Musim kemarau sudah tiba, Sob. Para pendaki gunung pasti sudah nggak sabar lagi buat angkat ransel dan menjelajahi gunung-gunung yang tinggi, termasuk kamu mungkin?
Tapi, sebelum naik gunung musim kemarau, ada baiknya kamu packing empat perlengkapan berikut supaya petualanganmu jadi lebih seru.
1. Baju “dri-fit”
Namanya naik gunung, pasti kamu bakalan banyak ngeluarin keringat. Nah, di musim kemarau, keringat yang kamu produksi bakal jadi makin banyak.
Supaya keringat yang mengucur itu nggak bikin pendakianmu jadi ngeselin, sebaiknya kamu menyiapkan baju dri-fit yang sirkulasi udaranya bagus. Pakaian jenis ini jauh lebih nyaman dipakai ketimbang kaos biasa yang nggak “bernapas.”
2. “Hydration bladder”
Kamu bakal lebih cepat haus pas naik gunung musim kemarau. Karena lebih cepat haus, kemungkinan besar kamu bakalan mengonsumsi air lebih banyak ketimbang naik gunung pas musim hujan.
Ada dua solusi buat ngatasin persoalan air ini. Pertama, bawa air lebih banyak. Kedua, bijaksana minum air. Salah satu cara buat praktekin solusi nomor dua adalah menggunakan hydration bladder. Karena dihisap pakai sedotan, hydration bladder bakal bikin konsumsi airmu jadi efisien.
3. “Buff”
Jalur pendakian akan lebih kering pas musim kemarau. Makanya jangan heran kalau kamu sering melewati trek berdebu.
Supaya pernapasanmu nggak terganggu, kamu bisa bawa buff buat dijadiin masker. Pas lagi ngecamp, buff itu juga bisa kamu jadiin kupluk buat melindungi kepala atau penutup mata supaya tidurmu jadi lebih cepat.
4. Topi
Kalau kamu naik gunung yang hutannya lebat, topi mungkin nggak begitu perlu. Tapi kalau kamu nanjak di gunung yang terbuka, penutup kepala yang satu ini penting banget, Sob.
Yang pas buat dibawa naik gunung adalah topi rimba. Selain punya “kanopi” yang mengelilingi seluruh kepala, topi rimba juga punya tali yang bikin dia nggak gampang lepas, entah pas kena angin atau kecantol dahan.
Di antara empat perlengkapan di atas, mana nih yang kamu udah punya?
Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.