Interval

Wild: Upaya Memulihkan Diri di Alam Liar Amerika

Cheryl Strayed merasa kehilangan semuanya. Ibu yang menjadi pusat semestanya meninggal karena kanker. Setelah itu, pernikahan dengan sang suami kacau sebab ia selingkuh berkali-kali. Suaminya tak dapat menoleransi tingkah Cheryl sehingga mereka bercerai. Dia juga sempat mengonsumsi obat-obatan serta hamil tanpa tahu siapa laki-laki yang menjadi ayah dari anaknya. 

Semua kejadian itu lantas mendorongnya untuk melakukan perjalanan sendirian melintasi Pacific Crest Trail (PCT) selama tiga bulan di tahun 1995. PCT adalah jalur pendakian yang membentang dari wilayah California, Oregon, hingga Washington di Amerika Serikat. Lewat trip tersebut, Cheryl berharap menemukan dirinya yang diharapkan sang ibu: seorang perempuan yang kuat, bertanggung jawab, dan baik hati.

Wild
Cheryl Strayed melakukan perjalanan sejauh kurang lebih 1.800 km di Pacific Crest Trail via Fox Searchlight

Di film Wild (2014) buatan sutradara Jean-Marc Vallée, kisah Cheryl yang berusaha menaklukkan jalur PCT sejauh kurang lebih 1.800 km itu ditampilkan. Film ini merupakan film biografi yang naskahnya ditulis berdasarkan buku memoar karya Cheryl berjudul Wild: From Lost to Found on the Pacific Crest Trail. Selain Wild, Jean-Marc Vallée juga pernah membuat film biografi Dallas Buyers Club (2013) yang berhasil mendapat nominasi dan menyabet piala Oscar di beberapa kategori tahun 2014.

Di ajang penghargaan Academy Award tahun 2015, Reese Witherspoon yang memerankan tokoh Cheryl di Wild memperoleh nominasi untuk kategori aktris pemeran utama terbaik. Meski tak menang, akting perempuan berusia 46 tahun tersebut memang patut diacungi jempol sebab ia mampu memperlihatkan berbagai macam emosi yang dialami Cheryl. Dari awal hingga akhir film, fase kehidupan Cheryl yang ditampilkan terbagi menjadi dua: sebelum dan sesudah sang ibu meninggal. Ada banyak perubahan luapan perasaan di sana dan Reese bisa menyampaikannya dengan apik.

Wild
Reese Witherspoon memerankan Cheryl Strayed via Fox Searchlight

Sejumlah adegan yang dapat menjadi contoh adalah scenescene ketika Cheryl tengah mengurus perceraiannya. Ia merasa bersalah menyakiti sang suami: hal ini ia katakan dengan mata hampir menangis serta mimik sedih. Dia pun mengganti nama belakangnya menjadi Strayed yang diambil dari kata stray pada stray dog sewaktu mengurus dokumen perceraian. Raut wajah Cheryl tampak biasa ketika menjelaskan alasannya memilih nama itu. Akan tetapi, ia tak bisa membendung tangisnya saat dipeluk sang suami usai mereka mengirim berkas perceraian sebelum akhirnya keduanya berpisah.

Wild
Cheryl Strayed dan sang suami Paul dalam film Wild (2014) via Fox Searchlight

Di samping akting Reese, sutradara Jean-Marc Vallée lihai menyampaikan problem-problem yang muncul sekaligus emosi Cheryl yang timbul karenanya. Ia menggunakan berbagai macam cara, dari tulisan di buku harian, percakapan Cheryl dengan sang ibu serta temannya, kutipan novel juga lagu dan puisi, hingga ingatan berikut mimpi Cheryl untuk menampilkan hal tersebut. 

Pikiran Cheryl yang tak tenang itu disuguhkan sang sutradara sejak film mulai. Terdapat adegan ketika Cheryl marah sebab sepatu gunung yang ia kenakan jatuh ke jurang. Cheryl berteriak. Akan tetapi, teriakan itu terus menggema ke cuplikan scenescene berikutnya yang menampilkan kejadian di waktu lampau. Setelah itu, liarnya pikiran Cheryl semakin diperlihatkan dengan jelas. Salah satu adegan yang menggambarkan hal ini adalah ketika ia tersentak pertama kali dari tidur sebab teringat peristiwa mantan suaminya yang pernah memergoki dirinya menggunakan obat-obatan.

Wild
Film Wild (2014) karya Jean-Marc Vallée via Fox Searchlight

Hingga akhir film, semua cara yang dipakai sang sutradara berhasil memberikan gambaran utuh tentang betapa tak tenangnya pikiran Cheryl pada penonton. Ia pun bisa mewujudkan arti kata Wild di judul film menjadi tak sekadar berkaitan dengan perjalanan si tokoh utama di alam liar tetapi juga pengalaman hidup Cheryl yang traumatis serta liarnya pikiran perempuan tersebut gara-gara peristiwa di masa lalu.

Jean-Marc Vallée lebih lanjut turut bisa menyuguhkan proses tak mudah dari seseorang yang ingin lepas dari trauma dan depresi. Cheryl jadi korban kekerasan sang ayah saat dirinya kecil. Gara-gara hal ini, ia lebih dekat dengan ibunya. Kematian sang ibu yang diperankan oleh Laura Dern di film Wild pun mengguncang dunia Cheryl. Ia kemudian melampiaskan kedukaannya pada seks serta obat-obatan.

Selama melakukan perjalanan di PCT, kilasan ingatan Cheryl akan masa lalu suka muncul gara-gara adanya trigger. Dalam dunia psikologi, istilah ini merujuk pada stimulus yang menyebabkan memori menyakitkan datang kembali. Trigger tersebut bisa berupa suara, bau, atau benda juga hal tertentu yang seseorang lihat. Dalam hal ini, adegan kuping Cheryl yang berdenging usai meniup peluit kencang-kencang dapat dijadikan contoh. Gara-gara peristiwa itu, ia langsung teringat pada kejadian ketika mantan suaminya memarahi dirinya di mobil gara-gara memakai heroin.

Meski alurnya mudah ditebak dan tidak ada twist mengejutkan, Wild menarik perhatian sebab ia berhasil menceritakan kisah tak biasa seorang yang biasa. Biasa karena tokoh utama di film ini tak jauh beda dari kebanyakan orang yang punya masalah dengan masa lalu. Akan tetapi, kisah Cheryl tidak bisa dibilang biasa sebab ia berusaha keras menemukan jalan keluar atas masalahnya yang pelik. Setelah trip usai, masalah Cheryl tentu tidak langsung selesai. Meski begitu, perjalanan tersebut membuatnya dapat mengenal serta berbincang dengan diri sendiri. Perlahan ia pun paham bahwa tubuhnya yang menjadi sumber segala kesakitan juga bisa jadi tempat asal dari seluruh kekuatan yang ia punya.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan TikTok kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Ajeng Nadias

Penulis dan jurnalis lepas yang tigggal di Yogyakarta. Suka menonton film, membaca buku, memotret, dan berkebun.

Penulis dan jurnalis lepas yang tigggal di Yogyakarta. Suka menonton film, membaca buku, memotret, dan berkebun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Worth reading...
Ramen Shop: Identitas Diri dalam Semangkuk Makanan