Itinerary

Kenapa Harus Traveling selagi Muda?

Banyak yang bilang kalau kamu mesti traveling selagi muda. Tapi, kenapa sih kamu mesti traveling saat masih muda?

1. Karena kamu masih punya banyak waktu

Alasan pertama adalah karena kamu masih punya banyak waktu untuk traveling. Kamu belum punya banyak urusan yang menuntutmu untuk selalu siap sedia di kota.

Setelah tua, kamu nggak bakal punya banyak waktu lagi, soalnya urusan kamu bakalan tambah banyak. Harus inilah, harus itulah, dsb.

2. Karena masih punya tenaga

Selagi muda kamu bakalan punya banyak tenaga. Kamu bakal bisa melakukan berbagai aktivitas petualangan yang menantang dengkul dan menguras keringat. Ada gunung, daki. Ketemu sungai, arungi. Ada jalan, jalan kaki.

Kalau kamu traveling pas udah tua, ceritanya bakalan beda lagi. Fisik kamu mungkin udah nggak bisa lagi buat menanggung derita pendakian gunung, arung jeram, atau jalan kaki berkilo-kilo meter.

3. Masih fleksibel dalam memilih tempat menginap dan transportasi

Nah, bepergian selagi muda juga bakalan menguntungkanmu dari segi bujet. Pilihan tempat menginap kamu banyak, dari mulai guest house sampai hostel.

Kalau sudah tua, akomodasi-akomodasi seperti itu mungkin nggak bakal terasa nyaman lagi buatmu. Kamu perlu tempat menginap lebih nyaman yang juga lebih berpihak pada punggungmu.

4. Karena kamu akan punya banyak kenangan yang akan diceritakan ketika tua

Bayangkan berapa banyak cerita yang kamu akumulasi selama jalan-jalan selagi masih muda. Nantinya, cerita-cerita itu bakalan jadi bahan obrolan seru yang bisa kamu kisahkan ke orang-orang tercinta.

Kisah-kisah itu juga mungkin bakalan menginspirasi generasi-generasi selanjutnya buat bertualang menjelajahi Indonesia atau bahkan dunia.

Gimana? Masih mau nunggu sampai tua buat traveling?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *