Itinerary

7 “Quotes” Bijak buat “Caption” Konten Gunung di Instagram

Sekarang nyaris tak ada batasan untuk bisa melakukan perjalanan, terutama mendaki gunung. Kegiatan luar ruang dan ekstrem yang dahulu hanya bisa dijangkau oleh orang-orang dari organisasi pencinta alam. Namun, keterbukaan akses informasi dan teknologi memungkinkan siapa pun bisa melakukannya. Sepanjang ketahanan fisik, mental, dan logistik dipersiapkan dengan baik, aturan yang berlaku dipatuhi dengan hati-hati, maka orang itu berhak menapaki jalur menuju puncak tertinggi.

Tak hanya itu. Masifnya penggunaan media sosial juga “menuntut” penggunanya berbagi perjalanan yang baru dilakukan di akun pribadi mereka. Salah satunya adalah Instagram. Fitur-fitur terbaru yang terus dikembangkan membuat penggunanya bebas mengunggah foto, video, atau ceritanya masing-masing. Setiap orang berlomba mengabadikan jejak maya dengan keterangan (caption) yang menarik para pengikutnya. 

Agar perjalananmu ke gunung bisa turut bermakna bagi banyak orang, TelusuRI membagikan rekomendasi kutipan atau quotes bijak buat konten-konten gunungmu di Instagram. Semua datang dari ucapan pesohor, mulai dari sastrawan, musisi, tokoh pegiat alam, hingga novelis.

7 Quotes Bijak buat Caption Konten Gunung di Instagram
Menikmati keindahan hutan di gunung/Rifqy Faiza Rahman

1. Quotes dari Pramoedya Ananta Toer

“Orang bilang ada kekuatan-kekuatan dahsyat yang tak terduga yang bisa timbul pada samudera, pada gunung berapi dan pada pribadi yang tahu benar akan tujuan hidupnya.”

Pramoedya Ananta Toer

Kutipan tersebut diambil dari buku Rumah Kaca (Lentera Dipantara, 1988). Novel keempat bergenre fiksi historis, sekaligus penutup Tetralogi Buru (Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, dan Jejak Langkah). Mahakarya dari salah satu sastrawan besar yang pernah dimiliki Indonesia tersebut.

2. Quotes dari Seno Gumira Ajidarma

“Gunung menjadi indah bukan karena adanya gunung itu, melainkan karena ada mata yang memandangnya. Dengan cara memandang yang keliru, keindahan gunung tidak akan pernah tampak sama sekali.”

Seno Gumira Ajidarma

Seno Gumira Ajidarma tergolong manusia serba bisa di bidang kesusastraan. Ia bisa disebut sebagai cerpenis, esais, novelis, hingga wartawan. Bahkan ilmuwan atau akademisi, karena penulis kelahiran Boston, Amerika Serikat—tetapi tumbuh besar di Yogyakarta—tersebut pernah menjabat rektor Institut Kesenian Jakarta (IKJ) sekaligus dosen di sana. Seno mengukir kalimat mendalam tersebut dalam Kitab Omong Kosong (Penerbit Bentang, 2004).

7 Quotes Bijak buat Caption Konten Gunung di Instagram
Ilustrasi pendaki gunung/Rifqy Faiza Rahman

3. Quotes dari Soe Hok Gie

“Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal obyeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung.”

Soe Hok Gie

Sebuah kutipan yang sangat terkenal dari Soe Hok Gie dalam Catatan Seorang Demonstran (LP3ES, 1983). Ia adalah aktivis kampus yang kritis dan vokal semasa pemerintahan Presiden Sukarno dan transisi ke Presiden Soeharto. Kolumnis dan penulis aktif itu juga giat mendaki gunung bersama mahasiswa pencinta alam Universitas Indonesia (Mapala UI). Sayang, ia mati muda. Bersama Idhan Dhanvantari Lubis, namanya abadi di puncak Mahameru, Gunung Semeru pada 16 Desember 1969, ketika serangan gas beracun dari kawah memaksa keduanya tutup usia. 

