Itinerary

Inilah 4 Ide Romantis untuk Valentine’s Day di Jogja

Kamu mau ke Jogja pas Valentine’s Day sama pasangan kamu? Daripada cuma muter-muter aja, mending kamu sekalian melewatkan Valentine’s Day di Jogja dengan melakukan hal-hal yang romantis.

Nih ada beberapa ide buat romantis-romantisan di Jogja:

1. Berkemah di hutan pinus atau pantai

Di sekitar Jogja sekarang ada beberapa hutan pinus yang dibuka buat wisata. Nah, di hutan-hutan pinus itu kamu juga boleh berkemah. Percaya, deh, berkemah di hutan pinus bakalan jadi salah satu pengalaman liburan yang paling berkesan buat kamu dan pasanganmu. Jangan takut capek, sebab dari lokasi parkir hutan-hutan pinus itu ke lahan berkemah kamu cuma perlu jalan sebentar. Selain itu beberapa kawasan hutan pinus juga sudah dilengkapi fasilitas pendukung yang memadai.

Kalau kamu nggak terlalu suka sama suasana hutan pinus, ada alternatif lain, yakni pantai. Pantai-pantai di sepanjang pesisir selatan Yogyakarta juga seru buat dijadiin lokasi berkemah. Mau yang berpasir putih? Kamu tinggal pergi ke pesisir Jogja sebelah timur. Tapi kalau kamu senang yang ada banyak pohon cemaranya, kamu bisa berkemah di pantai-pantai di sebelah barat yang lebih sepi, yang warna pasirnya agak beda dari pantai-pantai di sebelah timur.

kawasan wisata imogiri
Rindangnya Hutan Pinus Mangunan/Fuji Adriza

2. Menikmati “sunset” di pantai

Rona jingga sesaat sebelum matahari terbenam itu romantis banget. Karena itu, melewatkan Valentine’s Day dengan melihat “sunset” di pantai bersama pasangan bakalan seru banget. Kalian bisa menggelar kain di atas pasir, mengeluarkan bekal—minuman dan makanan ringan favorit kalian, kemudian duduk dan mengobrol mesra sambil menikmati indahnya warna-warna senja.

Kalau tertarik, kamu bisa pilih: mau ke barat atau timur. Untuk ke pantai-pantai di barat, perjalanan dari Kota Yogyakarta bakalan lebih singkat. Jadi kamu bisa berangkat sekitar jam 3 sore, terus pulang sesaat setelah matahari terbenam. Tapi kalau kamu mau ke pantai-pantai di timur, waktu tempuhnya lebih lama. Karena itu sediakan waktu yang lebih panjang.

wisata di bantul
Matahari terbenam di Pantai Goa Cemara/Imam Rianto

3. Melihat Yogyakarta dari ketinggian

Alternatif lain adalah pergi ke tempat-tempat yang tinggi buat melihat pemandangan Yogyakarta dari ketinggian. Sampai sekarang sih lokasi favorit buat romantis-romantisan di ketinggian adalah Bukit Bintang di perbatasan Bantul dan Gunungkidul. Lokasinya di pinggir tebing. Banyak kios-kios penjual makanan di sana tempat kamu bisa duduk-duduk sambil minum kopi atau makan jagung, pisang, atau roti bakar. Pemandangannya keren banget. Kalau cerah kamu bisa lihat Gunung Merapi.

Selain Bukit Bintang, kamu juga bisa pergi ke Tebing Breksi atau Candi Ijo yang letaknya nggak jauh dari jalan utama yang menghubungkan Prambanan dan Piyungan. Dari Tebing Breksi kamu bisa lihat Gunung Merapi dan Candi Ijo yang mengintip nggak jauh dari sana. Nah, dari Candi Ijo, kamu bisa melihat … Tebing Breksi.

Tebing Breksi
Candi Ijo/Fuji Adriza

4. “Staycation-staycation” lucu

Kalau momen Valentine’s Day terlalu berharga buat kamu dan kamu lebih memilih buat berduaan saja sama pasangan kamu, kamu bisa “staycation” aja di salah satu dari banyak hotel-hotel romantis di daerah D.I. Yogyakarta. (Lupakan dulu hotel-hotel murah.) Tapi, supaya nyaman, kamu mesti jeli buat mencari hotel yang pas buat staycation lucu dalam rangka Valentine’s Day.

Hotel-hotel keren yang bikin mager bisa kamu temukan di daerah Kaliurang yang hawanya dingin. Sementara itu kalau kamu mau merasakan sensasi Valentine’s Day di pinggir pantai kamu bisa cari hotel-hote yang letaknya … di pinggir pantai. Jangan cari hotel-hotel biasa, cari yang unik, yang punya daya tarik tertentu yang bakalan bikin kamu betah untuk melewatkan hari romantis di sana.

Gimana? Tertarik buat nyoba?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *