Zaman canggih seperti ini, kamu nggak perlu lagi repot-repot mengirim ke media supaya foto atau video perjalananmu bisa dilihat banyak orang. Yang perlu kamu lakukan cuma mengunggahnya di akun media sosialmu, misalnya Instagram.
Hanya saja, mengunggah foto perjalanan ke Instagram itu gampang-gampang susah. Kalau nggak tahu triknya, hasilnya nggak bakal maksimal. Foto-foto perjalanan yang menurutmu kece nggak bakal dilirik sama netizen yang berkeliaran di Instagram.
Nah, Sabtu, 20 Juli 2019 lalu, Dimas Anggakara, konsultan kreatif digital, membocorkan rahasia soal desain konten supaya foto yang kamu unggah ke Instagram bisa kece maksimal dan menarik perhatian banyak netizen.
1. Bikin desain yang memang khusus untuk perangkat “mobile”
Desain konten versi mobile dan desktop tentu saja beda. Soal rasio foto, misalnya. Untuk feed Instagram, rasio yang pas adalah 4:5, sementara buat stories cocoknya 9:16.
Pengetahuan soal perilaku pengguna (user behavior) perangkat mobile juga penting banget. Sekarang, user cenderung senang konten-konten video yang cepat, yang sesuai dengan proses berpikir di zaman yang sekarang juga serbacepat.
2. Bikin desain yang mengikuti kecenderungan aktivitas pengguna
Usut punya usut, ternyata Instagram lazimnya diakses pagi hari dalam perjalanan dari rumah ke tempat-tempat beraktivitas (70%). Sisanya adalah saat istirahat makan siang (20%) dan pas di rumah (10%).
Pas pagi hari, usahakan bikin konten perjalanan yang “langsung” dan cepat. Siang hari unggah yang lebih interaktif. Malam hari adalah waktu yang pas buat ngasih konten-konten yang sifatnya lebih mendalam.
3. Satu pesan dalam satu konten
Karena sekarang semua serbacepat, pesan yang terlalu banyak dalam satu konten nggak bakalan meninggalkan kesan yang mendalam buat para pengguna. Makanya, Dimas nyaranin buat bikin konten yang hanya mengandung satu pesan. Tujuannya biar orang yang melihat bisa lebih fokus dan bisa nangkap pesan secara tepat.
Biasanya, orang bakal nangkap pesan konten dalam tiga detik pertama. Nah, makanya coba deh kreasikan frame awal biar jadi lebih menarik perhatian pengguna.
4. Tanpa suara
Dimas juga bilang bahwa ternyata pengguna Instagram cenderung mengonsumsi konten yang tanpa suara. Barangkali ini ada kaitannya dengan fakta bahwa mereka kerap mengakses Instagram di keramaian, yang nggak memungkinkan mereka swapping sambil mendengarkan suara dalam konten video.
Saran dari Dimas, coba bikin konten yang bisa dinikmati tanpa suara. Salah satu cara mengakalinya adalah dengan menggunakan teks.
5. Manfaatkan “stories”
Belakangan, konten stories lebih digemari pengguna ketimbang konten feed. Pas mengunggah stories soal perjalananmu, jangan ragu-ragu buat memakai emoji dan memanfaatkan fitur-fitur interaktif seperti polls, pertanyaan, sampai menandai lokasi. Pokoknya, kamu mesti kreatif memanfaatkan durasi yang cuma 15 detik.
Jadi, selamat mencoba!
Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.
Menggemari perjalanan, musik, dan cerita.