4. Quotes dari Djukardi “Bongkeng” Adriana

“Mendaki gunung bukan untuk menaklukkannya, tapi untuk mendidik diri dan menaklukkan diri sendiri. Puncak bukanlah akhir tujuan, tapi yang terpenting adalah pulang kembali dengan selamat.”

Kang Bongkeng

Akrab disapa Kang Bongkeng, pendaki gunung veteran asal Bandung tersebut kenyang pengalaman seputar kepecintaalaman atau ekspedisi pendakian gunung. Ia adalah anggota Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung WANADRI pada tahun 1973, lalu menjadi salah satu ekspeditor ke Pegunungan Alpen, Swiss bersama WANADRI pada 1982. Bersama Mamay S. Salim (Kang Mamay), ia mendirikan EIGER Adventure Service Team (EAST) sekaligus menjadi bagian Board of Expert, yang berperan memajukan dan mengampanyekan kegiatan luar ruang alam bebas di Indonesia.

7 Quotes Bijak buat Caption Konten Gunung di Instagram
Euforia pendaki-pendaki di puncak gunung/Rifqy Faiza Rahman

5. Quotes dari Fiersa Besari

“Ternyata, makin tinggi kaki kita berpijak, makin kita menyadari betapa kecilnya diri kita. Gunung tercipta bukan agar kita bisa menaklukkan puncaknya. Gunung tercipta agar kita mampu menaklukkan ego kita sendiri.”

Fiersa Besari

Generasi kekinian barangkali sangat familiar dengan nama Fiersa Besari. Seorang penulis, musisi, dan juga kreator konten. Di YouTube miliknya, tayangan ekspedisi pendakian Atap Negeri bersama Eiger dan catatan perjalanan lainnya nyaris selalu ramai penonton. Quotes tersebut diambil dari Catatan Juang (Kawah Media, 2017), sebuah spin-off dari novel best seller Konspirasi Alam Semesta (Mediakita, 2017). 

6. Quotes dari Ayu Welirang

“Kamu tidak kalah. Ketika kamu memutuskan untuk hidup waktu itu, melawan rasa sakitmu sendiri ketika di gunung itu, kamu sudah menang.”

Ayu Welirang

Diambil dari buku 7 Divisi (Grasindo, 2014) karya Ayu Welirang. Nama belakang penulis asal Bandung ini saja berasa “gunung” banget. Meskipun begitu, genre novel penulis peraih Author of the Year di Scarlet Pen Awards 2023 tersebut lebih terfokus pada fiksi kriminal dan thriller.

7. Quotes dari Lucia Priandarini

“Di gunung, seperti juga di pantai, kurasa manusia tidak bisa tidak bicara dengan dirinya sendiri. Alam tidak meminta manusia melakukan apa pun seperti iklan TV, atau membanjirimu dengan informasi tentang hidup orang lain yang sebagian besar tidak perlu kita tahu. Gunung menyambutmu sebagai bagian dari semesta dan membuat kita menengok pada jalan-jalan yang sudah atau belum kita tempuh.”

Lucia Priandarini

Nama Lucia Priandarini dikenal lewat kolaborasinya bersama Gina S. Noer dalam novel adaptasi film Posesif (2017) dan Dua Garis Biru (2019), serta Dunia Ara (2018) yang terbit dari semesta film Keluarga Cemara (2018). Kutipan penulis sekaligus reporter sejumlah media gaya hidup tersebut diambil dari novel 11.11 (Gramedia Widiasarana, 2016).

7 Quotes Bijak buat Caption Konten Gunung di Instagram
Ilustrasi kerja sama tim saat mendaki gunung/Rifqy Faiza Rahman

Jadi, kamu bakal pakai quotes bijak yang mana buat konten gunung di Instagram kamu?

Atau kamu punya quotes sendiri yang tidak kalah menarik?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

TelusuRI

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Worth reading...
10 “Quotes” tentang Gunung yang Bermakna