Itinerary

Jejak-jejak Hari Pahlawan di Surabaya

Surabaya lekat sekali dengan perjuangan. Di paruh kedua tahun 1945 dulu, beberapa bulan pasca-Proklamasi Kemerdekaan, di Surabaya berlangsung banyak pertempuran yang memuncak pada tanggal 10 November, yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Buat kamu yang penasaran sama jejak-jejak Hari Pahlawan di Surabaya, ini TelusuRI kasih bocoran beberapa lokasi bersejarah yang menarik buat dijelajahi.

memperingati hari pahlawan di bekas hotel yamato
Sejumlah pejuang veteran mengikuti pengibaran bendera di bekas Hotel Yamato Jalan Tunjungan, saat parade Surabaya Juang, Jawa Timur, Minggu, 13 November 2011 via TEMPO/Fully Syafi

1. Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit)

Pada 18 September 1945 sekelompok orang Belanda mengibarkan bendera triwarna di Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit, Jalan Tunjungan No. 65) tanpa persetujuan pemerintah lokal RI di Surabaya. Keesokan harinya, begitu mendapati bendera Belanda berkibar di tiang Hotel Yamato, suasana jadi lumayan panas.

Residen Soedirman lalu meminta para pengibar bendera Belanda itu untuk menurunkan triwarna dari Hotel Yamato. Mereka, sebagaimana diceritakan dalam sejarah, tidak bersedia.

Situasi pun makin memanas. Para pemuda merangsek ke tiang bendera untuk merobek warna biru di bendera Belanda dan berhasil. Namun, beberapa orang tewas dalam peristiwa itu. Insiden di Hotel Yamato inilah yang jadi awal pertempuran panjang antara pejuang Indonesia melawan tentara Inggris, yang memuncak pada 10 November 1945.

bersepeda
Berhenti sebentar di Jembatan Merah yang bersejarah/Inanta Indra Pradana

2. Jembatan Merah

Jembatan Merah adalah saksi dari pertempuran dahsyat 30 Oktober 1945 yang menewaskan Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby.

Menurut sejarah, sekitar jam setengah 9 malam hari itu, ketika hendak melewati Jembatan Merah, mobil Mallaby berpapasan dengan para pejuang. Lalu terjadilah kesalahpahaman antara dua kubu yang berujung pada terbunuhnya pimpinan tentara Inggris itu.

Sampai sekarang Jembatan Merah masih berdiri kokoh di Kota Surabaya. Kalau penasaran, kamu bisa mampir ke Jalan Kembang Jepun, Nyamplungan.

Tugu Pahlawan dan kompleks Kantor Gubernur Jawa Timur (tampak dari atas), Surabaya, 1993 via TEMPO/Donny Metri

3. Tugu Pahlawan dan Museum 10 Nopember

Tugu Pahlawan, yang diresmikan oleh Bung Karno tanggal 10 November 1952, sengaja dibangun untuk mengenang pertempuran 10 November 1945. Tingginya mencapai 41,15 meter dan unsur-unsurnya merepresentasikan angka 10, 11, dan 1945. Proses pembangunan monumen yang berada di Jalan Pahlawan ini memakan waktu sekitar sepuluh bulan.

Serunya, pas di kawasan Tugu Pahlawan kamu juga bisa mampir ke Museum 10 Nopember. Di museum ini kamu bakal mendapati patung para pejuang, dokumentasi tentang para pahlawan (misalnya foto dan rekaman suara Bung Tomo), dll.

Itulah tiga lokasi tempat kamu bisa menelusuri jejak-jejak Hari Pahlawan di Surabaya. Jadi, mana, nih, yang bakal kamu kunjungi pertama kali?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *