Kebetulan banget, nih, tanggal 22 Desember 2019, Hari Ibu, jatuh di hari Minggu. Mumpung pas banget dengan hari libur, kenapa enggak ngajak ibumu traveling aja sekalian?
“Boljug! Tapi pergi ke mana, ya, enaknya?”
Nah, sebelum memutuskan mau jalan ke mana bareng ibu kamu, coba deh baca dulu tulisan ini. Siapa tahu kamu ada ide.
1. Tanyakan dulu sama ibu kamu pengennya ke mana
Kalau kamu bingung mau ke mana, kenapa nggak tanyain aja sama ibu kamu pengennya ke mana. Siapa tahu ibu kamu punya destinasi impian yang dari dulu pengen didatanginya tapi belum kesampaian.
Pasti ibu kamu senang banget diajakin ke sana sama anak kesayangannya. Bukan nggak mungkin nanti ujung-ujungnya malah ibu kamu yang bikinin itinerary perjalanan.
2. Kalau ibu kamu nggak tahu mau ke mana, usulkan aja beberapa destinasi
Kalau emang ibu kamu nggak punya ide mau ke mana, kamu aja yang mengusulkan kandidat-kandidat destinasinya.
Nggak perlu jauh-jauh. Pilih aja yang dekat atau yang mudah diakses, misalnya Bandung, Jogja, atau Bali. Jangan ngoyo pilih yang jauh-jauh atau yang mengharuskan kamu dan ibumu bertualang dan jauh dari peradaban selama berhari-hari—kecuali kalau ibumu memang mudanya suka kegiatan outdoor.
3. Belanja atau kulineran aja, biar santai
Inget, Sob. Perjalanan bareng ibumu bukan buat membuktikan apa pun. Ini adalah caramu supaya lebih dekat dengannya. Jadi, sebaiknya destinasi yang kamu kunjungi itu ngasih kesempatan selebar-lebarnya buatmu dan ibumu untuk bonding.
Destinasi-destinasi yang banyak tempat belanja atau kulineran OK banget tuh buat merayakan Hari Ibu. Siang-siang kamu bisa nemenin ibumu ke tempat belanja. Sore atau malam hari kamu tinggal cari aja tempat makan yang di sana kamu dan ibumu bisa ngobrol panjang.
Nah, gimana? Udah dapat gambaran mau ngajak ibumu ke mana pas Hari Ibu nanti? Kalau belum, baca-baca lagi aja tulisan ini. Siapa tahu kamu perlu baca berkali-kali buat dapat inspirasi.
Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.
Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.
