Itinerary

Baca Ini Dulu sebelum Traveling ke Kepulauan Seribu

Kepulauan Seribu merupakan sebuah kabupaten di DKI Jakarta. Di sini ada sekitar 342 pulau yang sebagai besar di antaranya tidak berpenghuni. Aktivitas seru yang biasanya dilakukan orang kalau ke Kepulauan Seribu adalah island hopping dan snorkeling. Untuk kamu yang tinggal di Jakarta dan ingin menikmati dunia bawah laut, Kepulauan Seribu bisa jadi destinasi alternatif ketimbang harus jauh-jauh ke Bali atau Derawan.

Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta
Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat, 29 Mei 2015 via TEMPO/Aditia Noviansyah

Naik apa ke sana?

Ada tiga pelabuhan yang bisa jadi titik awal ke Kepulauan Seribu, yaitu Dermaga Marina Ancol dan Pelabuhan Kaliadem di Muara Angke. Dari Muara Angke tersedia kapal kayu tradisional milik nelayan, kapal fery, dan kapal KM Kerapu. Sedangkan jika kamu ingin naik kapal cepat bisa melewati Dermaga Marina Ancol.


Bisa ngapain aja di Kepulauan Seribu?

Di Kepulauan Seribu, kamu bisa menyewa kapal, berkeliling pulau, snorkeling, maupun diving di pulau-pulau seperti Pulau Tidung, Pulau Pari, Pulau Harapan, Pulau Kelapa, Pulau Puteri, Pulau Sepa, Pulau Kotok, Pulau Anyer, dan Pulau Bidadari. Sewa perahu bermesin untuk kapasitas 20 orang dipatok dengan harga berkisar Rp 350.000/hari termasuk solar dan awak kapal.

Pulau Tidung

Pulau ini sempat dijuluki sebagai Maladewa Indonesia, terbagi atas dua pulau yaitu Pulau Tidung Kecil dan Pulau Tidung Besar yang dihubungkan oleh sebuah jembatan dengan panjang kurang lebih 2 km. Pulau Tidung dikelilingi pantai dangkal. Karena banyak karang di sini, ikan-ikan hias dapat dijumpai di sepanjang pantainya.

Pulau Pari

Diberi nama Pulau Pari karena jika dilihat dari udara, pulau ini tampak seperti ikan pari. Di sini kamu bisa menikmati deret pantai dengan air laut yang sangat tenang hingga kedalaman 5 meter.

Pulau Bidadari

Dulunya Pulau Bidadari bernama Pulau Sakit dan Pulau Pumered. Pada abad ke-17, Pemerintah Hindia Belanda membangun rumah sakit lepra dan kusta di sini. Lalu pada 1786 dibangun pula sebuah benteng pertahanan untuk melindungi Kota Batavia (Jakarta) dari serangan musuh.

Meriam kuno peninggalan kolonial Belanda di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu
Meriam kuno peninggalan kolonial Belanda di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2013 via TEMPO/Rully Kesuma


Kuliner-kuliner Kepulauan Seribu

Selingkuh

Selingkuh yang satu ini adalah makanan sejenis lontong isi terbuat dari beras yang diaroni dengan santan kelapa, abon ikan, dan dibungkus dengan daun pisang. Biasanya dimakan saat sarapan.

Sambal beranyut

Kalau Aceh punya sambal ganja dan Padang punya sambal lado mudo, Kepulauan Seribu punya sambal beranyut. Sambal segar yang terbuat dari ulekan cabe, garam, dan perasan jeruk limau ini biasa jadi teman makan ikan bakar.

Puk cue

Mirip dengan Pempek Palembang, puk cue terbuat dari daging ikan, tepung sagu, dan terigu. Dinikmati bersama mie, potongan mentimun, dan kuah cuka. Tapi puk cue enak juga dicocol dengan sambal kacang.

Kue maco

Di daerah lain, kue maco disebut dengan onde-onde. Bahan dasar pembuatannya sama seperti onde-onde pada umumnya, yang membedakan hanya isinya, yaitu ikan.

Bom atom

Bom atom terbuat dari tepung terigu, telur, dan mentega. Adonan ini digoreng lalu dicelup ke dalam karamel gula yang diberi pewarna makanan.

Kue talam ikan

Kue talam ikan terbuat dari tepung beras yang dimasak hingga menjadi seperti agar-agar, kemudian ditaburi abon ikan segar.

Sengkulun

Sengkulun merupakan kue basah dengan permukaan berbintil kasar dan tekstur kenyal, lunak, dan lembut. Kue ini dibuat dengan bahan baku utama tepung ketan. Rasanya yang manis, legit, dan gurih membuatnya pas untuk jadi teman minum teh di sore hari.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *