Itinerary

6 Tips Liburan ke Bali buat Kamu yang Mau Traveling Perdana ke Pulau Dewata

Meskipun Bali ramah banget sama pejalan, petualangan perdana ke Bali bakal terasa sedikit tricky. Tapi nggak usah khawatir, ini TelusuRI kasih 6 tips liburan ke Bali bagi pemula:

1. Tentukan tujuanmu

Pantai Atuh, Nusa Penida/Fuji Adriza

Bali sampai sekarang masih jadi destinasi paling favorit pejalan domestik. Nggak heran, sih, soalnya Bali punya segalanya. Pantai-pantainya indah, dunia bawah lautnya keren, gunung-gunungnya menggoda untuk didaki, dan budayanya masih terpelihara banget.

Saking banyaknya, bisa-bisa kamu bingung mau ke mana pas di Bali. Nah, tips liburan ke Bali bagi pemula yang pertama adalah: tentukan dulu apa tujuanmu ke Pulau Dewata. Mau menyaksikan keluhuran budaya? Keindahan alam? Atau cuma pengen santai-santai menikmati waktu luang yang makin lama makin langka?

2. Pilih moda transportasi yang paling pas buat kamu

bali

Menembus awan lapis demi lapis/Fuji Adriza

Kalau bujet masih jadi pertimbangan utama, pilihlah moda transportasi berbiaya murah, misalnya ngeteng naik bis atau kereta api terus disambung naik ferry. Tapi kamu juga harus siap sama konsekuensinya: lama di jalan. Nggak apa-apa, anggap aja petualangan.

Jika yang kamu cari adalah kenyamanan, tentu saja pesawat adalah pilihan yang tepat. Meskipun ongkosnya lebih mahal ketimbang bis dan kereta api, kamu nggak bakal buang-buang waktu di jalan. (Lagian, hari gini ‘kan banyak tiket pesawat harga promo.)

3. Cari tempat menginap yang paling tepat

memulai hobi traveling

Salah satu sudut Pasar Ubud/Syukron

Sudah dapat gambaran mau ngapain aja di Bali? “Em… Belum, sih.” Well, anggap saja sudah. Kalau sudah, berarti sekarang kamu bisa menentukan di mana lokasi stay yang paling tepat buat kamu selama liburan di Bali.

Buat party, kamu bisa cari penginapan di sekitar Kuta dan Legian (favorit backpacker adalah Poppies Lane I dan II). Ketenangan bisa kamu temukan di Bedugul, Ubud, Amed, atau Singaraja. Kalau mau lebih sepi lagi kamu bisa menginap di Nusa Lembongan, Ceningan, dan Penida.

4. Cari rental yang bisa nganter motor/mobil ke bandara atau terminal

ke bali

Sebuah motor Royal Enfield di Ubud/Fuji Adriza

Transportasi umum di Bali nggak begitu semarak, Sob. Soalnya, seperti di mana pun di Indonesia, orang-orang lebih senang ke mana-mana naik kendaraan pribadi, entah sepeda motor atau mobil. (Apalagi sekarang juga udah banyak ojek/taksi online.)

Makanya cara yang paling pas buat keliling Bali adalah sepeda motor atau mobil sewaan. Untungnya, sekarang banyak rental motor/mobil yang menyediakan jasa antar/jemput kendaraan sewaan ke terminal atau bandara.

5. Bagi-bagi zona penjelajahan kamu

Kemping seru di Danau Tamblingan via travellerkaskus.com/Vifick

Dalam peta, Bali memang kelihatan kecil. Kenyataannya, Bali nggak bisa dijelajahi cuma dalam waktu sehari atau dua hari. Seperti yang sudah disinggung di atas tadi, Bali punya banyak banget destinasi.

Supaya perjalananmu bisa efektif dan efisien, bagi-bagi zona penjelajahan kamu. Misalnya, hari pertama kamu keliling-keliling pantai selatan aja, terus hari kedua kamu ke Bali bagian timur, dan seterusnya. Kalau nggak bisa menjelajahi semua destinasi di Bali, jangan khawatir: kamu bisa ke sana lagi, kok.

6. Nggak usah takut nyasar

ke bali

Pasar oleh-oleh di Tanah Lot/Fuji Adriza

Dibanding daerah-daerah lain di Indonesia, jalanan Bali adalah salah satu yang paling mudah untuk dijelajahi. Kenapa? Karena, selain mulus, hampir semua perempatan di Bali sudah dilengkapi dengan penunjuk jalan, bahkan di daerah-daerah yang sepi sekali pun.

Jadi kamu nggak usah takut nyasar. Tapi, kalau kamu tetap saja sial dan nyasar, ingat saja satu hal: kamu nyasar di Bali!

Semoga 6 tips liburan ke Bali bagi pemula ini bisa bikin perjalananmu lebih menyenangkan, Sob!


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *