Itinerary

Inilah yang Bakalan Kamu Alami waktu Traveling Naik Pesawat ATR 72

Sebagian besar destinasi favorit di Indonesia—yang sudah punya bandara tentunya—sudah bisa dijangkau sama pesawat besar seperti seri-serinya Boeing 737. Tapi, kamu perlu tahu bahwa masih banyak juga daerah-daerah yang baru bisa dijangkau oleh pesawat-pesawat kecil seperti ATR 72.

Nah, sensasi naik pesawat ATR 72 ini agak beda, Sob, sama sensasi naik pesawat-pesawat besar seperti Boeing 737. Kalau penasaran, ini TelusuRI kasih beberapa hal yang bakalan kamu alami dan rasakan kalau naik pesawat ATR 72:

1. Naiknya dari belakang

naik pesawat atr 72

Pintu belakang pesawat/Fuji Adriza

Naik pesawat Boeing 737, kamu bisa naik dari pintu depan dan belakang. Naiknya pun lebih sering lewat garbarata ketimbang harus turun dulu ke tarmak. Beda cerita kalau kamu bepergian naik pesawat jenis ATR 72.

Pintu yang bisa digunakan penumpang untuk naik pesawat ATR 72 hanya satu. Itu pun di bagian belakang. Uniknya, yang jadi tangga naik adalah pintu pesawat! “Lho, terus bagian depan buat apa?” Bagian depan buat masukin barang, Sob.

2. Pramugarinya cuma satu orang

naik pesawat atr 72

ATR 72 sedang parkir/Fuji Adriza

Kerena pesawatnya kecil, nggak ada gunanya buang-buang sumber daya manusia dengan mempekerjakan lebih dari satu pramugari. Makanya, selama perjalanan naik pesawat ATR, biasanya cuma bakalan ada satu pramugari yang mengasisteni (maksimal) 74 penumpang.

Pramugari itu melakukan semuanya sendirian, dari mulai menyambut penumpang, memandu mereka ke tempat duduk, memperagakan prosedur keselamatan, dan lain-lain.

3. Kadang-kadang duduk nggak sesuai nomor bangku

naik pesawat atr 72

“Boarding pass” tulis tangan/Fuji Adriza

Pesawat kecil seperti ATR 72 ini nggak selalu ramai. Kalau sedang sepi, kamu nggak perlu duduk di nomor bangku yang tertera di boarding pass (yang kadang-kadang cuma seperti formulir kecil yang ditulis tangan).

Kalau lagi sepi begitu, sang pramugari bakalan membebaskan kamu duduk di tempat yang kamu suka. (Paling dia ngatur-ngatur dikit biar pesawat seimbang.) Kalau bawa tas yang agak besar, kamu juga bisa menaruh tas itu di bangku yang ada di sampingmu.

4. Suaranya lumayan berisik

naik pesawat atr 72

Suasana kabin/Fuji Adriza

Nggak seperti suara pesawat Boeing 737 yang lumayan lembut, ATR 72 lumayan berisik. Kalau nggak terbiasa, kamu mungkin bisa jengkel sendiri mendengar suaranya yang “full treble” itu.

Tapi kamu nggak perlu khawatir bakalan merasa nggak nyaman sehingga susah buat tidur. Sebentar saja mendengar suara mesin ATR 72 ini, kamu bakalan terbiasa. Suaranya lama-lama bakalan hanya terasa seperti denging di telinga.

5. Ketinggian jelajah hanya sekitar 15.000 kaki

naik pesawat atr 72

Sedikit di atas awan/Fuji Adriza

Ini nih yang paling seru dari naik pesawat ATR 72. Kalau Boeing biasanya terbang sampai ke ketinggian lebih dari 30.000 kaki, pesawat ATR 72 biasanya hanya menjejalah di ketinggian sekitar 15.000 kaki. Jadi kamu masih bisa melihat pemandangan di bawah dengan jelas.

Kamu bakalan terbang sedikit lebih tinggi dari awan-awan rendah. (Dijamin, kamu pasti bakalan mengkhayal gimana rasanya berlari-lari di atas awan itu.) Makanya, kalau kamu naik pesawat ATR di daerah dataran tinggi, kadang-kadang kamu bakalan lewat di samping puncak-puncak pegunungan.

Gimana? Tertarik buat coba naik pesawat jenis ATR 72?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

2 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *