Ceritanya, setelah dua hari terdampar di Pacitan, Jawa Timur, pagi-pagi sekali tanggal 16 November 2017 kemarin berangkatlah saya ke Blora, Jawa Tengah. Perjalanan panjang. Soalnya saya mesti transit di Solo dan Purwodadi sebelum bisa mencapai Blora.

Yang mengesankan adalah sewaktu perjalanan Solo-Purwodadi. Bus Rela yang saya tumpangi barangkali mendapatkan namanya dari kerelaannya untuk ngebut, seolah-olah penumpang yang diangkutnya adalah kambing bukannya manusia. Hujan deras semakin menguji iman saya—atap bis bocor.

kelas inspirasi

Para murid memamerkan hasil karya mereka/Rifky Akbar

Dari Purwodadi ke Blora jalannya sudah lumayan bagus. Hanya saja bis itu jalannya lambat seperti keong. Rasa lelah dan kantuk bikin saya cepat bosan. Begitu magrib tiba, akhirnya saya dan rekan tiba di tujuan. Kami diturunkan di dekat Alun-Alun Blora.

Tapi, ngapain saya jauh-jauh ke Blora?

Kecanduan ikut Kelas Inspirasi

Jauh-jauh ke Blora, tujuan saya adalah untuk berpartisipasi dalam Kelas Inspirasi. Buat yang baru pertama kali dengar soal Kelas Inspirasi, dapatlah saya jelaskan secara singkat.

Kelas Inspirasi adalah kegiatan yang memfasilitasi para profesional untuk berbagi pengalaman dan inspirasi tentang profesi mereka kepada siswa sekolah. Harapannya, para siswa akan punya lebih banyak alternatif cita-cita, serta menjadi lebih termotivasi untuk memiliki mimpi yang besar. Yang saya ikuti kali ini, Kelas Insprasi Blora, akan berbagi dengan para siswa di sebelas sekolah dasar (SD) di Blora.

kelas inspirasi

Anak-anak selalu senang melihat foto-foto yang tersimpan dalam kamera/Rifky Akbar

Banyak hal menarik yang saya temui saat terjun ke dunia Kelas Inspirasi. Selain pengalaman, saya juga mendapat wawasan baru, inspirasi baru, dan keluarga baru. Tentu saja—ini yang buat saya paling menyenangkan—saya juga melihat keindahan-keindahan baru. Tak semata keindahan alam, melainkan juga keindahan-keindahan lain yang ikut menghiasi roda kehidupan.

Kelas Inspirasi bagai candu bagi saya. Banyak kearifan lokal baru yang saya temui, juga senyum dan keramahan anak-anak serta penduduk setempat—semua yang, terus terang, tidak saya temui di kota.

Mendongengkan keindahan Indonesia dari barat hingga timur

Kelas Inspirasi yang saya ikuti kali ini diadakan di Banjarejo, salah satu kecamatan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Sebagian besar penduduk Kecamatan Banjarejo bekerja di sektor pertanian.

Saya dapat kesempatan berbagi inspirasi di kelas 1, 3, dan 6 di SDN 1 Sembongin. Mengajar anak-anak dari kelas yang berbeda membuat saya mendapatkan pengalaman yang berbeda-beda pula. Namun, di setiap kelas saya selalu disambut dengan meriah.

Terus apa yang saya sampaikan di Kelas Inspirasi Blora kemarin?

Sebagai acuan, saya biasanya menyampaikan materi dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan, yakni: Siapakah aku? Apa profesiku? Apa yang dilakukan profesiku setiap hari saat bekerja? Di mana aku bekerja? Apa peran/manfaat dari profesiku di masyarakat? Bagaimana menjadi aku?

kelas inspirasi

Foto bersama para murid/Rifky Akbar

Untuk pembuka, saya lebih banyak memberikan motivasi agar mereka lebih tekun membaca dan belajar agar bisa meneruskan sekolah, terutama buat mereka yang sudah duduk di kelas 6.

Lalu mulailah saya bercerita tentang profesi saya sebagai travel blogger. Ditemani Piko, boneka tangan yang selalu saya bawa, saya mendongengkan keindahan Indonesia dari barat hingga timur. Saya juga memperlihatkan foto dan memutar video perjalanan yang saya lakukan bersama kawan-kawan.

Saya perkenalkan mereka dengan cara membaca peta, dengan nama-nama ibukota provinsi beserta letaknya, dengan rumah adat, rumah ibadah, dan lain-lain. Melihat antusiasme anak-anak itu saat menyerap materi, keinginan untuk memajukan pendidikan Indonesia pun semakin terpupuk dalam diri saya.

Bukan membagi inspirasi, tapi berbagi inspirasi

Ada tiga tahapan penting dalam penyelenggaraan Kelas Inspirasi, yakni briefing, hari inspirasi, dan refleksi. Briefing dan hari inspirasi sudah lewat. Sekarang tinggal tahapan terakhir yakni refleksi. Refleksi Kelas Inspirasi Blora Sesi 1 kami adakan di Pendopo Bupati Blora tanggal 18 November 2017.

Pada sesi refleksi, relawan dapat membagikan apa yang dialami dan inspirasi apa yang diperoleh selama mengajar siswa SD. Sesi ini menjadi penting dilakukan untuk tetap menjaga semangat dan antusiasme relawan dalam berkontribusi di dalam dunia pendidikan Indonesia.

kelas inspirasi

Menggantung cita-cita setinggi-tingginya/Rifky Akbar

Setiap kali berbagi di Kelas Inspirasi, saya merasa justru sayalah yang diinspirasi oleh semangat belajar dan rasa ingin tahu “murid-murid” yang saya ajar.

Tapi, selesai refleksi, kami tidak langsung pulang ke kota masing-masing. Di malam terakhir, kami dibawa dengan truk Satpol PP melintasi jalan gelap diapit hutan jati menuju Pendopo Samin.

Bagi kamu yang belum tahu, Samin adalah komunitas di Blora yang terkenal dengan kemandiriannya. Selain itu, orang Samin juga sangat cinta lingkungan. Mereka hanya mau menebang pohon yang mereka tanam sendiri. Mereka sangat memegang teguh kejujuran serta tidak menebar permusuhan antarsesama makhluk hidup.

Begitulah. Banyak sekali yang saya dapat dari Kelas Inspirasi Blora. Semoga saya berkesempatan untuk ikut berbagi inspirasi di daerah-daerah lain di penjuru Indonesia.

4 komentar

Ika Soewadji 16 Januari 2018 - 17:23

Terima kasih Telusuri 🙂

Reply
Editorial telusuRI 16 Januari 2018 - 19:52

Sama-sama, Kak.

Reply
sherly ria 30 Januari 2018 - 00:34

Halo mbak ika, waktu itu kita pernah ketemu dan mbak cerita tentang perjalanan ke flores. Saya kagum deh sama wanita tangguh macam mbak Ika

Reply
Editorial telusuRI 30 Januari 2018 - 10:19

Makasih sudah mampir. 🙂

Reply

Tinggalkan Komentar