Itinerary

4 Oleh-oleh Sepulang Naik Gunung

Sebelum berangkat naik gunung, mungkin saja ada seorang temanmu yang berpesan: “Jangan lupa bawa oleh-oleh, ya?!”

Kalau udah dipesenin kayak gitu, tentu hati kamu nggak bakal enak untuk pulang dengan tangan kosong. Tapi, di sisi lain, kamu bingung sendiri, “Mau bawa oleh-oleh apa sepulang naik gunung?”

Nggak perlu bingung, Sob. Ada beberapa oleh-oleh yang bisa kamu beli di base camp pendakian gunung.

1. Stiker

Oleh-oleh yang hampir selalu tersedia di base camp pendakian gunung adalah stiker. Stiker pendakian gunung biasanya sederhana-sederhana aja, Sob. Isinya paling gambar siluet orang lagi nanjak, nama gunungnya, plus ketinggiannya. Kadang-kadang ada stiker bergambar jalur pendakian.

Dibanding oleh-oleh yang lain, stiker adalah yang paling murah. Harganya paling cuma sekitar Rp5.000-10.000. Ekonomis banget, ‘kan?

2. Emblem

Suvenir lain yang bisa kamu bawa pulang adalah emblem. Kalau stiker bisa langsung ditempel begitu lapisan kertasnya dibuka, emblem baru bisa nempel kalau kamu jahit, Sob. Tapi, emblem biasanya tahan lebih lama ketimbang stiker.

Harga emblem sedikit lebih mahal ketimbang stiker. Maklum saja, Sob, biaya produksinya juga lebih mahal.

3. Gantungan kunci

Kamu juga bisa beliin temanmu gantungan kunci. Gambar gantungan kunci ini biasanya hampir sama dengan stiker, tapi dalam versi yang lebih kecil. Bentuknya biasanya sederhana, entah persegi, persegi panjang, atau lingkaran.

Gantungan kunci biasanya agak lebih mahal ketimbang emblem. Tapi, harganya nggak bakal menguras kantongmu, kok (kalau belinya cuma satu atau dua).

4. T-shirt

Mau bawain yang agak spesial? Kamu bisa beli t-shirt gunung di warung-warung sekitar base camp. Kaos-kaos ini biasanya berwarna hitam. Di depan, umumnya ada tulisan nama dan ketinggian gunung. Bagian belakang biasanya diperindah dengan peta jalur pendakian.

Harga t-shirt biasanya berkisar antara Rp50.000-100.000, tergantung bahan dan kualitasnya.

Gimana? Mau beliin oleh-oleh apa, nih?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *