Kita nggak bakal pernah nyangka kalau sewaktu-waktu, ketika sedang traveling, bencana melanda destinasi itu.

Sebagian besar traveler pasti bakal panik dan langsung nyari cara buat segera keluar dari daerah itu. Namun, sebagian lain akan tetap di sana buat jadi relawan. Niatnya sih mulia pastinya: supaya bisa jadi traveler yang berguna. Sayangnya, kadang-kadang niat nggak sejalan dengan kenyataan. Bukannya berguna, kita malah nyusahin.

Tapi kamu nggak usah khawatir. Ini TelusuRI kasih 3 tips supaya kamu bisa jadi traveler yang berguna saat terjadi bencana:

1. Bantu sesuai dengan keahlian

traveler yang berguna saat terjadi bencana

Ilustrasi evakuasi via pexels.com/Pixabay

Semua hal kalau dikerjain sama ahlinya pasti akan berjalan sebagaimana mestinya. Kalau enggak, kemungkinan bakal jadi berantakan.

Aktivitas kerelawanan juga begitu. Kalau kamu nggak punya dasar-dasar ilmu SAR, jangan nekat deh ikut mengevakuasi korban bencana. Salah-salah malah kamu yang bakal dievakuasi.

Kalau kamu memang pengen jadi traveler yang berguna saat terjadi bencana, lakukan sesuatu yang sesuai dengan keahlianmu. Misalnya kamu orang komunikasi, jadilah “corong” bagi pos pengungsian; kalau kamu terbiasa berurusan dengan barang-barang, berbaktilah di gudang logistik; jika kamu dokter—atau calon dokter—kamu bisa bantu-bantu di klinik darurat.

2. Jangan ikut menyebarkan informasi yang masih simpang siur

traveler yang berguna saat terjadi bencana

Melakukan apa yang bisa dilakukan via travellerkaskus.com

Informasi yang masih simpang siur sering bikin panik, soalnya datanya nggak valid. Ujung-ujungnya, bukannya berguna, informasi itu malah sering merugikan.

Kalau kamu lagi di destinasi yang baru saja kena bencana, tentu kamu pengen banget buat posting sesuatu. Nah, supaya menjadi traveler yang berguna saat terjadi bencana, kamu mesti jeli menyaring informasi yang bakal kamu sebarin itu—terlebih kalau follower-mu sampai puluhan ribu.

Selalu pastikan informasi yang kamu sebarin itu valid. Caranya gimana? Pakai sumber yang valid, misalnya badan-badan resmi pemerintah seperti BMKG, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) atau Badan SAR Daerah (Basarda) setempat, organisasi besar seperti PMI, atau komunitas seperti Taruna Siaga Bencana (Tagana).

3. Koordinasi sama komunitas-komunitas pejalan

traveler berguna saat terjadi bencana

Suasana gudang logistik pos pengungsian/Fuji Adriza

Supaya jadi traveler yang berguna saat terjadi bencana, kamu juga bisa berperan sebagai informan bagi komunitas-komunitas pejalan yang mau galang dana dan kirim bantuan, minimal komunitas traveler daerah asalmu sendiri. Mereka pasti senang banget bisa dapat informasi langsung dan terpercaya dari lokasi.

Syaratnya kamu—tentu saja—harus cari informasi soal apa saja yang dibutuhkan di lokasi. Semakin detail semakin baik, misalnya daerah mana yang kekurangan selimut, mana yang perlu terpal, atau mana yang masih perlu tambahan bahan makanan buat dapur umum.

Meskipun peran kamu mungkin nggak “kelihatan,” kamu sebenarnya sudah jadi mata rantai penting dalam distribusi bantuan bagi saudara-saudara kita yang sedang dilanda kemalangan.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Tinggalkan Komentar