Itinerary

Masih Ragu Mau Naik Gunung Siang atau Malam? Baca Ini Dulu!

Kadang hal ini jadi persoalan: mau mulai naik gunung di siang hari atau malam? Supaya nggak bingung, ini beberapa hal yang mesti kamu pertimbangkan sebelum memutuskan mau naik gunung siang atau malam:

Lama perjalanan

naik gunung siang atau malam

Arah ke puncak Gunung Lawu/Fuji Adriza

Sebelum naik gunung, tentu kamu mesti cari tahu dulu lama perjalanan dari base camp menuju puncak. Kalau cuma sebentar, misalnya sekitar empat jam, dan kamu cuma pengen lihat sunrise, kamu bisa naik tengah malam supaya bisa sampai di puncak sebelum matahari terbit.

Tapi kalau kamu naik gunung yang lama perjalanannya sampai 10-11 jam atau malah berhari-hari, nggak perlu maksa buat naik malam-malam. Mending kamu mulai pendakian pagi hari supaya bisa tiba di kamp terakhir sebelum senja. Hal ini juga berlaku kalau kamu naik gunung yang treknya panjang seperti Argopuro.

Kesiapan fisik

naik gunung siang atau malam

Kabut di gunung saat musim hujan/Fuji Adriza

Mau naik gunung siang atau malam, sebenarnya sama saja: sama-sama melelahkan. Yang bikin beda cuma hal apa yang bakal bikin kamu lelah. Naik gunung siang, kamu bakal terpapar sinar matahari yang terik. Tapi kalau kamu naik gunung malam hari, yang harus kamu hadapi adalah udara dingin yang menusuk tulang.

Jadi lihat dulu kondisi fisik kamu. Kalau kamu siap menghadapi matahari tapi nggak kuat sama dingin, jalan aja siang-siang. Tapi kalau kamu nggak siap buat panas-panasan tapi tahan hawa dingin, jalan malam nggak masalah.

Kesiapan mental

naik gunung siang atau malam

Menuju puncak Gunung Sindoro/Fuji Adriza

Sensasi naik gunung siang hari beda sama sensasi naik gunung di malam hari. Siang hari kamu bisa melihat semuanya. Tapi malam hari yang bakal kamu lihat cuma gelap, kecuali tanah di bawah yang kena cahaya headlamp kamu.

Kalau nggak siap jalan malam, ada kemungkinan kamu bakal parno sendiri. (Kasian temen-temenmu ntar, bisa-bisa mereka ikutan parno.) Jadi, kalau mau naik gunung malam-malam, kamu mesti pastiin dulu bahwa kamu siap menghadapi gelap malam.

Kelengkapan peralatan

naik gunung siang atau malam

“Summitting” pagi-pagi buta/Fuji Adriza

Saat naik gunung siang hari, kamu nggak perlu headlamp dan jaket penahan-angin, soalnya terang dan… panas. Kamu juga bisa melenggang tralala hanya dengan celana pendek.

Lain lagi kalau kamu nanjak malam hari. Karena gelap, kamu mesti pakai headlamp atau senter. Selain itu, ketika suhu drop dan angin dingin mulai menerjang, kamu juga mesti pakai jaket dan sarung tangan. Jadi kalau mau naik gunung malam hari, pastikan kamu membawa headlamp dan sarung tangan.

Medan pendakian dan musim

naik gunung siang atau malam

Pelangi di puncak Gunung Ciremai/Fuji Adriza

Sebelum memutuskan naik gunung siang atau malam, kamu mesti cari tahu dulu medan pendakiannya kayak gimana. Kalau jalurnya terjal dan hutannya rapat, naik gunung malam-malam cuma bakal bikin repot. (Misalnya pas naik Tolangi Balease.) Tapi kalau treknya enak (jalurnya landai, lebar, dan hutannya nggak terlalu rapat) naik malam-malam sama sekali nggak jadi masalah.

Nah, tingkat kesulitan medan pendakian gunung juga dipengaruhi oleh musim. Pas musim kemarau, trek bakal lebih enak buat dilalui. Sementara pas musim hujan trek bakal jadi licin banget—apalagi kalau kamu naik pas hujan!

Jadi, kamu lebih suka yang mana? Naik gunung siang atau malam?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

 

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *