Kepulauan Wakatobi (singkatan dari Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko, sekarang sudah jadi kabupaten) di Sulawesi Tenggara dulunya cuma dikenal sebagai markas para pandai besi, sebab wilayah ini di zaman baheula adalah pusat pembuatan keris tradisional.
Namun kemudian keindahan laut Kepulauan Wakatobi pun tersibak. Citranya pun bergeser dari Kepulauan Tukang Besi menjadi kepulauan yang punya salah satu taman laut terindah di Indonesia. Pesona bawah laut Taman Nasional Wakatobi yang luasnya mencapai 1,39 juta hektar ini akan bikin kamu betah lama-lama liburan di sini.
Naik apa ke sana?
Sekarang, Wakatobi bisa diakses via laut dan udara. Lewat laut, kamu bisa naik kapal Pelni dari Makassar ke Pelabuhan Marhum Bau-Bau, kemudian dilanjutkan dengan naik kapal cepat dari Bau-Bau ke Wanci selama 8-9 jam.
Pulau Wangi-Wangi punya bandara, yaitu Bandara Matahora. Kamu bisa ke sana naik Wings Air.
Ngapain aja di Wakatobi?
Jelas bahwa kamu wajib mengintip alam bawah laut Wakatobi. Kalau punya lisensi, mampir aja ke Hoga Dive Resort (☎ 0823 9415 9995) dan bikin reservasi buat dive trip. Tapi selain snorkeling atau menyelam, ternyata Wakatobi juga banyak peninggalan sejarah dan budaya yang bisa kamu kunjungi.
Pulau Wangi-Wangi
Pulau Wangi-Wang punya beberapa benteng, di antaranya Benteng Tindoi, Benteng Mandati Tonga, Benteng Molengo, dan Benteng Liya. Masjid Keraton Liya yang bersejarah juga perlu kamu kunjungi, sebab di sekitar masjid ada kompleks makam keturunan-keturunan Ken Dedes, seperti Mahesa Cempaka. Di pulau ini juga ada mercusuar peninggalan zaman kolonial yang dibangun pada tahun 1901.
Pulau Kaledupa
Seperti Wangi-Wangi, Kaledupa juga punya atraksi wisata sejarah. Di sini ada Benteng La Donda dan Benteng Ollo (di dekat Benteng Ollo juga ada sebuah masjid tua.)
Pulau Tomia
Di Pulau Tomia ada Benteng Patua yang berdiri di atas bukit, Benteng Suo-Suo, dan masjid tua di Kecamatan Onemay.
Pulau Binongko
Di Pulau Binongko, pulau pandai besi, ada Benteng Palahidu dan Benteng Wali (di Panorama Puncak Koncu Kapala Wali kamu bisa menikmati momen matahari terbenam). Kamu juga bisa main ke Taman Batu di Desa Haka.
Kuliner khas Wakatobi
Wakatobi punya beragam kuliner khas, misalnya kasoami, singkong yang diserut kemudian diperas airnya sampai kering, lalu dibakar. Harga satu porsinya cuma sekitar Rp2.500. Kasoami biasanya dimakan bersama ikan parende dengan kuah khasnya.
Ada lagi laluta atau nasi bumbu, yang berupa beras putih atau merah yang dimasak bersama santan dan dibungkus dengan daun pisang. Kamu juga perlu nyoba baroncos, kue gurih mirip pukis yang ditaburi gula dan kacang (seporsi cuma Rp500). Ada juga kapusu yang terbuat dari jagung tua. Karasi, camilan yang terbuat dari tepung beras, juga enak.
Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.
Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.