Zaman ini semua orang pengen jalan-jalan hemat. “Sebenernya bisa nggak, sih?” Jelas bisa. Tapi, kamu mesti siap menghadapi konsekuensi-konsekuensi kayak yang di bawah ini:
1. Merencanakan perjalanan secara mandiri
Proses jalan-jalan hemat itu dimulai dari merencanakan perjalanan secara mandiri. Artinya, kamu sendirilah yang harus riset rute menuju ke sana, transportasi apa yang digunakan, nanti menginap di mana, mau ke mana saja, dan berapa biaya yang harus dikeluarkan.
Risetnya gampang-gampang susah, tapi perlu ketekunan. Kalau baru pertama kali merencanakan perjalanan sendiri, mungkin kamu bakal merasa kesulitan. Tapi, lama-kelamaan kamu pasti bakal merasa bahwa tahap inilah yang paling seru!
2. Kecil kemungkinan kamu bakal nyaman di jalan
Kenyataannya begini: semakin nyaman moda transportasi yang kamu gunakan, semakin mahal pula ongkosnya. “Lho, pan ada promo?” Sob, promo ‘kan nggak tiap hari, cuma di waktu-waktu tertentu aja.
Misalnya kamu mau ke Sabang di Pulau Weh, Aceh. Kalau mau murah, kamu nggak bisa naik pesawat, soalnya mahal. Alih-alih, kamu bisa naik bis ALS selama beberapa hari menelusuri Pulau Sumatera dari selatan sampai utara. Tapi, ya, itu tadi: naik bis kalah nyaman sama naik pesawat.
3. Menginap di tempat seadanya
Jalan-jalan hemat tentu saja nggak ngizinin kamu buat nginap di hotel berbintang. Paling mentok kamu cuma bakal bisa nginep di hotel melati. Dalam banyak kasus, jalan-jalan hemat bikin orang-orang nginap di losmen seadanya di kawasan backpacker.
Kadang-kadang kalau keadaan mendesak—misalnya kamu udah kemalaman sementara masih jauh dari tujuan—kamu terpaksa menginap di pom bensin, terminal, stasiun, atau kantor polisi. Sanggup?
4. Makan “street food”
Bukan berarti kamu nggak bisa mencicipi kuliner-kuliner lokal lho kalau lagi jalan-jalan hemat. Kamu tetap bisa, tapi bukan di restoran mahal, melainkan di pinggir jalan yang harganya jauh lebih murah.
Soal rasa, kamu nggak usah khawatir. Kadang kuliner jalanan malah lebih enak dibanding makanan dan minuman di restoran. Tapi kamu tetap harus memperhatikan kebersihan street food yang kamu konsumsi.
5. Siaga terhadap segala kemungkinan dan bisa segera nyari solusi
Pas kamu jalan, pasti bakal ada saja masalah yang muncul. Kamu mesti jeli mencari jalan keluar, mesti luwes, nggak bisa kaku.
Lebih baik lagi kalau sebelum jalan-jalan hemat kamu membiasakan diri dulu buat bikin rencana yang berlapis-lapis (A, B, C, dst.). Jadi ntar kalau kamu ketiban masalah di jalan dan harus nyari jalan keluar, kamu sudah terlatih buat mengambil keputusan.
6. Pulang dengan tangan kosong
Membawa pulang oleh-oleh bejibun adalah kebiasaan para pelancong Indonesia. Kalau pulang dengan tangan kosong, seolah-olah kayak pulang sebagai prajurit kalah perang.
Kalau mau jalan-jalan hemat, kamu mesti fokus di kebutuhan-kebutuhan primer. Yang sekunder seperti oleh-oleh jangan terlalu dipikirin. Pun kamu mau bawa pulang oleh-oleh, beli aja satu-dua buat orang-orang terdekat. Nggak perlu bawa sekardus buat teman sekelas atau semua kolega di kantor.
Jadi, masih minat buat jalan-jalan hemat?
Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.