#dirumahajaItinerary

Rekomendasi Buku Perjalanan yang Akan Membuat Kamu Traveling Selama PPKM

Pandemi COVID-19 di Indonesia belum berakhir. PPKM (Perlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) mulai diberlakukan lagi dari tanggal 3-20 Juli 2021. Kasus COVID-19 yang tidak menunjukkan grafik penurunan membuat pemerintah sekali lagi mengambil langkah pembatasan kegiatan di luar rumah.

Tentunya hal ini juga berdampak kepada para pejalan yang baru saja memperoleh kelonggaran setelah sebelumnya terkena imbas PSBB. Beberapa orang merasakan karantina rumah mungkin berat. Ada yang berusaha menghibur diri dengan menonton film, ada yang mengusir jenuh dengan main game, ada juga yang menjelajah dunia lewat buku. 

Kali ini, TelusuRI kembali memberikan rekomendasi buat kamu semua buku-buku catatan perjalanan baik dari dalam maupun luar negeri yang cocok untuk menemani masa-masa di rumah aja selama PPKM. Buku-buku ini dikemas dengan penulisan yang apik, bahasa yang mudah dipahami, sehingga juga cocok juga untuk kamu yang masih awam membaca buku.

1. Cerita Yang Datang Dari Pulau Berkaki Empat

Cerita Yang Datang Dari Pulau Berkaki Empat
Cerita Yang Datang Dari Pulau Berkaki Empat via Twitter/Epigraf

Lagi-lagi Ahmad Yunus menuliskan cerita haru birunya selama melakukan perjalanan di Pulau Sulawesi. Setelah sukses dengan bukunya Meraba Indonesia, Ahmad Yunus menuliskan catatan perjalanannya menjelajahi berbagai sudut Sulawesi. Narasi penceritaan dari sudut pandang Ahmad Yunus membawa pembaca pada lingkungan, budaya, masyarakat adat  di Sulawesi yang bergejolak antara realita dan harapan.

2. Kilimanjaro: Menapak Atap Afrika

Kilimanjaro Menapak Atap Afrika
Kilimanjaro Menapak Atap Afrika/Epigraf

Kilimanjaro menjadi hits dalam pendakian-pendakian modern, gunung tertinggi di Afrika ini menyajikan pemandangan epik puncak yang bersalju. Rahmat Hadi salah satu yang berkesempatan mendaki Kilimanjaro membeberkan kisahnya melalui buku Kilimanjaro: Menapak Atap Afrika.

Puncak Kilimanjaro setinggi 5985 mdpl ditaklukan dengan berbagai cerita menarik yang menyertai pendakiannya. Buku ini memberikan kita gambaran mengenai medan apa saja yang bakal kita hadapi saat mendaki Kilimanjaro. Buku ini cocok banget buat kamu yang sering mendaki gunung, dan siapa tau mau siap-siap ke Kilimanjaro juga!

3. Solo Female Bikepacker

Solo Female Bikepacker
Solo Female Bikepacker via Twitter/sheibasari

Penulis catatan perjalanan wanita kembali muncul! Salah satu yang berhasil mewarnai jagat penulisan Indonesia dengan catatan petualangannya mengarungi Sumatera dengan kepala tegak.

Sheibasari dengan motornya mengambil langkah dari gerbang Bakauheni mulai memasuki Sumatra yang terdengar suram bagi pejalan wanita, apalagi seorang diri. Bisakah dia membuktikan bahwa pejalan wanita sama setara dengan pejalan pria dalam urusan menjelajah? Baca ceritanya dalam mengarungi Bandung sampai Sabang menggunakan motor.

4. Musafir Biker

Musafir Biker
Musafir Biker via Shopee/roadtorome_bookstore

Setiap orang mempunyai mimpi, dan mimpi yang berhasil diwujudkan adalah mimpi yang sempurna. Bakhtiar Rahman adalah salah satunya yang berhasil meraih mimpi masa mudanya mengelilingi dunia. Bermodalkan motor dia berhasil menjelajahi Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara hingga Ternate.

Ternyata hal ini belum memuaskan dahaga petualangannya hingga dia kembali menjelajah Asia Tenggara, Nepal, perbatasan India dan Tiongkok, Pegunungan Alpen, hingga Afrika Utara. Anak motor itu tumbuh mengenali bentang-bentang alam yang berbeda dari lingkungan sebelumnya.Perjalanan yang berhasil membuat dia melihat sudut pandang lainnya  dan menambah kesyukuran kepada Sang Pencipta.

5. Jalan Panjang Untuk Pulang

Jalan Panjang Untuk Pulang
Jalan Panjang Untuk Pulang/Gramedia

Ini merupakan buku keempat dari Agustinus Wibowo yang merupakan kumpulan catatan-catatan dalam pengembaraannya yang menggambarkan perjalanan “pulang”.

Berbagai latar negara digunakan dalam pengkisahan, termasuk Indonesia sendiri. Agustinus selalu senang memainkan imaji pembaca dengan menyuguhkan hal-hal yang kita alami sehari-hari yang ternyata juga dialami oleh orang lainnya seperti “batas”, “rumah”, dan “pulang”.

Dalam ceritanya kali ini, pembaca akan dibawa berkelana dan merenung dari esai-esai pendek. Agustinus rupanya masih seperti dulu, ingin membawa para pembaca masuk di sudut pandang yang berbeda dengan pilihan kata-kata yang mungkin perlu sedikit usaha mencernanya.


Ditulis oleh: M. Irsyad Saputra

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Worth reading...
Q&A: Proses Pembuatan Buku SELÉSA, Di Balik Sekat-Sekat Perjalanan