Itinerary

5 Jurus Jitu untuk Jadi Pejalan Ramah Lingkungan

Sebagai pejalan yang sudah melanglang ke segala penjuru, kamu tentu tahu betul bahwa hidup dan kehidupan manusia sangat bergantung pada kondisi lingkungan. Kalau kondisi lingkungan nggak mendukung, bakal susah bagi manusia untuk melakukan aktivitas-aktivitasnya.

Nah, sebagai pejalan, kamu juga bisa berkontribusi, lho, dalam menjaga lingkungan. Kalau belum tahu caranya, ini TelusuRI kasih lima jurus jitu untuk jadi seorang pejalan ramah lingkungan:  

1. Selalu pastikan bahwa lampu dsb. sudah dimatikan sebelum keluar kamar penginapan

Sebelum keluar kamar, pastikan dulu bahwa lampu dan peralatan elektronik lain sudah mati. Membiarkan lampu dan alat-alat elektronik hidup, sementara kamu berkeliaran di luar, cuma bakal membuang-buang energi.

pejalan ramah lingkungan
Ilustrasi membawa botol minum via pexels.com/Matt Hardy

2. Bawa botol minum atau “tumbler”

Cara berikutnya untuk jadi pejalan yang ramah lingkungan adalah membawa wadah minuman sendiri. Tujuannya adalah supaya kamu nggak sering-sering beli air mineral kemasan yang botolnya terbuat dari plastik. Kamu ‘kan tahu sendiri bahwa perlu waktu yang lama bagi plastik untuk terdekomposisi.

Selain ramah lingkungan, membawa botol minum sendiri juga bakal bikin perjalananmu lebih hemat. Soalnya, alih-alih beli air mineral kemasan tiap sebentar di mini market, kamu bisa mengisi air secara gratis di penginapan atau di rumah makan.

3. Bawa “tote bag” pas ke mini market

Meskipun beberapa areal di Indonesia sudah membatasi penggunaan kantong plastik, kenyataannya budaya kantong plastik masih mengakar kuat dalam masyarakat kita.

Supaya nggak dikasih kantong plastik pas belanja, kamu bisa membawa tote bag yang bisa digunakan selama bertahun-tahun—asalkan nggak jebol. Pokoknya, jangan ragu-ragu buat bilang “Jangan diplastikin, Mas/Mbak” sama kasirnya.

naik mrt
Suasana gerbong MRT/Dewi Rachmanita Syiam

4. Sebisa mungkin naik transportasi umum

Kalau atraksi-atraksi wisata yang kamu tuju nggak mblusuk-mblusuk banget dan berada dekat jalur transportasi umum, buat apa menyewa kendaraan bermotor segala? Daripada buang-buang bensin, mendingan kamu naik transportasi umum saja. Naik angkutan umum, kamu bisa “berbagi” penggunaan bahan bakar dengan para penumpang lain.

5. Simpan dulu sampahmu kalau belum menjumpai tempat sampah

Meskipun tulisan “Dilarang Buang Sampah Sembarangan” dipajang di mana-mana Indonesia, kenyataannya sampah masih jadi pemandangan biasa di negeri ini. Jalanan, gunung, sungai, laut, danau, semuanya nggak bebas dari sampah.

Biar nggak nambah-nambah sampah, kamu bisa berpartisipasi dengan cara nggak membuang sampah sembarangan. Kalau belum nemu tong sampah, simpan dulu sampahmu di saku baju atau celana.

Gimana? Sudah siap jadi pejalan ramah lingkungan?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

TelusuRI

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *