Pas traveling naik pesawat, ada satu hal yang pasti bakalan kamu pikirin: ke bandara enaknya naik moda transportasi umum apa?

Buat jawab pertanyaan itu, TelusuRI bakalan bahas kelebihan dan kekurangan beberapa moda transportasi yang bisa kamu tumpangi buat ke bandara. Swipe up, Sob!

Taxi via pexels.com/Rodolfo Clix

1. Taksi

Bisa dibilang bahwa taksi adalah pionirnya angkutan bandara. Jauh sebelum bus bandara, kereta bandara, dan tranportasi online muncul, taksi sudah lama bolak-balik mengantarkan para calon penumpang pesawat.

Naik taksi, kamu bisa berangkat kapan saja. Yang perlu kamu lakukan hanyalah memesan pada operator lewat telepon atau lewat aplikasi ponsel pintar, menunggu sebentar, lalu meluncur deh ke bandara.

Tapi ada dua hal yang mesti kamu antisipasi kalau naik taksi bandara. Hal yang pertama adalah waktu. Kalau kamu berangkat pas jam-jam sibuk, ada kemungkinan taksi yang kamu tumpangi bakal kejebak macet. Kedua soal biaya. Semakin jauh jarak yang kamu tempuh buat ke bandara, semakin mahal pula ongkos yang harus kamu bayar.

Perhentian bus via pexels.com/Suzy Hazelwood

2. Bus bandara

Bus bandara di Indonesia dioperasikan oleh Damri. Bus-bus itu bakalan mangkal di titik-titik tertentu di kota dan berangkat sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Biasanya, bus bandara bakal berangkat meskipun penumpang belum penuh.

Dibanding moda-moda transportasi bandara lain, ongkos airport bus jauh lebih murah. Fasilitasnya juga lumayan—bangku empuk dan nyaman, pendingin ruangan, bagasi buat barang bawaan, televisi, dll.

Hanya saja, pada jam-jam tertentu bus bandara juga bisa terjebak macet. Hal lain yang mesti kamu tahu adalah bahwa moda transportasi ini nggak beroperasi 24 jam. Jadi, kalau kamu berangkatnya malam banget atau pagi banget, bisa jadi bus bandara belum beroperasi sehingga kamu mesti cari alternatif lain.

kereta api bandara padang
Suasana gerbong KA Minangkabau Ekspres/Fuji Adriza

3. Kereta bandara

Beberapa bandara di Indonesia sudah bisa dicapai dengan kereta bandara, misalnya Kuala Namu, Soekarno-Hatta, BIM, dan Adi Sumarmo. Gerbong-gerbong kereta bandara kinclong banget, ngalah-ngalahin kereta eksekutif jarak jauh.

Selain kinclong, kereta bandara juga tepat waktu. Maklum saja, mereka nggak mungkin kejebak macet, soalnya melajunya di rel bukan di aspal.

Sayangnya, kereta bandara nggak beroperasi 24 jam penuh dan hanya ada beberapa trip pergi-pulang dalam sehari. Umumnya, tarif kereta bandara sedikit lebih mahal ketimbang ongkos Damri.

Pengendara mobil via pexels.com/Peter Fazekas

4. Transportasi online

Sejak beberapa tahun lalu, bepergian dengan transportasi (yang bisa dipesan secara) online sudah jadi gaya hidup. Ketimbang harus kejebak macet naik kendaraan pribadi atau gonta-ganti jurusan pas numpang angkutan umum, banyak yang lebih milih naik transportasi online buat ke mana-mana, termasuk ke bandara.

Sebenernya, moda transportasi ini mirip-mirip sama taksi. Kamu bakal dijemput dan ongkosnya dihitung berdasarkan jarak. Bedanya, kalau naik transportasi online, sebelum “buka pintu” kamu sudah tahu berapa ongkos yang harus kamu bayar. Selain itu, pada momen-momen tertentu biasanya aplikator juga suka ngasih diskon.

Jadi, menurut kamu ke bandara enaknya naik moda transportasi apa, Sob?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Tinggalkan Komentar