Desa WisataItinerary

Melancong ke Semarang? Mampir ke 5 Desa Wisata Ini Saja

Kalau kamu lagi jalan ke Semarang, coba sesekali melipir ke desa-desa wisata yang ada di sana. Suasana khas perdesaan di desa-desa wisata Semarang itu bakal kasih kamu sudut pandang lain soal Semarang.

Buat memudahkanmu mencari desa wisata yang sesuai minat, ini ada beberapa rekomendasi desa wisata di Kota dan Kabupaten Semarang. Masing-masing punya keunikan tersendiri. Jadi, tinggal pilih saja kamu pengen merasakan suasana yang seperti apa.

desa wisata semarang
Desa Kandri/Mauren Fitri

1. Desa Wisata Kandri

Sebelum dikenal seperti sekarang, nggak sedikit yang mengira kalau Kandri berada di Goa Kreo. Ya nggak salah juga, sebab Kandri berada di wilayah yang sama tapi beda desa. Desa Kandri terkenal dengan sendang-sendang (mata air) yang dipercaya punya khasiat, salah satunya Sendang Gede yang menjadi sumber air desa.

Di Desa Wisata Kandri, kamu bisa bawa pulang pengalaman seru dari Omah Pinter Petani dan Omah Alas. Omah Pinter Petani ini jadi wadah belajar bertani dan bercocok tanam, sedangkan Omah Alas adalah tempat untuk belajar seni, budaya, dan agama. Kamu bisa belajar seni musik klasik tradisional yang disebut “kempling” di sini.

Tiap tahun desa wisata Semarang ini mengadakan kirab-kirab budaya, salah satunya adalah Nyadran Kali. Tarian Matirto Suci Dewi Kandri tampil dalam gelaran ini. Jangan lewatkan kesempatan buat menonton tarian ini kalau ke Kandri.

2. Desa Wisata Sepakung

Sepakung adalah salah satu desa wisata Semarang yang belakangan “hits” karena atraksi Tebing Ondo Langit. Berkunjung ke Sepakung, kita bisa menikmati lanskap sawah lengkap dengan latar Gunung Merbabu, Gunung Ungaran, dan Rawa Pening.

Ada banyak atraksi wisata di sini, di antaranya Puncak Helipad, Tebing Ondo Langit dan Ayunan Langit Gumuk Reco, Air Terjun Goa Semar, Wisata Alam Cemoro Sewu, Wisata Kulon Kali, Wisata Kedung Macan, dan juga Bukit Klarasan yang cocok buat pemburu sunrise dan sunset.

Gumuk Reco Sepakung
Gumuk Reco Sepakung/Deta Widyananda

3. Desa Wisata Menari

Desa Wisata Tanon kini lebih dikenal dengan nama Desa Menari. Lokasinya di Dusun Tanon, Kabupaten Semarang. Menari sendiri adalah akronim dari “Menebar Harmoni Merajut Inspirasi Menuai Memori.”

Selain melihat tarian, di desa wisata Semarang yang satu ini kamu juga bisa belajar menari, bermain mainan ndeso, outbound, dan menginap di homestay milik warga. Pas wisatawan lagi ramai, masyarakat menggelar pasar tiban. Produk olahan seperti sabun susu dan keripik adas bisa kamu beli di sini sebagai oleh-oleh. Jadi, kalau mampir ke Desa Wisata Menari, kamu bisa dapat “paket lengkap.”

4. Desa Kemetul

Hampir 90% penduduk Desa Kemetul adalah petani. Makanya, dengan potensi yang sudah ada, baik dari sisi sumber daya alam maupun sumber daya manusia, dijadikanlah Kemetul sebagai desa wisata.

Di desa wisata Semarang yang asri ini ada berbagai paket atraksi. Ada wisata pertanian di mana kamu akan diajak menanam sayur-mayur dan tanaman toga, membuat dan memanen jamur tiram, menggembala ternak, dan—ini yang paling seru—membuat rumah burung hantu. Ada juga paket wisata “nguri-uri kearifan lokal” yang mengajak wisatawan untuk membuat kuliner tradisional, memasak dengan peralatan ndeso, membuat jamu tradisional, dan mencoba dolanan tradisional. Nggak ketinggalan, ada pula paket wisata seni budaya dan petualangan. Pokoknya lengkap.

Kalau mau menghabiskan waktu lebih dari sehari di Kemetul, tersedia pula homestay yang bisa kamu inapi. Meskipun lokasinya di Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, bakal lebih dekat kalau kamu datang dari Salatiga.

desa wisata semarang
Kampung Alam Malon/Mauren Fitri

5. Kampung Alam Malon

Meskipun berada di “Kota” Semarang, tepatnya di Gunung Pati, kamu harus menggunakan transportasi pribadi untuk sampai ke Kampung Alam Malon. Ragam atraksi batik tersedia di Kampung Alam Malon, misalnya membatik dengan tangan sendiri. Hampir di setiap rumah warga ada workshop batik.

Menariknya, batik Malon dibuat dengan pewarna alami dari limbah bakau, tingi, jelawe, indigofera, secang, tegeran, dan kulit jambal yang dibudidayakan sendiri oleh masyarakat setempat. Penggunaan bahan-bahan non-kimia ini adalah bentuk komitmen masyarakat terhadap pelestarian lingkungan.

Jadi, udah kepikiran untuk mampir ke desa wisata Semarang yang mana?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Suka gendong ransel, suka motret, kadang nulis.

Suka gendong ransel, suka motret, kadang nulis.

3 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *