Itinerary

3 Jurus Jitu Bikin Itinerary supaya Nggak “Overbudget”

Salah satu tujuan bikin itinerary perjalanan adalah buat mengontrol bujet. Jadi, kalau ternyata setelah bikin itinerary bujetmu malah membengkak, berarti ada yang keliru. Tapi nggak apa-apa, namanya juga manusia. Manusia ‘kan makhluk yang sering khilaf.

Nah, supaya kamu nggak khilaf buat—mungkin—kedua kalinya, TelusuRI mau ngasih tahu kamu beberapa jurus jitu bikin itinerary supaya bujet kamu nggak meleset (terlalu banyak) dari hitung-hitungan.

1. Cari informasi sebanyak mungkin sebelum bikin itinerary

Semua jenis informasi mesti kamu cari sebanyak mungkin, dari mulai soal transportasi, penginapan, sampai cara mengisi perut. Semakin banyak informasi, kamu punya semakin banyak pilihan.

Di zaman canggih seperti ini, seberapa banyak informasi yang bisa digali cuma tergantung pada kemauanmu. Sumbernya soalnya banyak banget. Kamu bisa browsing di mesin pencarian, mengintip akun media sosial orang, atau menjelajahi situs-situs review atau catatan perjalanan. Tugasmu cuma satu: menyaring semua informasi itu.

menyusun itinerary
Globe dan peta via unsplash.com/Aslı Yılmaz

2. Pakai harga rata-rata, tapi naikin sedikit

Kamu nggak perlu jadi peneliti kelas dewa buat memproses informasi yang kamu dapat. Nggak usah pakai metode, cukup gunakan common sense aja.

Dari informasi itu, kamu bisa menentukan rata-rata harga penginapan, ongkos, dan biaya makan. Supaya nggak mepet sama bujetmu, pas bikin itinerary gunakanlah harga rata-rata yang sudah dinaikin sedikit. Kalau pakai hitungan kayak gini, budgeting-mu dijamin aman (mudah-mudahan).

Tapi, perencanaan itu nggak bakal ada gunanya kalau nggak diterapkan. Jadi, penentu akhirnya tetap kamu; seberapa disiplin kamu dalam mengelola bujet perjalanan.

Asal Usul Kata Itinerary
Merencanakan perjalanan via pexels.com

3. Pakai strategi dalam merencanakan rute yang akan kamu tempuh

Supaya bujetmu nggak membengkak, kamu mesti berstrategi dalam merencanakan rute yang akan ditempuh.

Sebisa mungkin kamu nggak bolak-balik—kecuali kalau memang nggak mungkin buat bikin itinerary jalur looping, entah karena faktor alam atau keamanan. Selain itu kamu juga mesti jeli melihat alternatif transportasi.

Semisal di rute yang kamu pilih itu ada moda transportasi yang berangkat malam dan nyampe pagi hari, mending pilih alternatif yang itu ketimbang moda transportasi yang berangkat pagi terus sampai di tujuan siang atau sore. Kenapa? Soalnya kamu bisa menghemat biaya penginapan.

 Gimana? Sudah siap buat nyobain tiga jurus jitu di atas?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *