Nggak semua orang betah jalan-jalan seorang diri. Bertualang sendirian, kamu cuma punya dirimu untuk diandalkan. Nggak ada yang bisa diajak diskusi untuk merencanakan langkah selanjutnya dan apa pun yang kamu alami adalah hasil dari perbuatanmu sendiri.
Makanya praktik traveling bersama rombongan besar masih sering dilakukan sampai sekarang. Meski demikian, kamu juga perlu tahu kalau traveling bersama rombongan besar juga nggak serta-merta seru. Ada plus dan minusnya juga.
Makanya, sebelum ambil keputusan buat traveling bersama rombongan besar, jawab dulu beberapa pertanyaan berikut:
1. Apa tujuanmu? Sekadar melancong atau ingin “mengalami” perjalanan?
Kalau kamu cuma pengen pergi ke suatu tempat, foto-foto di sana, kemudian menyebarkannya di media sosial, traveling bersama rombongan besar nggak jadi masalah. Malah kamu bakal untung; biaya perjalananan barangkali akan lebih murah sebab kamu patungan dengan banyak orang.
Tapi, kalau kamu pengen “mengalami” perjalanan itu, traveling ramai-ramai nggak bakal bisa mengakomodasi keinginanmu itu. Jalan bareng rombongan besar, ruang gerakmu bakal lebih terbatas. Kamu juga akan lebih banyak menghabiskan waktu ketawa-ketiwi bersama teman-temanmu ketimbang nongkrong di warung kopi lokal sambil ngobrol sama akamsi.
2. Sudah siap untuk berbasa-basi sepanjang perjalanan?
Traveling sendirian, kamu bisa diam saja sepanjang jalan, merenungkan kenyataan-kenyataan yang kamu saksikan selama melancong. Nah, kalau traveling bersama rombongan besar, kamu nggak bisa “diem-diem bae.”
Biasanya ada dua nasib yang menimpa orang yang cuma diam saja pas jalan-jalan ramai-ramai. Pertama, dia jadi bahan ceng-cengan; kedua, dia dianggap nggak ada. Jadi, mau nggak mau kamu mesti siap untuk basa-basi, entah ikutan ngobrol atau ikutan ketawa-ketawa bareng. Siap untuk basa-basi sepanjang perjalanan?
3. Sudah siap untuk digiring ke sana kemari?
Enaknya traveling bersama rombongan besar, kamu nggak perlu punya inisiatif. Pasti bakal ada satu, dua orang yang bakal mengambil posisi pemimpin. (Kalau ikut tur, tentu saja yang bakal sibuk adalah tour leader-nya.)
Tapi, konsekuensinya kamu juga mesti siap digiring oleh pemimpin rombongan. Ke mana dia jalan kamu harus ikut. Di mana dia berhenti untuk makan siang kamu juga stop. Yang kamu lihat cuma hal-hal yang pengen diperlihatkan olehnya. Padahal kita nggak pernah tahu kalau, misalnya, di gang sebelah ada hal lebih menarik yang bakal bisa jadi cerita yang bisa kamu bawa pulang.
Gimana? Sudah siap traveling bersama rombongan besar?
Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.