Itinerary

10 Tips dan Trik yang Berguna buat Traveling ke Jogja

Ada rencana buat ke Jogja? Berarti kamu nyasar di tulisan yang pas. Soalnya TelusuRI bakal ngasih kamu 10 tips dan trik yang berguna buat traveling ke Jogja:

1. Menginaplah di kawasan backpacker

Di Jogja ada tiga kawasan backpacker yang terkenal, yakni Jalan Sosrowijayan, Jalan Dagen, dan Jalan Prawirotaman. Di tiga kawasan itu banyak banget penginapan yang harga sewanya miring. Jadi kamu bisa menyewa sesuai dengan kondisi kantong kamu.

Menginap di kawasan backpacker juga bakal ngasih kesempatan bagimu buat ketemu dengan pejalan-pejalan lain. Siapa tahu kamu malah bisa jalan bareng ke mana gitu dan share cost buat menghemat biaya.

tahun baru di jogja

Suasana siang di Tugu Jogja/Fuji Adriza

2. Manfaatkan transportasi publik

Jogja punya sebuah armada bis bernama Transjogja. Pada prinsipnya Transjogja sama saja seperti Transjakarta. Naik Transjogja, asal kamu nggak keluar dari shelter, kamu cukup membayar sekali saja sampai tujuan.

Hanya saja armada bis Transjogja lebih kecil dari Transjakarta. Maklum saja, jalanan di Jogja ‘kan memang jauh lebih kecil ketimbang jalanan di ibu kota.

3. Nongkrong di tempat orang Jogja nongkrong

Kalau kamu mau lihat kehidupan anak muda Jogja, sempatkanlah nongkrong di tempat-tempat di mana anak-anak muda Jogja nongkrong. (Jangan lupa setel lagu KLa Project yang judulnya “Yogyakarta.”)

Coba nongkrong di warung-warung kopi di daerah Seturan. Kalau mau yang lebih merakyat kamu bisa mampir ke pinggiran Kali Code di sebelah utara McD Jalan Sudirman.

pekan budaya tionghoa yogyakarta

Gapura Kampung Ketandan/Fuji Adriza

4. Makan agak jauh dari lokasi turistik

“Murah apaan makan di Jogja? Mahal gitu.” Kamunya aja mungkin yang makan di tempat yang salah. Di mana-mana, di lokasi turistik pasti ada saja penjual yang mengambil keuntungan dari ketidaktahuan para turis.

Kalau mau yang murah, kamu melipir saja agak jauh ke tempat-tempat yang nggak turistik. Pagi hari cari lapak gudeg. Ntar pas malam kamu mampir saja ke warung-warung bakmi jawa yang tersebar di penjuru Yogyakarta.

5. Jangan malu bertanya

Orang Jogja terkenal sebagai pribadi yang ramah-ramah. Dikit banget yang ngegas. Jadi kamu nggak perlu takut buat bertanya seandainya kamu nyasar atau kesulitan menemukan sebuah tempat.

Tapi, sedikit tips, kalau kamu mau bertanya ke orang di pinggir jalan—atau warung—disarankan kamu turun dari sepeda motor dan membuka helm. Itu adalah simbol kalau kamu menghargai orang yang kamu tanyai.

6. Sewa motor kalau mau traveling agak jauh

Kalau mau traveling dalam kota saja, kamu nggak perlu sewa-sewa motor sih sebenarnya. Transjogja saja sudah cukup. Tapi kalau kamu mau traveling ke luar kota, kamu mesti sewa motor.

Sewa mobil bisa juga, sih. Tapi kalau kamu ke Jogja di akhir pekan, ada kemungkinan kamu bakal lama di jalan karena lalu-lintas pasti bakal padat banget—apalagi dalam kota. Jadi sewa sepeda motor adalah pilihan yang paling bijak buat keliling-keliling Jogja.

menghemat biaya makan saat traveling

Kentuku Urap Bu Rahma, Yogyakarta via masclink_kulineran

7. Bagi-bagi rute wisata karena Jogja punya banyak banget atraksi wisata keren

Biaaanyak banget atraksi wisata yang ada di Jogja. Kalau melihat daftarnya, barangkali kamu jadi pusing sendiri menentukan bakal mau ke mana. Jadi, supaya enak, ketimbang menentukan mau ke mana, mending kamu bagi-bagi saja rute perjalananmu.

Misalnya, hari pertama kamu ke wilayah selatan, kemudian hari kedua ke utara, terus hari ketiga ke barat. Nah, kalau kamu sudah punya rute, ‘kan nanti bakal mudah bagi kamu buat menentukan mau mampir ke atraksi wisata yang mana.

8. Jalan kaki sore-sore seru

Salah satu hal yang asyik dilakukan di Kota Yogyakarta adalah jalan kaki sore-sore. Kota Jogja selalu cantik di sore hari. Jalan kaki sore-sore, kamu pasti bakal dapet banyak banget stok foto apik buat dimasukin ke feed Instagram.

Kalau nggak mau jalan kaki jauh-jauh, cukup melangkahkan kaki di sekitar Malioboro saja. Jangan khawatir kehabisan atraksi wisata, soalnya di sekitar Malioboro banyak banget yang bisa dilihat.

rute wisata jogja

Pulau Cemeti di Tamansari/Fuji Adriza

9. Coba naik sepeda

Kalau mau merasakan gimana rasanya tinggal di Jogja zaman dahulu kala, kamu bisa sewa sepeda dan nggowes keliling Jogja. (Kalau bisa sewa onthel lebih seru lagi tuh bakal.) Kenapa? Soalnya dulu sebelum sepeda motor menjamur, orang-orang Jogja ke mana-mana naik sepeda.

Kamu bisa meluncur menelusuri kawasan Malioboro dan Keraton. Pas pulang nanti kamu pasti bakal merindukan sensasi mengayuh pedal di antara tembok-tembok Keraton Yogyakarta yang dicat putih, “bersaing” dengan para pengayuh becak.

10. Lebih seru pas musim kemarau

Daerah Jogja, seperti halnya daerah-daerah lain di seluruh Indonesia, punya dua musim, yakni musim hujan dan musim kemarau. Uniknya, karena Jogja berada di sebelah selatan Khatulistiwa, musimnya lebih ekstrem. Jadi, kalau musim hujan bakal hujan terus, sementara pas musim kemarau hujan nggak bakal turun-turun.

Nah, pemandangan pas musim kemarau di Jogja indah banget. Kontras warna pantai bakal terasa lebih mengesankan pas musim kemarau. Pemandian-pemandian, misalnya Blue Lagoon dan Air Terjun Sri Gethuk, akan lebih jernih dan berwarna kebiruan pas musim kemarau. Sementara pas musim hujan semua bakal terasa kelabu.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *