Dari semua rangkaian kegiatan naik gunung, saat packing adalah yang paling seru. Waktu memasukkan logistik ke dalam ransel, kamu bakal berusaha untuk membuat barang-barang terletak di posisi yang pas (sesuai dengan aturan kenyamanan standar) sehingga punggung kamu nggak sakit waktu menggendongnya. Tapi, karena terlalu semangat packing, kadang-kadang ada saja barang-barang kecil namun penting yang nggak kebawa. Apa aja? Nih, 7 benda penting yang sering lupa dibawa pas naik gunung:

1. Baterai cadangan

Sering Lupa DIbawa pas Naik Gunung

Baterai via pexels.com/Hilary Halliwell

Nah, baterai cadangan sering lupa dibawa pas naik gunung. Kamu sudah bawa senter atau headlamp. Udah ada baterainya, sih. Tapi kamu lupa kalau headlamp itu udah kamu bawa ke dua gunung. Baterainya hampir habis. Kehabisan baterai, headlamp kamu nggak ada artinya, nggak bakal bisa nyala. Konsekuensinya kamu mesti rela mengundur waktu muncak, yang mestinya dini hari jadi pagi hari. PR banget ‘kan nanjak pas matahari udah keluar?

2. Webbing atau prusik

Sering Lupa Dibawa pas Naik Gunung

Kernmantle, webbing, dan prusik via pexels.com/Riccardo Bresciani

Benda lain yang juga sering lupa dibawa pas naik gunung adalah webbing, prusik, atau tali rafia. Padahal tali perlu banget waktu kamu lagi bikin kemah. Entah buat pasak tenda, buat masang terpal, atau buat ngikat benda-benda lain yang perlu diikat. Sedia tali sebelum mendaki bakalan terasa manfaatnya kalau ada salah satu bagian dari gear pendakianmu yang lepas, misalnya strap ransel.

3. Sarung tangan

Sering Lupa Dibawa pas Naik Gunung

Sepasang sarung tangan via pexels.com/Anastasia Zhenina

Lupa bawa sarung tangan, terpaksa kamu harus mengempit tanganmu di ketiak supaya tetap hangat. Sarung tangan, yang sering lupa dibawa pas naik gunung, bakal terasa manfaatnya saat kamu sudah di dalam tenda. Karenanya, di rumah, selalu taruh sarung tanganmu di ransel, jangan letakkan sembarangan—kecuali kamu udah siap kedinginan di pegunungan.

4. Kaos kaki ganti

Sering Lupa Dibawa pas Naik Gunung

Sepatu trekking plus kaos kaki via pexels.com/Pixabay

Kaos kaki ganti juga sering lupa dibawa pas naik gunung, entah karena memang nggak punya, atau sudah diinget buat dibawa tapi tetap aja lupa. Percayalah, kamu bakal merasa berkali lipat lebih nyaman kalau bawa sepasang kaos kaki ganti yang cuma dipakai pas dalam tenda. Ujung kaki—selain ujung jari dan telinga—adalah bagian tubuh yang mesti terlindung dari dingin. Salah satu dari ketiga itu kedinginan, sekujur tubuh bakal merasa kedinginan juga.

5. Pakaian dalam cadangan

Sering Lupa Dibawa pas Naik Gunung

Santai di tenda via pexels.com/Kelvin Valerio

Kalau yang satu ini kayaknya bukan sering lupa dibawa pas naik gunung, tapi memang sengaja dilupakan. Pendaki gunung tipe “Rambo” nggak bakal peduli sama pakaian dalam cadangan. “Ngabis-ngabisin tempat aja,” begitu pikir mereka. Mereka sudah cukup puas dengan membalik-balik celana dalam itu, pertama pakai “side A,” hari kedua pakai “side B.” Tapi, pasti bakalan galer. Membawa pakaian dalam cadangan memang terasa banget manfaatnya. Temenmu yang nggak bawa pakaian dalam cadangan pasti nggak berhenti garuk-garuk dalam perjalanan pulang.

6. “Kupluk” atau “slayer” atau “buff”

Serinig Lupa Dibawa pas Naik Gunung

Kupluk via pexels.com/Demeter Attila

Selain bisa melindungi kepala dari udara dingin, benda yang sering lupa dibawa pas naik gunung ini juga bisa jadi pelindung kepala dari ranting-ranting pohon dan hewan-hewan yang mau mencaplok kepala kamu. Kalau kamu ke gunung yang kawahnya masih mengeluarkan belerang, atau nanjak musim hujan di trek berdebu, kupluk atau slayer bisa jadi masker.  Tapi, kayaknya sekarang memakai slayer udah nggak ngetren lagi, pakai kupluk juga udah jadi ciri-ciri Opie Kumis. Sekarang zamannya buff!

7. Doa restu

Sering Lupa Dibawa pas Naik Gunung

Siluet pendaki via pexels.com/Tirachard Kumtanon

Sibuk melakukan persiapan kadang-kadang bikin kita lupa buat minta doa restu ke orangtua. Jangan lupa minta izin sama mereka, lur. Siapa tahu dikasih sangu.

Kamu sendiri sering lupa yang mana?

2 komentar

Kenapa Pendaki Perdana Kapok Naik Gunung? Ini beberapa alasannya. 21 Desember 2017 - 10:31

[…] “Ngapain dibikin ribet. Naik gunung ‘kan cuma jalan kaki aja sampai puncak.” Ada yang berpendapat seperti itu. Naik gunung dianggap nggak perlu persiapan seserius caving, climbing, atau scuba diving, yang technical. Seolah-olah syarat supaya bisa naik gunung cuma satu: bisa beli gear. […]

Reply
Kenapa Pendaki Perdana Bisa Kapok Naik Gunung? - Basecamp Mdpl 28 Desember 2019 - 13:46

[…] “Ngapain dibikin ribet. Naik gunung ‘kan cuma jalan kaki aja sampai puncak.” Ada yang berpendapat seperti itu. Naik gunung dianggap nggak perlu persiapan seserius caving, climbing, atau scuba diving, yang technical. Seolah-olah syarat supaya bisa naik gunung cuma satu: bisa beli gear. […]

Reply

Tinggalkan Komentar