Jika lapak Lupis Mbok Satinem menyimbolkan kekuatan tradisi dalam serial Street Food edisi Asia Netflix, Arya Snack & Food menjadi simbol dari kekuatan adaptasi. Toko kue ini, selain membikin aneka jajan pasar kontemporer, juga memproduksi penganan-penganan lawas dalam konsep yang modern dan segar.
Dihitung-hitung, ada sekitar 200 jenis jajan pasar yang ditawarkan Arya Snack & Food, dari mulai penganan Nusantara seperti awuk-awuk, centik manis, getuk, tiwul, berbagai jenis talam, munyukan, sampai makanan dari luar seperti huzarensla dan puding tofu.
Mengutamakan kesempurnaan rasa dan penampilan
Ternyata, Arya Snack & Food memang sudah tenar dari dulu. Sang pemilik, Ibu Ellen, merintis toko ini mulai dekade 1980-an.
Mulanya, Ibu Ellen suka memasak dan membuat kue untuk keluarga dan teman-temannya. Lama-kelamaan, kelezatan masakan Ibu Ellen menyebar ke mana-mana. Seiring berjalannya waktu, makin banyak yang memesan jajan pasar dari Ibu Ellen. Menu jajan pasar yang semula tak seberapa jumlahnya pun kemudian berkembang sampai hitungan ratusan seperti sekarang.
Sekarang, kue-kue buatan Ibu Ellen jamak ditemukan di berbagai perhelatan.
Karena tak semata mencari profit, Ibu Ellen berkomitmen untuk mengutamakan kesempurnaan rasa dan penampilan jajan pasar bikinannya. Moto Arya Snack & Food adalah “When Perfection of Taste and Appearance Become Very Important in Our Products.”
Tidak menjual secara eceran
Toko kue yang terletak di Jalan Brigjen Katamso No. 42, Prawirodirjan, Gondomanan, Yogyakarta ini memasak jajan pasar sesuai pesanan.
Selain itu, toko ini juga tidak menjual makanan secara eceran. Minimal, kamu mesti memesan 20 pcs/jenis. Waktu pemesanan pun dibatasi minimal 3 jam sebelum pengambilan. Untuk jajan pasar-jajan pasar tertentu yang waktu pembuatannya lebih lama, kamu bahkan mesti memesan sehari sebelum pengambilan.
Jadi, kalau kamu mampir ke Arya Snack & Food dan mendapati bahwa ada kue di tempat, jangan dimakan. Itu sudah ada yang punya.
Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.