Mustahil kalau kamu belum pernah makan rujak! Pada umumnya, rujak yang kita kenal hanya berupa potongan buah dengan siraman saos kacang dan gula merah. Tapi tahu nggak, ternyata ada banyak banget jenis rujak yang berasal dari inovasi-inovasi unik di berbagai daerah, dan dijadikan sebagai rujak khas lokal. Kekayaan kuliner Indonesia yang satu ini wajib kamu telusuri melalui artikel ini. Berikut lima jenis rujak Indonesia yang unik dan wajib dicoba:
1. Rujak Mie
Rujak yang bahan utamanya mie kuning basah dan suun ini berasal dari kota Palembang. Selain dua bahan utama tadi, rujak ini juga sering dilengkapi dengan tauge dan tahu yang telah diseduh dengan air panas, serta ditaburi potongan mentimun.
Kuahnya pun tak jauh berbeda dari pempek, yaitu air, cuka, taburan garam, gula merah, cabai rawit, serta bawang putih dan bawang merah yang telah dihaluskan. Tak jarang, pempek sebagai makanan khas kebanggaan masyarakat Palembang pun ditambahkan dalam rujak Indonesia yang satu ini. Paduan rasa manis, asam, asin, dan pedas dijamin mampu membangkitkan selera makanmu.
2. Rujak “Ice Cream”
Jika kamu sedang berada di Jogja atau berencana untuk traveling ke sana, sempatkan untuk mencicipi salah satu kudapan khas lokal ini. Dengan potongan buah yang variatif serta serutan mangga, nanas, dan bengkoang, rujak ice cream menjadi semakin nikmat dengan sambal pelengkap bercita rasa asam pedas yang berbahan dasar cabai, asam jawa, kencur, gula jawa, dan sedikit air.
Seperti namanya, rujak ini semakin terasa istimewa dengan kehadiran topping es krim yang nikmat. Cukup kontras, ‘kan? Jika kamu penasaran dan ingin mencobanya, rujak ice cream bisa dinikmati di sepanjang areal Pura Pakualaman karena terdapat banyak sekali penjual rujak ice cream di daerah tersebut.
3. Rujak Soto
Nah, ini dia salah satu inovasi kuliner dari masyarakat Banyuwangi yang ramai jadi incaran wisatawan. Rujak soto adalah perpaduan istimewa antara pecel dan soto kuning. Dengan potongan lontong, tempe goreng, irisan timun, serta sayuran khas pecel yaitu kangkung, daun turi, kacang panjang, dan kecambah, rujak ini masih terlihat seperti nasi pecel biasa ketika disiram bumbu kacang yang kental. Namun tampilan, nama, dan rasanya pun seketika berubah ketika kuah soto kuning disiramkan beserta potongan-potongan jeroan.
Kenikmatan rujak soto semakin lengkap dengan hadirnya kerupuk udang yang gurih. Jika kamu sedang atau akan mengunjungi Banyuwangi, sempatkan untuk mencoba rujak soto ini. Harganya pun tidak menguras isi dompet. Hanya berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 15.000.
4. Rujak Batok Kelapa (U’groeh)
Rujak yang disebut juga dengan lincah u’groeh dalam bahasa lokal ini memang cukup aneh jika dilihat dari namanya saja. Tapi, ini adalah kuliner unik yang hanya ada di Aceh. Dengan cita rasa asam pedas karena menggunakan sambal dari air perasan jeruk nipis dan cabe rawit, rujak batok kelapa menjadi salah satu kudapan nikmat yang perlu diperhitungkan. Jika kamu ingin mencobanya, gerai rujak u’groeh terletak di kilometer 23,5 pada lintas jalur Banda Aceh – Medan, tepatnya di Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar.
5. Rujak Kangkung
Kangkung ini bukan kangkung biasa. Berasal dari resep inovatif warga Kuningan, Jawa Barat, kangkung hadir sebagai salah satu jenis rujak Indonesia yang cukup digemari masyarakat. Cita rasa sayur kangkung yang disiram dengan bumbu rujak ini menjadi lebih segar dengan hadirnya asam jawa sebagai pembeda rasa dari bumbu rujak lainnya.
Menurut mereka yang sudah pernah mencicipi rujak ini, rasanya terasa lebih pedas karena tekstur sayur kangkung tidak berair seperti tekstur buah-buahan yang digunakan pada jenis rujak lainnya. Jika sedang atau akan berkunjung ke Kuningan, rujak kangkung bisa kamu temukan di Kecamatan Cibingbin.
Itu dia lima jenis rujak Indonesia yang unik dan wajib dicoba dari lima daerah di Indonesia. Terbukti, ‘kan, masyarakat kita itu sangat inovatif dalam berbagai hal, termasuk dalam memperkaya ragam kuliner Nusantara.
1 komentar
[…] terbalik dengan minat konsumsi kuliner khas Betawi di “rumahnya” sendiri. Saat ini kuliner khas Betawi lebih sering ditemukan di festival-festival budaya. Sebagai konsumsi harian, makanan-makanan […]