Meskipun udah lama masuk dalam radar pejalan, Baduy Dalam sampai sekarang masih bikin penasaran. Kayaknya masih banyak banget pejalan yang pengen ke sana melihat kehidupan sehari-hari orang Baduy Dalam. Jalan ke Baduy Dalam gampang-gampang susah. Tapi tenang aja, Ika Soewadji yang sudah beberapa kali ke Baduy bakal membagikan hal-hal yang mesti kamu perhatikan sebelum berkunjung ke Baduy Dalam.

1. Transportasi untuk berkunjung ke Baduy Dalam

Untuk ke sana kamu bisa naik Commuter Line Tanah Abang-Rangkasbitung, kemudian sambung dengan angkot merah ke Terminal Aweh (Rp 5.000/orang). Dari sana, naik elf ke Ciboleger (Rp 25.000/orang). Yang harus kamu perhatikan, angkutan terakhir Terminal Aweh-Ciboleger berangkat pukul 14.30 dan, sebaliknya, Ciboleger-Terminal Aweh pukul 13.00.

berkunjung ke baduy dalam

Foto bersama di Ciboleger/Ika Soewadji

2. Di Ciboleger belum ada ATM

Di Ciboleger, tempat kamu mulai trekking ke Baduy Dalam, belum ada ATM. Jadi, mending kamu persiapkan uang tunai dari rumah. Kalau nggak mau bawa duit banyak-banyak dari rumah, kamu juga bisa cari ATM di Rangkasbitung.

berkunjung ke baduy dalam

Seorang anak Baduy/Ika Soewadji

3. Biaya registrasi untuk berkunjung ke Baduy Dalam

Biaya registrasinya ternyata masih terjangkau banget, yakni Rp 5.000/orang.

berkunjung ke baduy dalam

Papan peraturan Desa Kanekes/Ika Soewadji

4. Persiapkan kondisi fisik

Ini harus benar-benar kamu perhatikan, sebab Baduy Dalam letaknya lumayan jauh dari lokasi registrasi. Juga, nggak ada kendaraan bermotor yang bakal mengantarkan kamu ke tujuan. Satu-satunya cara bagimu supaya tiba di sana adalah jalan kaki selama 5-6 jam. Buat antisipasi, persiapkan juga obat-obatan pribadi.

berkunjung ke baduy dalam

Jembatan bambu/Ika Soewadji

5. Persiapkan bahan makanan

Kamu tentu perlu makan. Karena orang Baduy hidup secara subsisten, kemungkinan di sana nggak ada warung. “Terus, gimana cara beli bahan makanan kalau nggak ada warung?” Makanya persiapkan logistik dari rumah—atau minimal dari Ciboleger. Kamu bisa bawa beras, ikan asin, telur, dan lain-lain.

berkunjung ke baduy dalam

Perempuan Baduy sedang menenun/Ika Soewadji

6. Jangan lupa bawa baju ganti

Karena kamu nggak cuma satu-dua jam saja berkunjung ke Baduy Dalam—dan kamu juga harus trekking dan keringetan—kamu perlu bawa baju ganti. Nggak bawa baju ganti, tentu saja aroma nggak sedap bakal menguar dan kamu bakal garuk-garuk karena gatal. Selain menzalimi diri sendiri, kamu juga bakal menganiaya orang lain!

berkunjung ke baduy dalam

Permukiman Baduy dari jauh/Ika Soewadji

7. Jangan lupa bawa senter atau alat penerangan “portable” lain

Kamu mungkin sudah kenal kondisi fisikmu sendiri. Tapi kamu nggak akan pernah tahu gimana keadaan orang lain. Jadi, kamu mesti siap-siap seandainya trekking bakal berlangsung lebih lama dari yang seharusnya—mungkin sampai malam. Jadi, kamu mesti mempersiapkan alat penerangan seperti senter atau alat penerangan portable lainnya.

berkunjung ke baduy dalam

Aliran sungai kecil melintasi permukiman Baduy/Ika Soewadji

8. Malam hari di Baduy Dalam dingin banget

Namanya permukiman di pengunungan (Pegunungan Kendeng), tentu saja malam hari di Baduy Dalam dingin sekali. Karena bakal terlalu berat kalau kamu bawa pemanas ruangan, sebaiknya kamu bawa jaket dan kantong tidur (sleeping bag) saja. Pastikan pas kamu berkunjung ke Baduy Dalam penghangat-penghangat itu selalu dalam keadaan kering.

berkunjung ke baduy dalam

Jalan menanjak di permukiman Baduy/Ika Soewadji

9. Hormati dan patuhi adat istiadat dan kearifan lokal setempat

Kalau yang ingin kamu rasakan dari berkunjung ke Baduy Dalam adalah keelokan budaya, pasti kamu akan senang hati menghormati dan mematuhi adat istiadat dan kearifan lokal setempat. Hal yang harus kamu perhatikan: nggak boleh motret di Baduy Dalam, nggak mandi menggunakan bahan-bahan kimia (sabun, sampo, odol), dan pelihara sopan santun.

berkunjung ke baduy dalam

Dua orang anak Baduy sedang bermain/Ika Soewadji

10. Jangan buang sampah sembarangan

Kayaknya ini nggak cuma berlaku kalau kamu berkunjung ke Baduy Dalam. Ke mana pun kamu pergi, jangan buang sampah sembarangan! Selain nggak bagus di mata, sampah juga bakal menghasilkan aroma yang kurang sedap.

Gimana? Udah siap berkunjung ke Baduy Dalam?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

2 komentar

Backpacker santai 26 Maret 2018 - 10:22

Wajib di dampingi guide lokal ga sih om

Reply
Editorial telusuRI 26 Maret 2018 - 11:40

Dibilang wajib, nggak juga, Kak. Tapi lazimnya iya. Soalnya trekking ke Baduy Dalam itu kan sama saja kayak bertandang ke kampung orang. Jadi perlu orang dalam (guide) yang bakal memperkenalkan kita ke masyarakat Baduy-nya.

Kalau sudah biasa ke sana dan kenal sama orang Baduy Dalamnya secara personal, nggak perlu lagi pakai guide.

Semoga membantu. 🙂

Reply

Tinggalkan Komentar