Kalau gunung di Sumatera punya hutan lebat dan jalur berupa perakaran pohon, gunung di Jawa lain. Ciri khas gunung di Jawa adalah keberadaan padang rumput yang diselingi oleh pepohonan, alias sabana. Meskipun begitu, nggak semua gunung di Jawa punya sabana. Cuma gunung-gunung tertentu saja. Mana saja gunung di Pulau Jawa yang punya sabana?
1. Papandayan (2.665 mdpl)
Gunung di Garut, Jawa Barat, ini adalah salah satu gunung yang pas buat para pendaki perdana. Alasannya sederhana: pendakiannya nggak terlalu lama dan treknya nggak terlalu nanjak. Kecil kemungkinan seseorang bakal kapok naik gunung sepulang dari Papandayan. Jalur paling populer buat hiking Gunung Papandayan adalah via Cisurupan. Dari sana kamu bakal jalan melewati jalur berbatu melipir pinggiran kawah yang gersang.
Nah, melihat kegersangan jalur reguler pendakian Papandayan itu, pasti nggak ada yang nyangka kalau di sisi lain gunung ini ada sabana luas yang masuk dalam kawasan Cagar Alam Tegal Panjang. Karena cagar alam, kamu nggak bisa sembarangan aja lewat jalur ini. Kamu perlu Simaksi (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi), dan—oleh karena itu—perlu alasan yang kuat buat lewat jalur ini (misalnya penelitian).
2. Guntur (2.249 mdpl)
Tinggi yang tidak seberapa tidak membuat pendakian ke Gunung Guntur menjadi lebih mudah. Untuk menuju puncak, perlu waktu sekitar 3-4 jam melewati jalur terjal berbatu.
Mendekati puncak, kamu akan melewati padang sabana yang luas dan kering. Kamu tinggal pilih, mau sampai ke Puncak I saja, terus ke Puncak 2, atau sampai ke Puncak 3 yang paling tinggi. Paling enak, kalau tanpa kemping, pendakian ke Puncak Guntur dimulai jam 3-4 pagi biar kamu bisa tiba di puncak pas matahari terbit sedang cantik-cantiknya.
3. Sumbing (3.371 mdpl)
Lereng atas Gunung Sumbing di Jawa Tengah juga dikelilingi oleh sabana. Kalau lewat Jalur klasik Garung, Setelah melewati perkebunan, hutan, dan Pasar Setan, kamu akan berbelok dan berjalan melipir punggungan yang diapit oleh padang rumput yang sangat luas.
Tapi padang sabana Sumbing terletak di lereng yang lumayan miring. Jadi mending jangan nekat buat menuruni lereng cuma buat foto-foto selfie—cukup dilihat saja. Dari jalur yang diapit sabana itu, kamu bakal bisa melihat batapa eloknya Gunung Sindoro yang posisinya sebelah-sebelahan sama Sumbing.
4. Sindoro (3.150 mdpl)
Lewat Jalur Kledung, kamu juga bakal menemukan sabana di dekat puncak. Tapi kalau kamu mau melihat sabana yang lebih luas, nanjaklah lewat Desa Sigedang dekat Perkebunan Teh Tambi.
Lama waktu pendakian lewat jalur Sigedang sebenarnya hampir sama dengan Kledung, yakni sekitar 7 jam. Tapi, bedanya, kalau lewat Kledung sebagian besar perjalananmu akan dihabiskan dengan melewati hutan, via Sigedang kamu bakal dapat bonus tambahan, yakni trek melewati ladang batu dan hamparan sabana.
5. Prau (2.565 mdpl)
Gunung Prau di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, baru beberapa tahun ini mulai masuk dalam radar para pendaki gunung. Dalam waktu singkat, Prau jadi favorit. Kenapa? Pertama, durasi pendakiannya singkat, cuma sekitar 3-4 jam. Kedua, pemandangannya instagrammable.
Selain bisa lihat Sumbing dan Sindoro, di pucuk Gunung Prau kamu juga bisa berlarian di padang sabana penuh bunga yang sering disebut pendaki sebagai Bukit Teletubbies. Yoi, bukitnya memang seperti yang di serial tv Teletubbies. Tapi belum ada yang melapor pernah ketemu Tinky Winky, Dipsy, Laa-laa, atau Po di sana.
6. Merbabu (3.142 mdpl)
Meskipun gandengan sama Gunung Merapi, Merbabu di Jawa Tengah punya lanskap yang beda banget dari gunung paling aktif di Jawa itu. (Akibatnya durasi pendakiannya juga jadi beda jauh.) Kalau lingkaran sekitar titik tertinggi Merapi didominasi oleh batu dan kerikil, lingkar-puncak Merbabu dihiasi oleh sabana.
Lewat Jalur Selo, kamu bakal ketemu Sabana I dan II. Kalau lewat Wekas, kamu bakal ketemu sabana juga selepas Jembatan Setan. Sementara jika nanjak dari Suwanting, kamu bakal menemukan padang sabana yang jauh lebih luas di kawasan puncak.
7. Lawu (3.265 mdpl)
Ada tiga jalur umum menuju titik tertinggi Gunung Lawu di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur: Cemoro Sewu (Jawa Timur), Cemoro Kandang (Jawa Tengah), dan Candi Cetho (Jawa Tengah). Di antara ketiga jalur itu, Cemoro Sewu adalah yang paling ramai. Jalur berikutnya, Cemoro Kandang, lebih sepi dari Sewu. Yang paling lengang dan rutenya paling panjang adalah Jalur Candi Cetho.
Di Jalur Cetho kamu bakal melewati dua sabana luas, yakni di sekitar Bulak Peperangan dan Gupakan Menjangan. Di musim hujan, sabananya berwarna hijau. Tapi, semakin mendekati puncak musim kemarau, padang rumput itu secara perlahan akan berubah jadi kecoklatan.
8. Semeru (3.676 mdpl)
Selepas Tanjakan Cinta di Ranu Kumbolo, kamu bakal tiba di Sabana Oro-Oro Ombo. Kalau musimnya pas, padang rumput itu bakal dihiasi warna ungu dari bunga tanaman Verbena brasiliensis (yang suka diklaim sembarangan sebagai lavender). Padang sabana ini jadi salah satu lokasi favorit buat narsis di Semeru.
Tapi, kalau dipikir-pikir siapa sih yang tahan buat nggak foto-foto di sini. Yakin, deh. Komposisi warna dan bentang alam Oro-Oro Ombo ngalah-ngalahin wallpaper komputer. Sama kayak film Pengabdi Setan, sensasi berjalan di Sabana Oro-Oro Ombo bakal tetap tinggal di hati selama berhari-hari.
9. Arjuno (3.339 mdpl)
Gunung Arjuno yang satu kompleks dengan Welirang di Jawa Timur juga punya sabana. Lewat Jalur Tretes, kamu bakal bisa menemukan sabana di sekitar Lembah Kidang.
Kalau mau lihat sabana yang lebih luas, kamu bisa lewat Jalur Lawang. Tapi, ya, karena sabana, jalur pendakiannya bikin lebih cepat haus karena minimnya kanopi pepohonan.
10. Argopuro (3 088 mdpl)
Ngomongin gunung-gunung yang ada sabana yang luas tanpa menyinggung Argopuro ibarat nyeritain kartun Doraemon tanpa menyebut Nobita. Argopuro punya dua pintu utama, yaitu Bremi di Probolinggo dan Baderan di Situbondo. Dua jalur itu punya karakter yang berbeda.
Melalui Bremi, kamu bakal lewat hutan lebat. Sementara lewat Baderan kamu akan menemukan beberapa padang sabana yang luas banget, seperti Alun-Alun Kecil, Alun-Alun Besar, dan Cikasur. Nah, yang terakhir ini, Cikasur, konon dulunya digunakan sebagai landasan pesawat tempur oleh pasukan Jepang. Selain itu, di sabana-sabana Gunung Argopuro kamu juga bakal bisa menemukan hewan-hewan liar seperti musang, merak, macan, dan babi hutan.
Sabana di gunung biasanya kering. Jadi, selalu waspada, ya. Jangan sekali-sekali membuang puntung rokok sembarangan dan berhati-hatilah waktu bikin api unggun.
Omong-omong, mau ke mana dulu?
6 komentar
[…] semua gunung tinggi di Jawa Tengah, cuma Gunung Lawu yang tak punya teman. Slamet punya Sumbing dan Sindoro, […]
[…] semua gunung tinggi di Jawa Tengah, cuma Gunung Lawu yang tak punya teman. Slamet punya Sumbing dan Sindoro, […]
[…] dari Ranu Pane, terus ke Ranu Kumbolo (kemping semalam di sana), diuji Tanjakan Cinta, menelusuri padang rumput Oro-Oro Ombo, menjelajahi “labirin” Cemoro Kandang, Kalimati, mampir sebentar di Arcopodo, dan […]
[…] yang recommended buat pendakian perdana di Jawa tersebar di tiga provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Dari jawaban 2.042 orang […]
?arjuna
Keren ya, lur? 🙂