Itinerary

3 Tantangan yang Harus Dilewati Traveler Sepulang Bertualang

Sebagai traveler yang sudah berkelana ke segala penjuru, kamu pasti paham sendiri kalau “petualanganmu” belum selesai. Di rumah, ada beberapa tantangan lagi yang mesti kamu hadapi, yaitu:

1. Melepaskan diri dari jebakan kenangan petualangan

Bertualang via pixabay.com

Setiba di rumah, kamu pasti masih bakal kebayang-bayang petualangan yang baru saja kamu lakukan. Tempat-tempat yang kamu datangi, orang-orang yang kamu temui, kejadian-kejadian berkesan yang kamu alami, semuanya masih bakal berseliweran dalam ingatan.

Supaya bisa move on, tentu kamu mesti melepaskan diri dari jebakan kenangan-kenangan itu. Caranya gimana? Fokuskan diri pada kenyataan-kenyataan yang kamu lihat di depan mata.

2. Menyesuaikan diri dengan ritme kehidupan sehari-hari

melakukan perjalanan bertualang
Safari via pexels.com/Rawpixel

Tantangan lain yang mesti kamu lewati sepulang bertualang adalah menyesuaikan diri dengan ritme kehidupan sehari-hari. Dari hari-hari yang berlalu dengan cepat, sekarang kamu mesti melewati hari-hari yang berjalan pelan. Jadi ya wajar saja kalau kadang-kadang kamu bengong sendiri.

Untuk melewati tantangan ini, kamu bisa coba praktekin sembilan tips dari Roughguides.com berikut.

3. Memperbaiki kondisi finansial sepulang bertualang

menekan bujet bertualang
Memandangi kota dari ketinggian via pexels.com

Untuk bertualang, kamu perlu sumber daya finansial yang nggak sedikit. Kamu mesti ngeluarin banyak uang untuk memenuhi banyak keperluan, misalnya buat transportasi, akomodasi, makan, hiburan, dll.

Makanya, sepulang bertualang kamu mesti melewati tantangan berikutnya, yaitu memperbaiki kondisi finansial. Caranya ya standar-standar saja: kembali bekerja, kembali menabung.

Itu tantangan-tantangan yang mesti kamu lewati sepulang bertualang. Di antara ketiganya, mana nih yang menurutmu paling buat untuk dilewati?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *