Itinerary

5 Tempat di Surabaya yang Gak Boleh Dilewatkan

Sebagai kota terbesar sekaligus Ibukota Jawa Timur, Surabaya tentu saja punya banyak destinasi yang bisa kamu kunjungi. Lima tempat wisata di  Surabaya ini contohnya:

5. Patung Buddha Empat Wajah

Tak perlu jauh-jauh ke Thailand untuk melihat patung Buddha empat wajah. Ternyata di area wisata Pantai Ria Kenjeran, Surabaya, terdapat patung Buddha dengan empat wajah dan delapan tangan yang menjadikannya sebagai patung Buddha empat wajah tertinggi di Indonesia. Patung ini dihiasi kubah berbentuk stupa dengan tinggi 36 meter. Patung Buddha di Kenjeran ini memiliki kemiripan dengan patung Buddha yang ada di Altar Erawan, Bangkok, Thailand.

Monumen Kapal Selam via sahabatnestle.com

4. Monumen Kapal Selam (Monkasel)

Di kawasan pinggiran Kalimas, Surabaya, terdapat sebuah kapal selam yang menarik perhatian. Dipandang dari kejauhan, kapal selam ini seperti terdampar di tengah-tengah Kota Surabaya. Kapal selam ini diberi nama KRI Pasoepati dengan nomor lambung 410. Dengan panjang 76,6 meter dan lebar 6,30 meter, ini adalah museum kapal selam terbesar se-Asia Tenggara. Kapal ini didatangkan oleh pemerintah Indonesia dari Vladivostok, Uni Soviet pada tahun 1962.

3. Kampung Putat Jaya (Ex Gang Dolly)

Kampung Putat Jaya/Tantri Setyorini

2. Surabaya North Quay (SNQ)

Lokasi Surabaya North Quay berada di Terminal Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Di tempat wisata di Surabaya ini pengunjung dapat menikmati matahari terbenam dengan bentangan Jembatan Suramadu di kejauhan. Pemandangan langit sore dengan lampu-lampu kota dan kapal yang mulai menyala membuat suasana sunset di sini menjadi sangat keren.

1. Jalan Gula

Salah satu tempat wisata di Surabaya ini adalah gang kecil yang ramai dengan lalu-lalang perdagangan dan bongkar muat. Yang membuat gang ini menarik adalah gedung-gedung peninggalan Belanda di kanan-kiri jalan, yang tampak tua dan tidak terawat. Jalan Gula merupakan area kota tua di Surabaya yang sering dijadikan tempat foto pre-wedding. Walaupun hanya berupa gang kecil yang diapit oleh gedung-gedung tua, lokasi ini cukup banyak dikunjungi orang, terutama mereka yang senang fotografi.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *