Itinerary

Baca Ini Dulu sebelum Mudik Naik Bis Lintas Sumatera

Kamu mau mudik ke Sumatera tapi tiket pesawat sudah habis atau jadi mahal banget? Nggak usah khawatir sebab masih ada alternatif lain, yakni naik bis. Nah, ini TelusuRI kasih 6 tips dan trik supaya mudik naik bis lintas Sumatera jadi lebih asyik.

1. Supaya perjalanan lebih nyaman, pilih PO bis yang sudah teruji

mudik naik bis lintas sumatera

Jalan Lintas Sumatera yang sepi/TelusuRI

Kalau kamu sebelum ini belum pernah mudik naik bis dari—misalnya—Jawa ke Sumatera, ada satu hal yang mesti kamu tahu: jalan di Jawa beda dari jalan di Sumatera. Sengeri-ngerinya jalan di Jawa masih belum ada apa-apanya dibanding jalan di Sumatera.

Makanya kalau mau mudik naik bis lintas Sumatera sebaiknya kamu pilih PO bis yang sudah teruji. Nekat naik bis yang jam terbang Sumateranya masih kurang, siap-siap saja menanggung risikonya. Ya, minimal perjalanan jadi jauh lebih lama.

2. Lebih baik naik bis yang ada toiletnya

mudik naik bis lintas sumatera

Jalan membelah kebun sawit/TelusuRI

Sebagian besar jalan yang kamu lalui pas mudik naik bis lintas Sumatera adalah hutan dan perkebunan (biasanya kalau nggak sawit ya karet). Jarak antarpermukiman—terlebih di Jalan Lintas Sumatera—biasanya jauh-jauh.

Jadi agak repot kalau kamu mau buang air secara “layak.” Nah, supaya kamu nggak perlu “reload” di pinggir jalan atau nahan lama-lama sampai bis berhenti di rumah makan, pilihlah bis eksekutif yang ada toiletnya.

3. Jangan lupa siapkan bekal makanan

mudik naik bis lintas sumatera

Kamu bakal sering liat pemudik konvoi di Jalan Lintas Sumatera/TelusuRI

Kalau kamu cuma ke Bandar Lampung saja, barangkali kamu nggak perlu nyiapin bekal makanan. Tapi kalau kamu mau ke Palembang, Jambi, Bengkulu, Padang, Pekanbaru, Medan, atau Aceh, kayaknya kamu perlu bekalin diri dengan makanan buat ganjel perut.

“Ah, ntar aja beli di jalan.” Satu hal yang perlu kamu tahu: harga makanan di Jalan Lintas Sumatera itu beda sama harga di mini market. Mark up-nya bisa sampai dua atau tiga kali lipat!

4. Siap-siap mengeluarkan uang lebih kalau makan di restoran di Jalan Lintas Sumatera

mudik naik bis lintas sumatera

Jalan panjang dan bergelombang/TelusuRI

Kita sama-sama ngerti kalau semakin langka sesuatu semakin tinggi nilainya, termasuk bahan makanan. Makanya harga makanan di restoran antah-berantah yang tersebar di Jalan Lintas Sumatera itu bisa melambung setinggi langit.

Tapi bukan berarti kamu nggak bisa makan pas mudik naik bis melintasi Sumatera. Nah, coba deh ntar perhatiin: ada warung-warung kecil di sekitar restoran besar itu. Di sana harga makanan biasanya lebih murah. (Mau lebih hemat lagi, makan Pop Mie.)

5. Kalau nggak mau dengerin lagu-lagu nostalgia di bis, siapkan “headset”

mudik naik bis lintas sumatera

Tipikal kota kecil di Sumatera/TelusuRI

Dari dulu sampai sekarang, meskipun generasi supir bis lintas Sumatera terus berlanjut, entah kenapa lagu yang diputar di bis selalu lagu-lagu nostalgia. Makanya kamu mesti siap-siap dengerin lagu-lagu band jadul seperti Panbers, Koes Plus, The Rollies, dll.

Kalau kamu kurang cocok sama tembang-tembang lawas Indonesia, bawa headset aja supaya kamu bisa dengerin lagu-lagu musisi favoritmu.

6. Minum obat penangkal mabuk perjalanan

mudik naik bis lintas sumatera

Kamu akan lewat banyak jembatan panjang kayak gini di Sumatera/TelusuRI

“Nggak perlu. Gue udah biasa jackpot di pub.” Ada dua hal yang bisa dikomentarin di sini: pertama, jackpot itu bukan sesuatu buat dibanggain; kedua, jackpot lu nggak ada apa-apanya dibanding mabuk perjalanan karena naik bis lintas Sumatera.

Jadi supaya kamu bisa tiba dengan selamat di kampung halaman, sebaiknya kamu membekali diri dengan obat penangkal mabuk perjalanan. Cara kerja obat mabuk ini unik. Kamu “dipaksa” buat tidur sehingga nggak bakal ngerasain goyangan bis.

Selamat mudik naik bis lintas Sumatera, Sob!


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *