Ketika liburan ke Bali, menelusuri pertokoan sepanjang Jalan Raya Ubud adalah kegiatan favorit saya, termasuk nongkrong di kafe dan restoran yang dekorasinya menarik dan unik.

Salah satu kafe yang menarik perhatian saya adalah Tukies Coconut Shop di dekat Monkey Forest. Tukies menyajikan aneka camilan, hidangan penutup, dan minuman berbahan dasar kelapa muda tanpa pengawet dan bahan kimia. Di kafe ini saya bisa ngemil tanpa merasa “berdosa”.

Seluruh produk disajikan dengan peralatan makan dan minum yang ramah lingkungan dan bebas plastik, misalnya sedotan berbahan stainless steel, piring dan mangkuk dari kayu atau batok kelapa, serta kemasan paper box untuk pesan bungkus.

Kafe serbakelapa yang berpusat di Bali ini punya tiga cabang di Ubud dengan jarak yang tak begitu jauh, yakni di Jalan Raya Ubud, Jalan Goutama, dan di dekat Monkey Forest. Dari semuanya, cabang di Monkey Forest adalah yang terbesar. Penampakan luar setiap gerai Tukies Coconut Shop sangatlah mudah dikenali. Pemandangan buah kelapa muda yang diletakkan dalam keranjang anyaman dan kontainer kaca besar tak mungkin terlewatkan oleh mata.

Interior Tukies Coconut Shop.
Interior Tukies Coconut Shop/Nydia Susanto

Interior Tukies bernuansa alam tropis—ornamen-ornamen berwarna natural, perabotan serbakayu, hingga lampu-lampu gantung dari batok kelapa. Ilustrasi aneka minuman dilukis dengan kapur sebagai aksentuasi unsur warung tradisional yang menyatu dengan kafe modern.

Kudapan dari Tukies Coconut Shop yang bikin saya kecanduan antara lain coconut ice cream yang dibanderol Rp30.000 per sauk. Rasanya yang gurih, creamy, dan tidak terlalu manis berhasil membuat saya ketagihan. Sensasi kriuk-kriuk ketika dikunyah muncul dari topping roasted coconut curls dan coconut brittle. Yang juga patut dicoba adalah fruit salad with coconut ice cream dan mango coconut ice cream float. 

Tentunya masih banyak yang tak kalah seru untuk dicoba di Tukies. Sebagai pelepas dahaga saat cuaca panas, coconut mango crush dengan perpaduan mangga, kelapa, limau dan jeruk, serta coconut juice yang ditambah sentuhan rasa mint menjadi pilihan tepat.

Aneka es tradisional, seperti es cendol, es campur, kacang ijo, dan daluman (es cincau khas Bali), juga sangat aman untuk dikonsumsi karena bahan-bahan utama, seperti seaweed jelly, fresh coconut jelly, cendol, dan cincau, dibuat di dapur pusat Tukies dengan bahan alami tanpa pengawet, pemanis buatan, dan zat kimia lainnya sehingga tidak berisiko bagi kesehatan. Harga per gelasnya antara Rp30.000 dan Rp50.000.

Es krim dan minuman di Tukies Coconut Shop.
Coconut ice cream (kiri) dan mango coconut crush (kanan)/Nydia Susanto

Bagi yang suka manis-manis, mulai dari kue basah (ongol-ongol, dadar gulung, kue apem, pisang rai), kue bergaya barat (chocolate banana cake, chocolate fudge, brownies), hingga camilan sehat (oat crunches, cranberry balls, mixed seed balls) ditawarkan dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp8.000 saja. Saya sebagai penggemar cokelat sangat merekomendasikan brownies dan chocolate fudge untuk dicoba. Tidak terlalu manis dan rasa cokelatnya dominan.

Keistimewaan dari kue-kue ini adalah rasanya yang tetap mantap walaupun tanpa telur dan susu. Produk yang ditawarkan umumnya cocok untuk vegetarian, bahkan untuk vegan—bila tertera tulisan “vegan” di labelnya. Sebagai catatan, seluruh camilan sehat bernama belakang balls adalah gluten free. Sebelum memesan, pelanggan bisa konsultasi dulu dengan staf yang bertugas agar tidak salah kaprah.

Ragam kue basah di Tukies Coconut Shop/Nydia Susanto

Sudah tentu tak lengkap rasanya ke Tukies Coconut Shop tanpa membawa pulang cendera mata berupa produk olahan kelapa yang kreatif. Beberapa yang populer antara lain roasted coconut curls (taburan es krim yang juga enak dijadikan camilan), coconut butter (mentega kelapa) untuk olesan roti, coconut cranberry bar, dan virgin coconut oil (VCO). Beberapa produk bahkan dikemas dengan tas anyaman yang tampak cantik sehingga cocok untuk hadiah.

Favorit saya adalah coconut cranberry bar dengan paduan rasa asam segar dari buah kranberi dan gurih dari olahan kelapa. Healthy bar ini juga mengenyangkan dan cocok untuk mengganjal perut sebelum perjalanan bila tidak sempat makan. Roasted coconut curls juga camilan kesukaan saya lainnya. Saya sarankan untuk menghangatkannya di oven toaster bila makan di rumah untuk hari-hari berikutnya supaya lebih garing sekaligus kembali gurih.

Suvenir Tukies Coconut Shop/Nydia Susanto

Selain makanan, tersedia aksesori dari batok kelapa, seperti mangkuk dan tempat sabun, yang juga menarik untuk dijadikan buah tangan.

Bila tak sempat ke Bali, makanan-makanan kering tersebut dapat dibeli di Tokopedia dengan pilihan yang sangat terbatas. Berbagai minuman, kue basah, apalagi es krimnya sudah pasti hanya bisa dinikmati langsung di Tukies.

Sejak saya mengenal Tukies Coconut Shop di awal tahun 2019, kafe ini menjadi langganan saya setiap ke Bali karena produk-produknya aman untuk kesehatan. Rasanya juga enak dan harga makanan dan minumannya terjangkau. Nuansa etnik yang santai pun membuat saya nyaman seolah-olah berada di rumah sendiri. Tak kalah pentingnya, pelayanan yang ramah dan kesediaan para penyaji untuk berbincang-bincang di sela-sela kesibukan mereka membuat saya ingin kembali dan kembali lagi.

Tinggalkan Komentar