Hati-hati dalam mengeja kata kentuku yang bunyinya agak-agak menjurus. Yang ini maksudnya bukan kata saru itu. Meskipun kata yang satu ini juga berasal dari bahasa Jawa, tapi artinya beda. Ken berarti disuruh, tuku berarti membeli. Jadi, kentuku itu “disuruh membeli” atau “dibeli.” Selain itu, kentuku juga bisa diartikan sebagai plesetan dari kentucky.
Kentuku Urap Bu Rachma bukanlah sebuah warung, tapi cuma gerobak sederhana dengan tempat makan seadanya. Untuk menyantap sepiring nasi urap, kamu bisa pilih mau duduk di mana: di gang sempit di belakang gerobak atau di tangga ruko di pinggir trotoar. Seadanya banget. Makanya biasanya orang-orang lebih memilih buat bungkus saja.
Selain sambalnya yang khas, yang bikin pelanggan bolak-balik ke sini adalah harganya yang murah. Makan nasi urap dengan tempe krispi kamu hanya perlu membayar Rp 6.000 saja. Murah, ‘kan? Kalau kamu nambah ati atau sayap, harganya jadi Rp 9.000. Masih murah, ‘kan?
Hampir selalu antre
Tapi hati-hati kalau ke sini. Bukan apa-apa, kadang-kadang antrenya panjang banget! Kenapa? Soalnya Kentuku Urap Bu Rachma ini cuma buka 2 jam saja, dari jam 10 sampai 12 siang—kadang-kadang sampai jam 1 siang. Jangan ke sini hari minggu tapinya. “Lho, kenapa?” Soalnya tutup.
Lucunya, kalau kamu sering jajan di sini, ibunya akan mengenalmu dan kamu akan diistimewakan ketimbang muka-muka baru. Agak-agak nggak adil gimana, gitu ya? Tapi, ya, mau gimana lagi?
Pelanggan Bu Rachma kebanyakan adalah anak sekolah, ibu-ibu, dan anak-anak gardep Dagadu Djokdja (karena Bu Rachma mangkal di dekat Alun-Alun Utara Yogyakarta, dekat dengan salah satu gerai Dagadu yang letaknya juga di sekitar Alun-Alun Lor). Lumayan gampang kok menemukan Kentuku Urap Bu Rachma. Kamu tinggal pergi saja ke Jalan Ibu Ruswo. Nanti kamu pasti akan melihat sebuah toko berwarna kuning yang sedang tutup. Berhenti saja di sana, karena kamu sudah tiba.
Gerobak Kentuku Urap Bu Rachma ada di depan gang sempit di sampingnya. Di gerobaknya ada tulisan “ACHMA CHICKEN” dan di sekitarnya pasti banyak pelanggan yang lagi antre.
Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.
4 komentar
Boleh nih pas ke jogja mampir disitu 🙂
Iya, Kak.
Cobain deh. 🙂
Belum pernah nyoba.
Kalo di semarang biasa dikenal dengan nasi gudangan.
Seru tuh Kak kalau di-share di TelusuRI.id 🙂