Review Eiger Pulse Trail Run Women Series: Sepatu Versatile dengan Daya Tahan Maksimal

Sepatu versatile belakangan ini banyak digemari para pejalan. Daripada memilih antara sepatu lari atau sepatu gunung, kenapa tidak mendapatkan dua-duanya? Sepatu Eiger Pulse Trail Run rupanya ingin menjawab kebutuhan akan keduanya, ringan dan kuat dalam segala medan. Berdasarkan klaim Eiger, sepatu ini dilengkapi stabilizer chassis yang mampu mencegah keseleo saat berlari. Benarkah demikian? Produk yang diulas kali ini merupakan Eiger Pulse Trail Run women series bertipe low cut shoes dengan ukuran 40 dan warna pink.

Material pembentuk sepatu ini adalah ripstop woven fabric, polyester mesh, EVA, dan Vibram XS trek compound. Ripstop woven fabric terbuat dari nilon dengan teknik penguat khusus yang bisa menahan sobekan. Polyester mesh adalah pelapis anti air yang terbuat dari benang polyester. EVA midsole diklaim memberikan kenyaman pada telapak kaki untuk menapak dengan material yang breathable. Sedangkan outsolenya menggunakan merek Vibram seri XS trek compound.

Sepatu ini menggunakan salah satu outsole terbaik di dunia, Vibram seri XS trek compound, sehingga sangat cocok digunakan untuk kegiatan outdoor karena lentur dan sangat kuat ketahanan. Selain itu, daya cengkramnya yang mampu menahan ketika berjalan dengan bidang yang cukup miring. Apabila digunakan di medan yang berbatu sole ini dapat diandalkan karena tidak membuat kaki terasa mengganjal dan tidak selip. Outsole ini juga masih nyaman untuk dipakai di medan yang lembab dan sedikit berair karena tidak mudah menyerap air, meskipun bila dipakai saat hujan akan terasa sedikit lembab, tapi tidak membuat kaki sampai menjadi basah.

Jika dilihat bagian midsole, terlihat tipis pada bagian tumit. Ketika digunakan sangat lentur akan tetapi meskipun namanya Pulse Train Run, menurut saya sepatu ini lebih cocok digunakan untuk hiking ketimbang dipakai untuk running. Midsole pada sepatu ini pun tidak mudah rusak atau “retak” seperti sepatu pada umumnya yang sering digunakan dan menyebabkan sole bagian tengah terbelah dua karena sole yang sangat lentur.

Seperti yang sudah dikatakan jika sepatu ini tidak mudah menyerap air, disinilah letak keluhannya karena sepatu ini kedap udara atau lebih tepatnya tidak ada ventilasi,  sehingga membuat kaki cukup panas apalagi dipakai saat berlari. Pada bagian mata kaki, bahan sepatu nya mudah sobek karena ketika baru dipakai beberapa bulan sudah ada sobekan kecil yang terlihat.

Eiger Pulse Trail Run Women Series
Sepatu yang sudah dipakai 3 tahun tampak masih bagus/M. Irsyad Saputra

Insole pada sepatu ini saya rasakan cukup nyaman dan menyesuaikan telapak kaki. Apalagi insole yang digunakan Eiger adalah busa yang tipis dan berongga sehingga cukup ringan ketika dipakai. Selain itu, insole nya juga dapat menopang tumit dan jari kaki dengan baik sebab saya tidak merasakan keluhan ketika memakai sepatu ini dalam keadaan yang lama, tetapi bila menggunakan kaos kaki yang cukup tebal maka akan “menambah volume sepatu” karena selama saya menggunakan sepatu ini bentuk nya menyesuaikan bentuk kaki.

Secara keseluruhan, sepatu Eiger Pulse Trail Run cukup nyaman dan juga keren untuk digunakan karena desainnya yang sangat modis dan memberi kesan modern serta minimalis. Selain itu, berat sepatu ini cukup ringan dan cukup tahan air. Meskipun embel-embelnya “Train Run” menurut saya sepatu ini lebih cocok digunakan untuk kegiatan outdoor dibanding untuk lari. Sebagai sepatu versatile, beratnya masih terasa berlebih untuk sepatu lari tetapi cukup ringan untuk ukuran sepatu outdoor. Mengingat sepatu ini tidak memiliki sirkulasi udara yang cukup baik, sehingga bila digunakan lari akan membuat kaki sangat gerah.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Tinggalkan Komentar