan kehilangan minat. Jadi, jangan bawa buku yang terlalu berat, Sob.

3. Cari yang jumlah halamannya masuk akal untuk dibawa jalan-jalan

Untuk perjalanan sekitar seminggu, kayaknya buku setebal 200-300 halaman sudah cukup, deh. Jadi, dalam sehari kamu asumsinya bisa baca sekitar 40-50 halaman. Kalau perginya sebulan, mungkin kamu bisa bawa 2-3 buku, atau satu buku yang tebalnya sekitar 400-500 halaman.

Jadi, supaya nggak mubazir, mending jangan bawa buku 500 halaman buat traveling seminggu. Nggak bakalan kebaca sampai tamat.

balada si roy
Setumpuk novelet Balada si Roy/Fuji Adriza

4. Yang “paperback” saja

Tentu bakalan repot kalau buku yang kamu bawa adalah yang bersampul tebal alias “hard cover.” Selain makan tempat, kemungkinan besar juga pinggiran sampulnya bakalan rusak karena ditaruh sekenanya di ransel. Sayang banget; belinya ‘kan mahal.

Bawa yang “paperback” bakalan lebih memudahkan kamu pas jalan-jalan, apalagi kalau yang ukurannya seperti novelet zaman “Lupus” dan “Balada si Roy.”

Udah nggak bingung lagi ‘kan milih buku buat dibawa traveling?

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *