Curug Layung berada di ketinggian 1400 meter DPL, merupakan objek wisata di lereng Gunung Burangrang yang masuk di wilayah administratif Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Awalnya Curug Layung adalah lokasi latihan militer Kopassus, namun sejak tahun 2012 dibuka untuk umum.
Obyek wisata yang luasnya 11,6 hektar ini tidak hanya asyik sebagai lokasi trekking, namun juga menjadi lokasi kemping favorit karena alamnya yang indah dan suasana nyaman karena lokasinya mudah dijangkau.
Kamu bisa ke sini menggunakan kendaraan pribadi, maupun angkutan umum. Namun, melihat kondisi jalannya yang berbatu di sebagian akses jalannya, akan lebih menantang bila sejak Pertigaan Komando kamu berjalan kaki selama kurang lebih 60 menit.
Cerita di sepanjang perjalanan
Lain cerita kalau kamu ke sana menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat, waktu tempuhnya hanya sekitar 20 menit saja. Cuman, kendaraan roda empat rangka rendah tidak disarankan melaju ke sana karena di sebagian jalan terdapat banyak batu dan konturnya naik turun. Jangankan roda empat, kendaraan roda dua matic saja harus susah payah untuk sampai ke atas.
Pada paruh pertama jalan, sebelum areal wisata Dusun Bambu, jalan masih mulus beraspal, hanya terdapat bagian yang aspalnya sudah menipis. Sepanjang jalan banyak perumahan warga, ada juga warung makan yang siap menyambut perut laparmu.
Paruh kedua jalan, selepas Dusun Bambu, jalan sudah mulai berbatu. Dari sini kamu akan disambut perkebunan sayur dan juga hutan pinus. Kalau pas gerimis, udara akan terasa sangat dingin. Normalnya di pagi hari, suhu mencapai 17 – 19 derajat celcius. Jadi, bisa dibayangkan ‘kan kalau malam dinginnya kayak gimana.
Untuk kenyamanan dalam trekking, sebaiknya kamu menggunakan sepatu olahraga dengan sol anti selip atau menggunakan sandal gunung. Sepatu tactical atau sepatu khusus untuk trekking akan lebih baik. Pun pada musim hujan ini, sebaiknya sedia jas hujan karena cuaca tidak bisa diprediksi.
Suasana di Curug Layung
Memasuki gerbang loket Curug Layung, kamu harus membayar tiket sebesar Rp10.000 untuk trekking, sedangkan kalau berniat kemping, tiket yang harus dibayarkan sebesar Rp20.000. Dari sini trek menanjak dengan pemandangan kanan kiri hutan menyambut.
Untuk menuju lokasi curug, kamu harus melintasi camping ground yang tersebar di beberapa blok sepanjang jalan. Di awal lintas trekking ini pula sesekali bisa berswafoto di sejumlah spot foto yang orang biasa bilang instagramable. Tentu tidak gratis, pengunjung harus membayar Rp5.000, untuk setiap spotnya. Akan bagus kalau suasana pas cerah, langit biru dengan pemandangan hamparan kebun teh jadi lebih berwarna.
Untuk bisa menikmati perjalanan, sebaiknya tidak perlu tergesa-gesa saat berjalan, hitung-hitung sekalian cuci mata. Selain pohon pinus yang menjulang tinggi, tepian jalan ditumbuhi dengan bunga-bunga cantik seperti anggrek dan kadaka.
Mendekati curug, jalan mulai menurun. Sebagian berupa tanah berundak, sebagian lagi sudah bersemen. Kewaspadaan kita diuji, salah melangkah bisa terpeleset. Di sini, ada petugas khusus yang berjaga dan mengarahkan pengunjung demi keamanan berwisata.
Berenang di Curug Layung
Curug Layung terbilang cukup aman untuk berenang. Di lokasi utama, ada 3 kolam alami yang terbentuk dari aliran sungai. Airnya sangat bening dan… dingin. Rasanya segar untuk berendam. Kalau nggak suka berenang, kamu bisa bersantai sambil ngopi di warung-warung yang tersedia.
Di Curug Layung masih ada beberapa binatang liar seperti monyet, jadi jangan kaget kalau tiba-tiba ada monyet datang dan meminta kudapan saat kamu lagi santai di warung. Monyet-monyet ini nggak mengganggu kok, biasanya mereka menjaga jarak dengan pengunjung meski terkadang ada juga yang curi perhatian dengan bertingkah lincah atau berteriak.
'Senior broadcaster' di Bandung dan konsultan komunikasi.