Events

Jagongan Wagen April 2020: “Di Balik Pintu Rumah”

Tiap bulan, kecuali Januari dan bulan Ramadan, Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) di Bantul, Yogyakarta, mengadakan acara Jagongan Wagen (JW). Di acara itu, kamu bisa menikmati berbagai macam seni pertunjukan, dari mulai musik, tari, teater, hingga kolaborasi semuanya.

Semasa corona ini, JW tidak vakum. Untuk mewadahi seniman dan penikmati seni, PSBK mengadakan pertunjukan yang bisa disaksikan secara daring. Pertunjukan daring edisi perdana bulan Maret kemarin berlangsung dengan sukses. Menurut rilis JW, sampai 17 April 2020, “[T]ayangan JW [edisi Maret 2020] telah dinikmati oleh 969 penonton dari penjuru daerah.”

Bulan April ini, JW akan kembali melangsungkan pertunjukan daring. Judul yang diusung adalah “Di Balik Pintu Rumah,” sebuah pertunjukan kolaborasi dari para peserta Seniman Pascaterampil PSBK 2020. Meskipun judulnya terdengar kontemporer, yang mereka tampilkan adalah pembacaan terhadap cerita rakyat dari Jawa Timur, Keong Mas.

Menariknya lagi, fokusnya adalah soal relasi kuasa dalam sebuah keluarga. Para seniman itu, menurut bocoran rilis, akan menggali fragmen-fragmen seperti “perkara hak milik atas barang atau ruang, perjodohan, arus informasi dan pengetahuan, sampai pada perkara pilihan profesi atau bahkan pilihan politik.” Tentu hal-hal di atas bakal jadi bahan perenungan bagimu saat #dirumahaja seperti sekarang.

Kalau tertarik menyaksikan JW edisi daring ini, kamu bisa langsung mendaftar di http://www.psbk.or.id/ mulai dari hari ini sampai pukul 17.00 WIB tanggal 25 April 2020. Setelah mendaftar, JW akan mengirimkanmu tautan untuk menonton pertunjukan yang bakal dimulai pukul 20.30 WIB.

Selamat menonton Jagongan Wagen April 2020, Sob!


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *