Itinerary

7 Hal Berikut Bakal Menentukan Biaya Liburanmu

Pulang liburan, kamu pasti sering ditanyain sama temen-temenmu: “Bujet berapa ke sana?” Pertanyaan itu sebenarnya sederhana, tapi bikin bingung. Kenapa? Soalnya biaya liburan itu ditentukan oleh banyak faktor atau variabel. Inilah 7 di antara banyak faktor yang mempengaruhi biaya liburan:

1. Ke mana kamu liburan

biaya liburan

Pantai via pexels.com/Pixabay

Hal pertama yang menentukan biaya liburan pastilah destinasinya. Kenapa? Soalnya tingkat inflasi tiap-tiap daerah itu beda. Alhasil harga bahan kebutuhan pokok dll. di sebuah tempat bakal beda juga.

Makanya biaya yang kamu keluarin buat traveling di Jogja dengan, misalnya, di Jakarta beda. Sekali makan di Jogja mungkin bisa buat dua kali makan di Jakarta.

2. Pada musim apa kamu jalan-jalan

biaya liburan

Alun-alun kota via pexels.com/iSAW Company

Musim di sini bukan musim duren atau rambutan, ya, tapi musim rame dan sepi alias peak season dan low season. Tiap-tiap destinasi biasanya punya peak season dan low season tersendiri, yang dipengaruhi oleh banyak hal.

Nah, kalau peak season biasanya harga tiket moda transportasi dan sewa kamar hotel bakal mahal. Sebaliknya kalau lagi low season harga-harga bakal turun juga.

3. Durasi perjalanan

biaya liburan

Menunggu kereta via pexels.com/Veerasak Piyawatanakul

Faktor lain yang mempengaruhi biaya liburan adalah durasi perjalananmu. Semakin lama waktu yang kamu habiskan untuk jalan-jalan bakal semakin banyak juga uang yang akan kamu keluarkan.

Makanya kalau ada yang nanyain soal bujet, tanya balik saja ke mereka: “Mau berapa lama di sana?” Pasti beda ‘kan biaya yang kamu keluarkan antara traveling Sabtu-Minggu dengan traveling sebulan?

4. Moda transportasi yang digunakan

biaya liburan

Dalam pesawat via pexels.com/Tim Gouw

Satu hal lagi yang bakal menentukan biaya liburan adalah moda transportasi yang digunakan. Pokoknya prinsipnya begini: “Ada harga, ada rupa.” Semakin cepat dan nyaman moda transportasi yang kamu gunakan, semakin mahal pula ongkosnya.

Tapi di zaman canggih kayak gini biaya transportasi sebenarnya bisa disiasati. Sudah banyak aplikasi online booking yang ngasih diskon besar-besaran lewat voucher-voucher gratis.

5. Tempat menginap

biaya liburan

Dipan via pexels.com/Jaymantri

Di mana kamu menginap juga bakal sangat menentukan berapa anggaran yang kamu habiskan saat liburan. Biasanya, supaya hemat, para backpacker lebih suka menginap di hostel atau dormitory, soalnya mereka biasanya traveling dalam waktu yang lama.

Kalau cuma traveling 2-3 hari, nggak masalah kalau kamu milih nginap di hotel yang sewa kamar per malamnya 300 ribuan. Tapi kalau kamu traveling sebulan tentulah lebih bijaksana kalau kamu milih hostel atau dormitory yang jauh lebih murah—atau cari kawan lama yang sekarang tinggal di kota itu.

6. Atraksi wisata yang dikunjungi

biaya liburan

Naik ayunan di Bali via pexels.com/Artem Bali

Variabel lain yang bakal menentukan biaya liburan adalah atraksi wisata yang kamu kunjungi. Makanya sebelum traveling riset dulu harga tiket masuk ke atraksi-atraksi wisata yang rencananya bakal kamu datangi.

Kalau kamu traveling ke Jogja dan berkunjung ke banyak candi, pasti kamu bakal ngeluarin anggaran yang banyak. Tapi kalau kamu cuma jalan kaki aja menelusuri Jogja, terus naik Trans Jogja, pasti bujetmu akan lebih miring.

7. Cara kamu mengisi perut

biaya liburan

Burger dan kentang goreng via pexels.com/Robin Stickel

Faktor lain yang nggak kalah penting adalah cara kamu mengisi perut. Kalau kamu suka makan di restoran, bujet travelingmu akan lebih tinggi. Tapi kalau kamu merasa sudah cukup dengan makan di warung, tentu uang yang kamu keluarkan buat makan bakal lebih sedikit.

Karena makan adalah persoalan selera dan kebiasaan, anggaran yang dihabiskan tiap pejalan buat makan pasti beda-beda.

Nah, kalau kamu sendiri gimana, Sob? Paling banyak ngeluarin uang buat ngapain pas jalan-jalan?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *